04. Breath : I'm unweak

3.3K 415 26
                                    

Setelah Lalice mengalami hari yang sedikit sial,saat ini mungkin keberuntungan sedang berpihak padanya. Guru belum datang ke kelas dan itu membuat Lalice sedikit bernafas lega karena tidak membuat masalah karena dirinya terlambat.

Beberapa teman sekelasnya hanya memandangnya tak peduli dan sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Bahkan salah satu teman sekelasnya baru saja sampai dikelas dengan wajah yang begitu santai.

Lalice duduk dan mengeluarkan beberapa buku yang akan dipelajarinya hari ini. Membuka buku itu dan membacanya dengan fokus.

Terlihat 3 orang gadis berjalan mendekati meja Lalice. Mereka hanya memperhatikan Lalice dan menyilangkan tangannya di dada.

"Mwo-ya?ada apa?"

Ucap Lalice yang heran dengan sikap diamnya mereka. Lalice adalah murid pindahan yang baru saja bersekolah selama dua minggu. Hidup Lalice terlalu santai hanya untuk meladeni keinginan tak masuk akal para penggertak itu.

Brak!

Seorang gadis menggebrak meja Lalice dengan kuat. Rahangnya mengeras lalu mengambil kerah jas Lalice dan menjatuhkan Lalice hingga tersungkur kebawah.

"Anak baru tak tahu diri!" Dia melempar buku-buku tebal milik Lalice ke tubuh gadis berponi itu yang dengan cepat menutup wajahnya dengan tangan.

Lalice menahan nafasnya lalu menatap wajah gadis yang sedang emosi itu. "Ya Nayeon-ssi kau gila?"

Gadis bernama Nayeon itu semakin membulatkan matanya setelah mendengar ucapan dari Lalice yang mulai berdiri dihadapannya. Dia kembali mengeratkan cekalan nya pada kerah jas almamater Lalice.

"Kenapa..kenapa kau harus hadir disekolah ini sialan! Kau baru dua minggu disini,dan sudah membuat masalah denganku!"

Nayeon memukul tubuh Lalice bertubi-tubi. Semua teman-teman hanya diam tak melerai perbuatan yang Nayeon buat. Kedua teman Nayeon pun terkejut melihat tindakan kasar temannya tersebut.

Nayeon adalah salah satu siswa yang berpengaruh dan berprestasi disekolah ini. Sebab kakeknya adalah pemilik sekolah tersebut Kim Soon Je. Jadi, Rosé dan Nayeon masih memiliki ikatan persepupuan.

Namun Nayeon memiliki sifat yang sangat licik dan tidak ingin tersaingi oleh siapapun. Hadirnya Lalice di sekolah bergengsi itu membuat Nayeon merasa tersaingi oleh kepintaran Lalice yang berada jauh diatasnya.

"Ayahku memberikan hukuman padaku hanya karena nilai ku berada di bawahmu dan aku membencinya!" Nayeon menghentikan pukulannya pada Lalice dengan nafas yang memburu, wajahnya memerah dengan mata yang berkaca-kaca.

Penampilan Lalice pun tidak kalah berantakan,sejak tadi Lalice menahan amarahnya saat Nayeon terus memukulnya dengan kasar.

"Lalu apa salahku hingga kau memukul ku seperti itu hah?!"

Lalice mendorong bahu Nayeon. Lalice tidak akan terima saat orang menginjak injak harga dirinya,Lalice tidak akan lemah. Dia lebih memilih berkelahi dari pada harus mendengar harga dirinya direndahkan.

"Kau berani melawan ku?! Apa aku tau siapa aku?"

Semua siswa yang ada disana diam tak berkutik sedetik pun saat Nayeon akan mulai mengeluarkan kartu AS nya pada Lalice yang tidak takutnya sedikitpun.

"Siapa?aku tidak peduli kau siapa,yang jelas aku tidak takut padamu."

Demi tuhan sekarang Nayeon seperti ingin menerkam Lalice hidup-hidup, matanya semakin memerah nafasnya berhembus dengan cepat. Dia berjalan kearah Lalice lalu menamparnya sekali kemudian menjambak rambut Lalice dan sedikit menyeretnya kedepan kelas.

Breath 'L'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang