Pukul 06.30
Kediaman Keluarga ParulianHari Minggu selalu menjadi hari paling menyenangkan bagi keluarga Parulian. Selain mereka bisa beristirahat dari semua aktifitas harian yang melelahkan, mereka juga bisa menghabiskan waktu bersama. Dengan formasi yang lengkap. Meski tidak ada agenda kemana2, mereka sudah cukup senang dengan bercengkrama di dalam rumah. Mendengar lelucon Papi. Menyimak cerita Nabila, dan melihat tawa Mami dan Kak Syarla. Oh, dan jangan lupakan tingkah lucu Jhon, yang juga selalu menjadi pusat perhatian. Iya. Kesayangan Nabila itu, kini juga menjadi kesayangan semua orang.
Pagi ini, secara kompak keluarga Parulian menunda sarapan. Masing2 dari mereka masih asik bergelung dibawah selimut. Langit Jakarta sedang mendung. Mungkin sebentar lagi akan turun hujan. Jika biasanya Salma menghabiskan pagi dengan secangkir teh hangat, kali ini tidak. Perempuan itu memilih untuk tetap berada di dalam pelukan hangat suaminya. Toh, ini hari Minggu dan mereka tidak memiliki agenda apapun. Maka setelah Salma mendaratkan kecupan di pipi Rony yang masih terlelap, Salma juga kembali memejamkan matanya.
Namun belum sempat Salma benar2 terlelap, perempuan itu mendengar pintu kamarnya diketuk dari luar. Berikutnya, dengan sangat pelan, Salma menyingkirkan tangan suaminya itu dari atas perutnya. Setelah terbebas, dengan cepat Salma berjalan ke arah pintu kamarnya dan membuka nya. Disana, ada dua putri kesayangannya yang berdiri dengan penuh senyuman. Hal itu membuat Salma ikut tersenyum.
"Good morning, Mami." Sapa Syarla kemudian memberi kecupan singkat dipipi Maminya
"Selamat pagi, Mi." Ucap Nabila yang juga memberi kecupan dipipi Mami, mengikuti Kakaknya
"Haha.. morning, girls." Balas Mami yang masih penuh senyuman. Ah, senangnya. Sepagi ini Salma sudah mendapat sapaan manis dari kedua putrinya
"Kita mau bangunin Papi, Mi." Sahut Syarla yang dibalas anggukan oleh Mami.
Tanpa membuang waktu, dengan cepat Syarla dan Nabila berjalan menuju ke arah Papi yang masih tertidur diatas kasur. Berikutnya, kedua gadis itu menaiki kasur milik Papi dan memposisikan mereka berada di kanan dan kiri Papi. Sejenak mereka saling menatap, sebelum akhirnya secara bersamaan mereka mendaratkan banyak kecupan di wajah Papi. Haha.. mereka benar2 berniat menganggu tidur Papi.
Merasa tidurnya terusik, perlahan Rony membuka matanya. Sejujurnya dia ingin protes pada Salma, karena mengira istrinya itu yang telah mengganggu tidurnya. Namun setelah kedua matanya benar2 terbuka, dengan cepat Rony menelan kembali protesan yang belum sempat ia keluarkan. Kini Rony melihat kedua putrinya yang sudah penuh dengan senyuman, berada dihadapannya.
"Selamat hari Ayah, Papii. Syarla sayang, Papi." Seru si sulung yang langsung menubruk tubuh Papinya yang masih berbaring. Dengan sengaja Syarla menyingkirkan guling disebelah Papi, dan merebut pelukan cinta pertamanya itu. Hal itu membuat Papi tertawa. Dengan cepat Papi melingkarkan tangannya pada tubuh Syarla yang kini memeluknya.
"Nabila ikutt. Nabila juga sayang, Papi." Disusul dengan si bungsu yang juga berusaha mencari pelukan Papi. Maka tanpa membuang waktu, Nabila juga menubruk tubuh Papi yang tengah memeluk Kakaknya. Membuat gadis menggemaskan itu berada diatas tubuh Papi. Berikutnya Papi juga memeluk si bungsu dengan satu tangannya yang terbebas.
Hahaha. Jika kalian ingin tau bagaimana perasaan Rony. Rony merasa sangat bahagia. Bagaimana tidak? Sepagi ini sudah ada dua bidadari hatinya yang memberinya banyak cinta. Memang hanya sebatas ucapan sederhana. Tapi sejujurnya, kalimat sederhana itu benar2 membuat hati Rony terasa penuh. Rony bahkan tidak bisa menggambarkannya dengan kata2. Rony bahagia. Sangat bahagia. Rony juga bersyukur. Itu sangat. Hahaaha.. begini ternyata, rasanya menjadi seorang Ayah yang begitu dicintai oleh putri2nya. Tapi sungguh, jika ada yang bertanya apa yang paling Rony sukai di dunia ini, maka Rony akan menjawab.. sesuatu yang paling Rony sukai di dunia ini adalah perannya sebagai seorang Ayah.
"Anak2 Papi manis banget, sihh." Terimakasih ya, sayang." Balas Papi yang kemudian memberi banyak kecupan di puncak kepala kedua putrinya.
Jika Papi dan kedua putrinya sedang asik berpelukan, bagaimana dengan Mami? Sedari tadi, dimulai dari masuknya Syarla dan Nabila kedalam kamarnya, Salma belum beranjak. Perempuan cantik itu masih berdiri di depan pintu kamarnya, bersandar pada dinding kamarnya. Entah mengapa perasaan bahagia bercampur haru tiba2 saja hadir. Salma bahagia, melihat kedekatan Rony dengan kedua putrinya. Buah hati mereka berdua.
Salma juga merasa ingin menangis, melihat kedua putrinya tumbuh dengan baik. Mereka tumbuh menjadi gadis periang dan penyayang. Oh, lihatlah! Mereka bahkan sudah sebesar ini sekarang. Iya. Kedua putrinya itu benar2 definis permata hati. Tuhan, terimakasih untuk kebahagiaan yang tidak ada habisnya ini.
"Mami sini, dong. Gabung." Ucap Syarla membuyarkan lamunannya
"Oh, sebentar. Mami ambil kamera dulu. Mami mau foto." Balas Mami yang kemudian bergegas mengambil kamera milik Rony dan mengambil potret Rony dengan kedua putrinya. Maka setelah dirasa cukup, Salma akhirnya bergabung.
"Mami ga mau ngucapin Papi juga?" Tanya Rony pada Salma yang kini mengambil tempat di sebelah Syarla.
"Tuh, Mi. Ucapin, dong." Sahut Syarla, bermaksud menggoda Mami
"Buruan, Mi. Yang sweet." Imbuh Nabila yang kini masih berada dipangkuan Papi
"Ih, adek. Coba gimana yang sweet, tuh." Balas Syarla menatap Nabila
"Tau nih, adek. Emang udah ngerti, yang sweet?" Tanya Mami pada Nabila
"Ini anak Papi udah ngerti sweet2, ya. Hemm??" Sahut Papi sambil tangannya menggelitiki putri bungsunya itu
"Aaaa, Papi gelii. Stop, ih. Papiii." Racau Nabila yang kini berusaha melepaskan diri dari gelitikan Papi, dan memilih berpindah tempat di sebelah Mami. Hal itu tentu saja membuat Mami dan Kak Syarla tertawa. Iya. Menggoda Nabila juga selalu menjadi favorit mereka.
"Oke2, udah. So, Papi. Selamat hari Ayah. Terimakasih udah selalu menjadi Ayah terhebat." Ucap Mami sambil tersenyum menatap Papi
Lagi. Ucapan sederhana itu membuat Rony tidak bisa berkata2. Laki2 itu hanya mengangguk dan kemudian tersenyum. Dengan gerakan tangannya, Rony mengisyaratkan agar Salma dan Nabila mendekat. Juga Syarla yang sedari tadi berada didekatnya. Dengan cepat Rony membawa istri dan anak2nya itu kedalam pelukannya. Indah sekali, bukan? Rony bahkan tidak pernah menyangka ada hari se indah ini.
"Oke, yuk. Udahan peluk2nya. Sekarang waktunya mandi, terus kita sarapan." Ucap Mami
"Siap, Mi. Nabila mau ngajak Kak Syarla balapan. Siapa yang nanti turun ke meja makan duluan, dia yang boleh milih restaurant buat dinner nanti malem." Sahut Nabila
"Emang kita mau dinner?" Tanya Syarla menatap Mami dan Papi bergantian
"Iya. Kita mau dinner kan, Pi?" Todong Nabila pada Papi
"Oh, oke. Nanti malem kita dinner diluar, ya." Jawab Papi
Jawaban Rony membuat Salma menatap suaminya itu dengan tatapan bingung. Memang belum ada rencana apapun. Tapi permintaan Nabila tidaklah buruk. Lagian sudah lama mereka tidak dinner bersama diluar rumah. Jadi tidak ada salahnya, Rony mengiyakan.
"Enggak, ah. Males." Balas Kak Syarla
"Kak Syarla, ih." Protes Nabila
"Oke, siapa takuttt." Sahut Syarla yang langsung berlari keluar dari kamar kedua orang tuanya.
"Kak Syarla!! Ga boleh curang!" Teriak Nabila kemudian berlari keluar kamar, mengikuti Kakaknya
Lagi2 Mami dan Papi dibuat tertawa oleh tingkah kakak beradik itu.
"Aku bangga banget, sama kamu." Ucap Salma pada Rony, setelah menghilangnya kedua putrinya dari kamarnya
"Aku juga sayang banget, sama kamu." Balss Rony tersenyum
***
Sorry, gaiss.
Aku bener2 ga bisa nahan diri buat ga nulis tentang hari Ayah ini. Hahah..
Gpp, ya✌️
Semoga ceritanya masih nyambung, deh.
Enjoy:))
KAMU SEDANG MEMBACA
Salmon Familia
FanfictionKeluarga bahagia. Selamat menikmati keseharian sebuah keluarga kecil yang mungkin hanya akan kalian temui di sini, hahaa.. Just for fun ya guys:)