18. Breath : Dinner Kim's

3K 349 22
                                    

Pemakaman Ji-hyun sudah selesai dilaksanakan siang ini. Seperti yang terlihat tidak banyak orang yang ikut dalam prosesi pemakaman ini,hanya beberapa orang saja yang datang. Disana Lisa terduduk lemas disamping makam Ji-hyun. Tubuhnya merasa lemas karena terus menangis sepanjang hari.

Saat proses pemakaman tadi berlangsung Lisa menangis histeris saat peti mati itu perlahan diturunkan kedalam tanah. Menangis meraung memanggil nama Ji-hyun namun tidak ada sahutan dari Ji-hyun untuk sekedar menenangkan ketakutan Lisa.

Siang ini pun awan-awan putih mulai kembali menghitam, beberapa awan mulai menggumpal membentuk awan besar dan hitam pertanda bahwa hujan akan turun.

"Dengan siapa aku harus tertidur malam ini Imo." Lisa memeluk gundukan tanah yang masih baru itu. Acara menangis belum selesai Lisa lakukan,semua orang yang ada disana masih setia menunggu Lisa untuk terbangun.

"Lisa~ kajja kita pulang nak. Ji-hyun Imo sudah beristirahat dengan tenang sayang." Dengan keberanian yang besar,Yoona berkata lembut pada Lisa. Berusaha untuk memberikan pengertian pada putrinya. Yoona sempat memegang bahu Lisa namun dengan cepat Lisa melepasnya.

Jennie dan Jisoo serentak melihat keatas saat tetes air hujan mulai turun membasahi mereka. Mereka menyadari bahwa ini tidak bisa dibiarkan, Lisa tidak boleh sampai mendengar gemuruh petir dia pasti akan ketakutan.

"Lisa kita pulang sekarang ya. Lihat,hujan akan turun itu akan membuatmu takut." Lisa lalu mendongak keatas melihat langit yang sudah menghitam. Lisa mengangguk ditengah tangisan itu dan membersihkan air matanya lalu berusaha untuk berdiri.

Ctar!

Gemuruh petir menyambar sangat kencang diarea pemakaman itu. Semua orang pun ikut terkejut apalagi Lisa,dia sampai berteriak dan kembali terjatuh dengan menutup telinganya kuat-kuat.

"HAAA...na museowo." Tubuh Lisa bergetar hebat, debaran jantungnya sangat kencang. Ketiga kakaknya ikut memeluk Lisa dan menenangkannya.

"Jangan takut Lisa,kami ada disini. Ayo sayang kita pulang." Ucap Jisoo membawa tubuh Lisa untuk berdiri. Namun Lisa sudah tidak mempunyai tenaga hingga akhirnya Lisa kembali tak sadarkan diri di bawah guyuran hujan yang mulai deras.

Jo Jung Suk lantas membawa Lisa dalam gendongannya dengan cepat masuk kedalam mobil. "Bawa Lisa ke mansion ku." Ucap Yoona yang memeluk Lisa dengan erat saat Jung Suk merebahkan Lisa dibangku belakang.

Ini yang Yoona tunggu-tunggu, akhirnya dia bisa memeluk Lisa dengan erat,memeluk putrinya yang selama ini dia tunggu kehadirannya.

Tak henti-hentinya Yoona menciumi wajah kecil Lisa dalam pelukannya itu. Tubuh Lisa benar-benar lemas dan juga ringan,tapi Yoona terus memeluk tubuh Lisa dengan erat. Ketiga putri nya yang lain berada di mobil belakangnya.

"Lebih cepat Jung." Yoona sedikit khawatir karena wajah Lisa mulai memucat. Dia tidak ingin membawa Lisa kerumah sakit,karena Yoona takut jika Lisa menolak untuk tinggal bersamanya atau bersama ayahnya.

Jadi untuk saat ini Yoona tidak akan membebaskan Lisa untuk keluar rumah sendirian. Apalagi dengan kondisi seperti ini.

Mobil mereka mulai memasuki area mansion Yoona. Para penjaga mulai membukakan pintu gerbang utama. Dua mobil mulai memasuki halaman depan dan Jo Jung Suk langsung membawa Lisa masuk kedalam bersama Yoona disusul oleh ketiga kakaknya.

"Eomma,kamar ku saja." Teriak Rosé yang bermaksud agar Lisa beristirahat dikamarnya saja.

Yoona mengangguk dan mengarahkan Jo Jung Suk menuju kamar Rosé. Lisa dibaringkan diranjang besar milik Rosé, ketiga kakaknya sampai terengah-engah saat sampai dikamar Rosé,mereka berlari sangking khawatirnya pada keadaan Lisa.

Breath 'L'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang