00.

8.8K 458 11
                                    

Please vote before you enjoy this chapter🍵
.
.
.

Berlari bersama dengan derasnya hujan sore ini, tidak membuat seorang gadis berseragam sekolah elite itu berhenti berlari menembus hujan menuju sebuah minimarket dengan menggunakan tas sebagai penutup kepalanya.

Penampilannya sudah sangat lusuh,baju penuh dengan tanah kotor ditambah dengan beberapa luka ditangannya menimbulkan sedikit rasa perih namun dia abaikan begitu saja.

"Annyeonghaseo, aku datang." Dengan senyuman khas nya dia menyapa kasir yang berstatus sebagai manager nya itu dengan keadaan seragam yang sudah basah.

"Astaga, kau pasti menerobos hujan lagi." Gadis itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Sembari mengambil handuk kecil yang pria itu berikan padanya.

"Jika aku menunggu hujan reda,aku akan terlambat dan kau akan memotong gaji ku Oppa."

Pria itu hanya memutar matanya, gadis cantik itu masuk keruangan khusus karyawan untuk mengganti bajunya dan bersiap untuk berganti shif dengan pria tadi.

Setelah selesai gadis itu datang dengan membawa kardus berisi snack dan tiba-tiba ada tangan yang memegangnya lalu menempelkan plester pada luka disikutnya.

"Jika dibiarkan akan bahaya,jangan menyepelekan luka sedikitpun." Ucap pria tadi yang sangat perhatian padanya karena dia sudah menganggap gadis itu sebagai adiknya sendiri.

"Gomawo Bogum Oppa." Ucapnya yang kembali fokus pada kegiatannya.

"Apakah sekolah mu lancar Lalice?" Tanya sang manager itu sembari sibuk dengan komputer nya. Sejenak gadis itu menghentikan kegiatannya saat membereskan makanan pada rak, dengan wajah sendu dia mengingat kembali kejadian dirinya saat disekolah.

Menarik nafasnya lalu dia menyunggingkan senyuman. "Nde, semuanya baik-baik saja. Mungkin." Kalimat terakhir Lalice ucapkan dalam hati. Dia berusaha untuk melupakan hal yang tidak perlu dia pikirkan. Tujuannya kini hanya ingin menyelesaikan sekolah dengan benar,agar kehidupannya menjadi lebih baik juga.

"Baguslah. Jika kau mengalami kesulitan segera datang padaku. Aku tidak ingin gadis baik seperti mu diperlakukan tidak baik oleh orang-orang. Aku akan pergi dan akan kembali malam nanti. Ah iya jika kau lapar,aku sudah memesankan ayam untuk mu."

Park Bogum mengusap lembut surai Lalice lalu menyambar payung dan mulai keluar dari minimarket. "Aku pergi Lalice, baik-baik disini."

Lalice membungkuk lalu membalas dengan lambaian tangan pada bos nya itu. Dia mengusap luka yang sudah diplester tadi.

"Aku kuat Oppa,aku kuat karena seseorang masih bersamaku,aku hidup untuk membahagiakan dia, terimakasih kau sangat baik padaku."

-Prologue-

Breath 'L'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang