54. Breath : existence

1.9K 304 17
                                    

Please vote before you enjoy this chapter 🍵
.
.
.

Setelah Lisa mendapatkan penanganan dari Dokter,gadis berponi itu akhirnya dapat tertidur dibantu oleh efek obat yang sebelumnya Dokter berikan.

Saat Kim Hyun Bin dan Son Ye Jin pergi menemui Yoona,ketiga kakaknya lah yang menjaga Lisa saat ini. Mereka tidak bisa meninggalkan adiknya dalam waktu yang lama. Ruangan Yoona dan Lisa terpaksa harus dipisah karena jika di satu ruangankan maka akan menularkan virus penyakit pada keluarganya yang lain.

Hanya dengan menggenggam tangan Lisa, Rosé dapat merasakan panas yang tidak wajar. Semua kakaknya terduduk hening menemani adiknya yang sedang beristirahat itu. Lalu mereka terhenyak saat mendengar rintihan Lisa.

"Hei,Unnie disini. Kau butuh sesuatu?"

Lisa menggeliat tak nyaman dan hanya menangis dalam diam. Air matanya menetes dan terasa panas saat menyentuh pipinya itu,membuat mereka semakin khawatir.

"Uljima. Katakan dimana sakitnya,hm?" Dengan perlahan,tangan Rosé mengusap air mata adiknya yang wajahnya terasa panas. Bahkan ketiganya pun hampir ikut meneteskan air mata melihat Lisa yang kesakitan karena demamnya.

"Lisa-ya,katakan pada kami dimana sakitnya. Jangan menangis seperti ini." Jennie mengusap air matanya dengan kasar dan mengusap rambut basah adiknya itu. Mereka menahan tangis dihadapan Lisa yang sudah sama kacaunya.

Tangan Lisa bergetar hebat dan lemas saat ingin menyentuh tangan Jennie,lalu Lisa meletakkan tangan Jennie pada kepalanya membuat Jennie dan kedua kakaknya yang lain tahu dimana rasa sakit yang Lisa rasakan saat ini.

"Kepala Lisa sakit?" Ucap mereka berbarengan,Lisa mengangguk karena sudah terlanjur lemas untuk melakukan sesuatu. Air matanya masih mengalir karena matanya terasa sangat perih akibat dari panas demam nya.

"Baiklah,Unnie akan mengusapnya."

"Lisa-ya,kau makan ya. Unnie suapi?" Rosé berbisik dengan lembut namun hanya mendapatkan gelengan lemas dari Lisa yang tengah memejamkan mata merasakan usapan lembut kakaknya.

"Minum saja." Suara itu hampir tidak terdengar namun ketiganya masih mampu mendengar ucapan Lisa. Jisoo kemudian membawa botol kaca berisi air minum terbaik yang ada didunia dan juga sedotan untuk memudahkan adiknya minum.

"Pelan-pelan saja." Lisa hanya dapat minum karena gejolak sakit ditubuhnya membuat dia tidak ingin memasukkan makanan apapun. Setelah selesai,Lisa akhirnya kembali memejamkan matanya meski panas ditubuhnya membuat Lisa sangat gelisah.

............

"Kau harus kuat demi anak-anak mu. Appa pasti akan berusaha membuat mu sembuh." Ujar Kim Hyun Bin pada adiknya yang terlihat lemas diatas ranjangnya itu.

Kim Hyun Bin adalah seorang kakak yang sangat menyayangi Yoona disepanjang hidupnya. Tak pernah ada penolakan terhadap apa yang Yoona inginkan dari nya.

Namun saat melihat adiknya yang tak berdaya, membuat Kim Hyun Bin amat sedih dan tak percaya pada takdir yang adiknya terima saat ini.

"Semua yang terjadi padaku saat ini adalah hasil dari takdir yang aku buat sebelumnya,Oppa." Ucap Yoona sendu.

"Apa maksudmu?"

"Oppa,jikaa saatnya sudah tiba. Aku titip keempat putri ku padamu. Jika ada seseorang yang datang mengambil mereka,maka biarkan keempat putri ku untuk berada dengan nya." Yoona mengusap jemari besar kakaknya itu.

"Tidak Yoona,kau tidak boleh berkata seperti itu. Kau akan sembuh, keempat anakmu masih membutuhkan dirimu." Suara yang bergetar itu tak mampu menghentikan air mata yang mengalir di pipi nya.

Breath 'L'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang