24. Breath : Drowned in a pond

3K 377 26
                                    

Lisa akhirnya tertidur dipelukan Jennie, matanya tertutup namun nafasnya masih sesenggukan. Jennie hanya mampu mengusap surai Lisa dengan lembut. Adiknya itu menolak makan dan hanya ingin susu coklat nya saja.

"Lisa sangat menyimpan kepercayaan pada kita Jen. Jangan pernah kita sakiti hatinya."

Jisoo ikut tertidur memeluk Lisa disebelahnya, nafasnya mulai tenang karena Lisa sudah lelah menangis keras sejak tadi. Lisa menceritakan pada mereka bagaimana dirinya ketakutan saat mendengar gemuruh petir.

Lisa juga menceritakan bagaimana dirinya berlarian mencari tempat perlindungan dan berakhir dengan tertidur didalam gudang. Saat Lisa sibuk bercerita kedua hanya menatap Lisa dengan lekat, bagaimana sesak nya hati mereka mendengar suara lirih Lisa yang berusaha untuk tidak ketakutan saat disekolah.

Keduanya berjanji akan menjaga Lisa dengan baik dan tidak akan meninggalkannya lagi dalam waktu yang lama. "Aku benar-benar menyesal Unnie. Maafkan aku."

"Berhenti meminta maaf,kau sudah menyesali kesalahannmu." Akhirnya Jennie dan Jisoo memilih untuk tertidur kembali memeluk adiknya disisi kanan dan kiri Lisa.

___________

Seorang pria tengah berjalan di sebuah jalanan sepi. Menggunakan topi juga maskernya dia melangkah dengan cepat karena jarak tempat yang dituju masih jauh. Sesekali dia menghirup asap rokok yang berada dijari nya.

Gerak nya sangat mencurigakan bagi orang yang memperhatikannya. Tapi sekarang satu manusia pun tidak terlihat ditempat itu. Tiba-tiba deruan mobil terdengar oleh telinganya,dia melirik ke belakang dan setelahnya dia menjalankan kakinya semakin cepat.

Langkah cepat itu berganti dengan berlari mobil tersebut ternyata memang membuntutinya sedari tadi.

Ckitt~

Mobil hitam itu menghadang jalan pria tersebut. Beberapa orang keluar dari mobil kemudian membawa pria tersebut ketempat yang lebih luas. Diseret nya tubuh itu dengan sangat kejam oleh beberapa pria berbadan besar. Atasannya hanya berjalan pelan didepan mereka dengan menghisap rokok ditangannya.
 
Bruk!

Tubuh pria tersebut tersungkur tepat dibawah kaki seorang bos mafia gelap, siapa lagi kalau bukan Kim Jae Wook. Dia kemudian mematikan rokoknya dan menghajar wajah pria tersebut.

"Ki-joon sialan!" Teriak Kim Jae Wook saat tangannya dengan sangat enteng memukul wajah Ki-joon dengan sangat keras. Ya, Ki-joon yang sebelumnya dihormati oleh orang-orang kini berakhir dengan mendapatkan pukulan dari tangan kotor seseorang.

"Kau pikir, kau bisa lari dariku brengsek?" Ki-joon berusaha bangkit dan berlutut pada Kim Jae Wook yang berada dihadapannya.

"A-Ampuni aku tuan,aku tidak bermaksud lari dari semua ini." Pukulan kembali menghantam wajahnya, wajahnya sudah sangat berantakan.

"Sialan. Aku sungguh lelah menghadapi manusia sepertimu,semua orang yang bermasalah denganku hanya berhubungan dengan uang dan uang. Dan kau akan lepas dari tanggungjawab mu?! Brengsek!"

"B-Beri aku waktu lagi,aku bersumpah akan membayar semua hutangku padamu tuan. Aku janji." Ki-joon menggosokkan tangannya memohon pada Kim Jae Wook untuk tidak membunuhnya hari ini juga.

"Kau akan ku awasi,jika dalam seminggu kau tidak membayar hutangmu. Nyawamu akan jadi gantinya!" Dia kembali menendang bahu Ki-joon dengan kuat. Ki-joon merintih kesakitan.

Mengapa Ki-joon bisa sampai seperti ini,karena semua harta kekayaan yang dia miliki selama ini adalah milik Kim Soon Jae,dan dia menarik semua kekayaan dan fasilitas yang selama ini Ki-joon nikmati. Tidak ada sepeserpun harta yang dia punya dan hanya tumpukkan hutang yang tersisa. Karena pekerjaannya selama ini selalu berjudi di Bar mewah.

Breath 'L'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang