50

13.7K 989 275
                                    

Rony keluar dari ruangan dokter disambut dengan banyak pertanyaan dari kedua putrinya. Tapi lagi2 Rony tidak sanggup berkata-kata. Dia hanya memberi pelukan pada kedua putrinya. Baru setelah banyak perawat masuk ke dalam ruang rawat Mami dan membawa Mami keluar dari sana. Papi memberitahukan berita yang sangat tidak ingin mereka dengar.

"Adik kalian keracunan. Dia ga bisa diselamatkan." Ucap Papi dengan suara parau.

Mendengar itu Nabila menangis dengan keras. Membuat Rony kembali membawa Nabila ke dalam dekapannya. Disnaa Rony juga menangis. Hatinya sakit. Putranya meninggal bahkan di saat ia belum sempat dilahirkan. Jagoan yang Rony nantikan itu kini telah tiada.

"Papiiii. Nabila ga mau Papiii. Kenapa bisaa Papii." Raung Nabila didalam dekapan Papi

Mendengar itu Syarla terduduk dengan lemas. Dadanya sesak. Seperti ada beban berat yang menindihnya dan membuat Syarla kesulitan bernapas. Mengapa di saat semua tengah menanti kehadirannya, dia harus pergi? Mengapa lagi2 kesedihan harus hadir ditengah2 keluarganya?? Disini Syarla tidak bisa menggambarkan kesedihan Papi. Lalu bagaimana dengan Mami?

Perlahan Jovan mengambil tempat di sebelah Syarla. Jovan memberi usapan pada kedua lengan gadis cantik yang kini tengah berderai air mata itu. Bagaimanapun mereka semua harus saling menguatkan saat ini. Terkhusus Syarla. Jovan tau bahwa gadisnya itu, ditengah kesedihannya.. dia juga memikirkan kesedihan Papi dan Maminya. Dia juga harus tampil kuat di depan Nabila. Jovan tau itu. Maka sebisa mungkin, Jovan akan menemani Syarla dalam tangisnya.

"Papi tau ini menyakitkan buat kita semua. Tapi kita harus bisa terima, sayang. Ingat. Masih ada hati Mami yang harus kita kuatkan. Mami pasti lebih sakit dari kita semua." Ucap Papi dengan masih memeluk Nabila dan sebelah tangannya mengusap kepala milik Syarla

Berikutnya, terlihat dokter dan beberapa perawat berjalan mendekati mereka.

"Kita akan mulai operasinya, Pak Rony. Mari kita sama2 berdoa dan berusaha sampai akhir. Semoga semuanya berjalan sesuai dengan yang kita harapkan." Ucap dokter tersebut

"Terimakasih dok. Tolong lakukan yang terbaik untuk istri saya." Balas Rony

"Pasti, Pak." Sahut dokter

Kemudian dokter dan para perawat  berjalan meninggalkan keluarga yang tengah dirundung duka itu. Berikutnya tiba2 saja ada Neyl, Novia dan Edo yang berjalan tergopoh menghampiri mereka. Iya. Beberapa saat yang lalu, Rony mengabari keadaan Salma pada Bang Neyl yang kebetulan menelfon Rony untuk urusan pekerjaan. Maka disinilah mereka sekarang. Sama2 berdiri di depan ruang operasi, menunggui Salma yang tengah terbari di dalam sana.

Melihat kedatangan keluarga Om Neyl, dengan cepat Nabila beralih ke dalam dekapan Bang Edo. Disana Nabila kembali meraung. Nabila terlihat mengadukan segala kesedihannya pada sosok yang sudah Nabila anggap sebagai Abangnya. Mendengar racauan Nabila, hati Edo ikut tersayat. Siapapun yang mendengar tangisnya pasti juga akan ikut bersedih. Sangat jelas terlihat bagaimana kesedihan menguasai Nabila saat ini. Bahkan suaranya sampai terdengar serak, karena terlalu banyak menangis dengan keras.

Berikutnya Neyl terlihat memberi ruang pada istrinya untuk menguatkan Rony. Maka tanpa menunggu lama, Novia membawa Rony ke dalam pelukannya. Kini Rony terlihat bak anak kecil yang tengah mengadu pada ibunya. Rony kembali menumpahkan kesedihannya, didalam pelukan sahabatnya itu.

"Kenapa harus gua, Nov? Kenapa ini harus terjadi sama gua? Gua salah apa?" Serbu Rony pada Novia

"Lu ga salah. Ini terjadi sama lu, itu karena Tuhan tau lu kuat. Lu bisa ngelewatin ini." Balas Novia

Neyl membiarkan Novia dan Rony saling berbagi kekuatan. Neyl tau ini sangat menyakitkan untuk Rony. Neyl benar2 tau bahwa Rony sangat menantikan jagoannya itu. Dihari setelah Rony mengumumkan kehamilan Salma yang ketiga, Neyl sudah tau bahwa ini adalah yang paling Rony tunggu. Bagaimana tidak? Kebanggaannya akan lahir kedunia. Jelas itu membuat Rony sangat bahagia. Bukan. Itu bukan berarti Rony tidak bahagia memiliki kedua putrinya. Rony sangat bahagia dengan kehadiran mereka. Tapi menurut Rony, anak perempuan itu kesayangan, sedangkan anak laki2 adalah kebanggaan. Maka wajar jika Rony benar2 merasa dipatahkan hari ini. Belum lagi, istrinya yang kini juga berjuang di antara hidup dan mati.

Salmon FamiliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang