29. Breath : Allergy

2.9K 425 45
                                    

Please vote before you enjoy this chapter

Kehidupan terus berjalan meski manusia berniat berhenti untuk hidup. Tak kenal siapa orang tersebut hidup akan terus berjalan meninggalkan manusia yang melawan takdir nya sendiri.

Lisa menuruni tangga dan sudah berdandan cantik menggunakan seragam nya. Lisa turun untuk mengikuti sarapan bersama keluarganya. Tidur nya malam ini begitu nyenyak karena sebelumnya Lisa melewati hari yang menyenangkan. Paginya pun dia awali dengan senyuman.

Krystal yang melihat Lisa terbangun dengan menyunggingkan senyumnya ikut merasa bahagia karena tidak ada tangisan diawal hari ini untuk Lisa. "Hati-hati nona." Ucap Krystal yang merasa takut melihat Lisa yang berlari sambil menuruni tangga itu.

"Pagi anak cantik." Yoona memeluk Lisa dan menciumi leher putrinya itu yang sangat harum. Membuat Lisa ikut tertawa dibuatnya.

"Geli eomma,dimana Unnie?" Yoona menghentikan aksi menjahili Lisa dan membiarkan putrinya itu untuk duduk.

"Sebentar lagi mereka datang. Kau ingin sarapan duluan?" Lisa menyimpan tas sekolah nya dikursi samping dan menunggu kedatangan ketiga kakaknya dimeja makan itu sendirian. Yoona terpaksa harus kembali kedapur untuk menyelesaikan masakannya.

"Astaga mereka lama sekali." Lisa akhirnya kembali berdiri dan sengaja berjalan menuju area ruang keluarga yang tidak jauh dari meja makan. Lisa memperhatikan beberapa foto ketiga kakaknya dan juga ibunya saat mereka kecil.

Lisa tersenyum saat melihat foto mereka yang sangat berbeda dengan yang sekarang. "Jennie Unnie lucu sekali." Lisa mengambil salah satu pigura dengan foto Jennie saat masih kecil. Mengusap kaca tersebut yang sedikit berdebu.

"Kau sedang apa?" Jennie memeluk Lisa dari belakang,mencium leher adiknya yang terasa sangat harum. Lisa tersentak terkejut dengan tindakan kakaknya itu. Mengapa ibu dan kakaknya sangat senang menciumi lehernya,apa mereka tidak tahu jika Lisa sangat geli dengan tindakan mereka.

"Hentikan Unnie, astaga ini sangat menggelikan." Lisa tertawa keras saat Jennie semakin sengaja menyembunyikan kepalanya dileher Lisa.

"Ya ya ya hentikan, cepat kita sarapan." Ucap Jisoo. Jennie dan Lisa mengakhiri kegiatannya dan kembali berjalan menuju meja makan. Mereka menjadi ikut tertawa saat melihat Lisa yang belum bisa menghentikan tawa nya.

Krystal menatap kearah mereka dengan perasaan yang bahagia. "Nyonya terlihat sangat bahagia melihat putrinya berkumpul dan akur seperti ini." Ucap Krystal yang terus memandang mereka.

Lisa kembali melirik kearah makanan yang tersaji disana, tapi masih tidak ada susu coklat pagi ini. "Bukankah kemarin aku membeli banyak susu coklat?" Ucapnya dalam hati yang menjatuhkan bahunya lemas.

"Lihat,dia tidak mendapatkan susu coklat pagi ini bibirnya semakin maju." Ucap Jennie yang membisikan pada Jisoo dan Jisoo membisikan pada Rosé. Mereka menahan tawanya membuat Lisa melirik kearah mereka ,Lisa justru menatap pada Yoona berharap mendapatkan jawaban dari ibunya mengapa ketiga kakaknya menahan tawa.

"Mwo-ya?" Ucap Lisa lemah lembut dan melanjutkan sarapannya itu.

Salah satu maid berjalan kearah meja makan dan menyimpan gelas panjang dihadapan Lisa,mata Lisa berbinar dan langsung menerbitkan senyuman nya saat melihat susu coklat yang dia tunggu-tunggu ada dihadapannya.

"Woah,Gomawo." Ucap Lisa pada maid tersebut. Lisa melirik kearah ketiga kakaknya dan juga ibunya yang sedang tersenyum melihatnya tertawa.

"Kau sangat menyukainya hm?habiskan minuman mu sayang." Ucap Yoona mengusap rambut Lisa yang sudah rapih itu. Lisa menghabiskan susu coklat nya hingga habis tak tersisa dan kembali melanjutkan sarapannya bersama mereka semua.

Breath 'L'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang