25. Breath : Innocent

2.4K 413 64
                                    

Please vote before you enjoy this chapter

Saat jam pelajaran sudah berakhir Lisa berpamitan pada Seulgi karena temannya itu sudah dijemput oleh supirnya. Lisa melambaikan tangannya pada Seulgi, sepeninggal temannya itu Lisa kembali masuk kedalam sekolah, matanya berubah menjadi tajam dia mencari seseorang yang sedang menikmati kebahagiaan.

Mencari kesetiap koridor sekolah matanya melirik ke kanan dan kiri mencari orang tersebut. Dan dapat,Lisa akhirnya menemukan keberadaan Nayeon yang sedang bersama teman-temannya diarea lapangan olahraga.

Nayeon melihat keberadaan Lisa, matanya menyipit saat Lisa berjalan kearahnya dengan langkah yang lebar. Teman-temannya serentak memberi jalan agar Lisa dapat bertemu dengan Nayeon. Lisa melepaskan tas nya begitu saja, dia terus berjalan menghampiri Nayeon. Sontak Nayeon memundurkan langkahnya saat melihat sorot mata Lisa yang menyeramkan.

Bugh!

Tubuh Nayeon terpental saat Lisa memukul wajahnya dengan sangat kencang. Teman-teman Nayeon bahkan menutup mulutnya saat melihat tubuh Nayeon yang tersungkur ke tanah.

Nayeon meringis mengusap sudut bibirnya yang terluka mengeluarkan darah. "Ya michyeosseo?!" Nayeon berdiri dengan sedikit limbung lalu kembali mendekat pada Lisa dan hendak memukul balik.

Namun Lisa dengan cepat menghindar dan kembali memukul wajah Nayeon. Teman-teman Nayeon terlihat ketakutan melihat wajah Lisa yang sudah merah dan basah oleh air mata. Nayeon kemudian menatap wajah Lisa dengan penuh kebencian.

Lalu kembali mendekat dan menarik rambut Lisa dengan kasar. Lisa pun sama dia menarik rambut Nayeon tak kalah kasar, teman-temannya tidak ada yang ingin melerai pertengkaran itu. Bahkan beberapa siswa yang belum pulang malah menjadikan sebagian tonton gratis bagi mereka.

Nayeon akhirnya menyerah dengan melepaskan cekalannya lalu Lisa membanting tubuh Nayeon dengan keras ke tanah.

Lisa menaiki tubuh Nayeon dan mencekik leher Nayeon. "Kau pikir aku hanya akan diam saja saat kau merundung ku seperti itu hah?" Nayoen berusaha terlepas dari kukungan tubuh Lisa dan cekikan tangan Lisa.

"Le-paskan sia-lan." Nayeon menancapkan kuku-kuku panjangnya pada tangan Lisa hingga luka dan mengeluarkan darah. Lisa tidak fokus pada hal itu,dia lebih fokus pada rasa sakit hatinya diperlakukan hina oleh Nayeon.

Lisa melepaskan cekikannya,dengan cepat Nayeon mengambil nafas dengan kasar hingga terbatuk-batuk. "Kau pikir aku tidak akan membalas semua perbuatanmu itu?"

Lisa menampar wajah Nayeon yang masih berada dibawahnya. Sungguh,wajah Nayeon kini sudah sangat berantakan. Ini seperti bukan Lisa yang baru saja Nayeon kenal,dia seperti orang lain.

Lisa semakin brutal menampar dan memukul tubuh Nayeon. Teman-teman Nayeon sudah pergi meninggalkan Nayeon dan Lisa. Nayeon sudah tidak bisa melawan Lisa,darah pada tangan Lisa semakin keluar banyak karena Nayeon terus menancapkan kukunya sangat dalam.
___________

"Nee eomma kami sedang menjemput Lisa. Setelah itu kami akan segera kerumah sakit untuk menjemput kalian. Bersabarlah." Ucap Jisoo pada Yoona yang terus menghubungi nya agar cepat-cepat membawa Lisa karena mereka sangat merindukan putri kecil Kim itu.

Jisoo dan Jennie menepati janjinya untuk menjemput Lisa tepat waktu namun saat mereka berada dihalaman depan lobi sekolah,Lisa belum terlihat keberadaannya.

"Unnie apakah kita perlu masuk kedalam?" Tanya Jennie.

"Kajja,kita masuk saja kedalam." Mereka akhirnya memutuskan untuk masuk kedalam sekolah,area sekolah itu sudah mulai sepi hanya beberapa siswa saja yang masih stay disana.

Breath 'L'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang