Please vote before you enjoy this chapter 🍵
Setelah drama yang sudah keluarga Kim lalui kini semua berangsur membaik meski tidak sepenuhnya baik. Empat hari sejak kepulangan Lisa,gadis itu semakin memperhatikan kesehatannya. Bahkan ketiga kakaknya dan ibunya sangat memperhatikan makanan apa yang masuk kedalam tubuh Lisa.
Meski begitu Lisa harus tetap mengikuti kemauan mereka semua demi mendapatkan kesehatan yang baik. Sejak kejadian dimana Lisa dan Yoona mendapatkan perlakuan kasar dari Jung Suk,Kim Soon Jae menjadi lebih overprotektif pada anak dan cucunya itu.
Penjagaan semakin ketat bagi mereka dan Kim Soon Jae menolak keras Jung Suk untuk bertemu keempat putrinya terlebih Lisa.
Kini mereka sedang melakukan sarapan pagi bersama dimeja makan. Keadaan begitu hangat akibat dari candaan yang Lisa dan Rosé lontarkan. Senyuman yang mereka tampilkan membuat hati Lisa benar-benar merasa hangat.
"Unnie,aku masih ingat bagaimana wajahmu saat kau tidak sengaja menabrak ku." Lisa memberikan contoh bagaimana ekspresi Jisoo saat dia tidak sengaja menabrak Lisa saat itu. Mereka tertawa senang melihat adiknya yang begitu ekspresif akhir-akhir ini.
"Kau benar, Unnie sangat terkejut ketika menabrak gadis sekolahan yang ternyata adalah kau. Hah,aku kira kau terluka parah." Balas Jisoo yang membuat Lisa tersenyum mengingat kejadian itu.
"Dan kini takdir mempertemukanku dengan kalian." Ucap Lisa yang membuat mereka tersenyum haru.
"Aigoo, adik kita sangat dramatis sekali pagi hari ini." Jennie datang dari arah dapur dengan membawa segelas susu coklat untuk Lisa. Jennie memeluk kepala Lisa dari belakang lalu mendaratkan kecupan dipipi adiknya dan kembali duduk disamping Lisa.
Uhuk..uhuk..
Suara batuk Lisa yang tersedak karena terlalu banyak meminum susu dalam gelas itu. Jennie membantu menepuk-nepuk punggung Lisa agar batuk Lisa segera berhenti.
"Lisa-ya,jangan terburu buru. Lagi pula tidak akan ada yang mengambil susu coklat itu darimu." Ujar Rosé yang ikut meringis mendengar Lisa yang terus terbatuk. Ibunya memberikan air putih agar batuk Lisa berhenti.
Setelah batuk Lisa berhenti, mereka terdiam memandang Lisa dan Lisa pun memandang kearah mereka. "A-Aku baik-baik saja " ucap Lisa menampilkan senyuman canggung nya dan melanjutkan sarapan paginya.
"Hari ini kita akan berangkat bersama." Ujar Jisoo yang telah menyelesaikan sarapannya. Jisoo mengambil ponsel dan memainkannya sembari menunggu ketiga adiknya yang belum selesai dengan makanan mereka.
"Unnie, berjanjilah untuk selalu berada disamping ku." Bisik Lisa ditelinga Rosé,yang hampir tidak bisa didengar oleh yang lain. Lisa mengambil jari kelingking Rosé yang berada di atas meja.
"Aku tahu kau takut dengan Nayeon,tapi yakin lah semua akan baik-baik saja." Rosé balas berbisik pada Lisa dan memberikan senyuman tepat diwajah adiknya itu berusaha untuk meyakinkan nya.
"Nayeon akan dikeluarkan jika dia tidak meminta maaf padamu hari ini. Jadi tenangkan dirimu---"
"Kalian membuat negara ditengah negara. Apa yang kalian bicarakan eoh?" Ucap Ibunya yang sejak tadi memperhatikan hal kecil yang Rosé dan Lisa lakukan.
"Lisa berkata jika dia ingin--- awh"
"Tidak eomma,aku hanya membicarakan omong kosong dengannya. Ya kan Unnie?" Lisa menendang kaki Rosé yang ada dibawah meja. Rosé tentu membulatkan matanya saat terkejut dengan tindakan Lisa. Bukan hanya sakit tapi juga terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breath 'L'
RandomAku hidup untuk mempertahankan satu kebahagiaan. Tuhan memberi ku kesempatan untuk membalas kebaikan kalian. Jika sudah tak diinginkan aku memilih kembali bersama Tuhan.- L -Second story.