Please vote before you enjoy this chapter 🍵
.
.Jennie,Jisoo dan Rosé berlarian menaiki tangga menuju kamar Rosé. Dengan napas yang tak beraturan Jennie membuka pintu dengan kasar,dia langsung melunturkan senyumnya saat tak ada Lisa diranjang itu.
Jennie tertawa hambar berjalan mencari keberadaan Lisa. "Maldo andwae,Lisa tidak mungkin pergi. Unnie eotteokhae, Lisa tak ada." Jennie menahan tangisnya,memilih untuk fokus mencari Lisa yang kembali hilang dari pandangan nya.
"Cek CCTV!" Mereka berhamburan keluar dari kamar menuju ruangan petugas keamanan.
Mengotak-atik sistem keamanan untuk mengetahui keberadaan Lisa terakhir kalinya. Harap-harap cemas mereka semua bersabar untuk menemukan adiknya hingga akhirnya mereka dapat melihat jika Lisa dibawa pergi oleh segerombolan pria.
"B-Bukankah mobil Van itu,yang kita temui tadi?" Ucap Rosé memperhatikan detail mobil tersebut. Jennie sudah geram dengan semua permainan ini.
"Sekarang apa lagi Tuhan!" Jennie berjalan keluar menghubungi Krystal karena mereka tahu dia orang yang menemui Lisa terakhir kalinya.
"Krystal sialan,aku akan membunuhmu. Krystal!"
Lama mereka menunggu kehadiran wanita berwajah dingin itu, akhirnya dia datang dengan langkah yang sangat angkuh menghampiri ketiga Kim yang sudah menahan emosi nya sejak tadi.
Tak lama wajah dingin itu berpaling ke kanan saat tangan Jennie menampar nya sangat keras menimbulkan luka disudut bibir Krystal. "Kau ingin cari mati denganku, rupanya." Ucap Jennie berapi-api.
Krystal berusaha berdiri tegak mengusap darah disudut bibir nya. Namun,Jennie justru memberikan pukulan diwajahnya membuat Krystal jatuh tersungkur. "Kemana kau membawa Lisa pergi bersama pria-pria itu?kemana kau membawa adikku disaat dia tengah sekarat itu,jawab sialan!"
"A-Aku tidak mengerti ---"
"Katakan dengan jujur,jika tidak pisau ini akan menembus kepala mu!" Tiba-tiba Jennie mengambil pisau buah yang ada diatas meja dan mengarahkan nya pada kepala Krystal.
Keringat dingin mulai muncul,dengan tubuh yang bergetar hebat. Menahan tangan Jennie yang semakin menekan pisau itu tepat dikening nya. "Nona Jennie,kita bisa bicarakan ini baik-baik."
Jennie tertawa remeh,"tidak akan pernah,yang aku inginkan hanya jawaban dari mu,kemana kau membawa Lisa ku!"
Krystal menutup matanya saat ujung pisau itu mulai menembus kulit mulus nya. "Jangan sakiti aku,baiklah akan aku katakan. T-Tuan Kim,dia menginginkan nona Lisa dengan mengancam ku agar aku bisa membawanya kehadapan tuan Kim."
Mendengar hal itu sontak Jennie menjatuhkan pisau tersebut dan kembali memikirkan keadaan Lisa. Kakeknya pasti akan berbuat sesuatu pada Lisa, Jennie tahu jika kakeknya akan melakukan hal bodoh.
"Sekarang katakan, kemana mereka membawa Lisa pergi?" Giliran Rosé yang bertanya pada Krystal. Kini Rosé benar dilingkupi oleh rasa khawatir dan penyesalan yang tak ada habisnya.
"M-Mereka membawa nona Lisa menuju Mansion besar tuan Kim." Tak menunggu waktu lama,Jennie menarik paksa tubuh Krystal untuk ikut mendatangi Kim Soon Jae.
Jennie bahkan sedikit menyeret tubuh Krystal yang menahan agar tidak ikut dalam langkah Jennie. "Antarkan kami kesana,jika tidak aku benar-benar akan membunuhmu."
.........
Sebuah mobil Van hitam mulai memasuki gerbang Mansion yang sangat besar. Tak ada tanda-tanda kehidupan disana,yang ada hanya keheningan yang membalut Mansion mewah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breath 'L'
RandomAku hidup untuk mempertahankan satu kebahagiaan. Tuhan memberi ku kesempatan untuk membalas kebaikan kalian. Jika sudah tak diinginkan aku memilih kembali bersama Tuhan.- L -Second story.