Ini adalah hari kedua setelah Lalice tak sadarkan diri didepan ruang ICU. Gadis berponi itu belum juga membuka mata hingga sekarang, membuat ketiga gadis Kim dan juga Park Bogum sangat khawatir.
Kapan lagi Lalice tertidur dengan pulas seperti ini. Selama hidupnya Lalice tidak pernah mendapatkan kualitas tidur yang baik. Pulang larut malam, mimpi buruk dan juga harus menemani Ji-hyun yang kesakitan disetiap malamnya membuat Lalice harus tertidur dalam waktu yang sedikit.
Ketiga gadis Kim kini tengah berada diruang rawat Lalice menunggu mata hazel itu terbuka. Sejak kemarin ketiga gadis Kim selalu mendapatkan kabar dari pengasuh nya yang sengaja mereka suruh untuk menemani Lalice disaat mereka beraktivitas.
"Bibi pamit pulang nona. Nyonya sudah memanggilku untuk segera membantu nya dimansion malam ini." Pengasuh tadi berpamitan pada ketiga gadis Kim yang tengah menonton televisi itu.
"Baiklah. Terimakasih bibi Jung, sampaikan juga pada Krystal untuk segera membawa beberapa baju dilemari ku dan segeralah kemari."
Ucap Rosé yang memberikan paper bag pada bibi Jung,mengusap lembut bahu pengasuh nya itu dan kembali duduk bersama Jennie dan Jisoo. Pengasuh tadi kemudian pergi dari hadapan ketiganya.
"Mengapa kau menyuruh Krystal?" Ucap Jennie dengan nada yang tak suka.
"Aku hanya sedikit memberikan tugas untuknya, daripada dia terus membuntuti kita tanpa alasan,itu benar-benar membuatku kesal." Rosé menyuapkan buah pada mulutnya dengan sedikit kesal.
Ceklek~
"Nona Rosé,hanya pakaian saja?" Ucap Krystal pada Rosé yang tengah mengunyah makanan.
"Hmm~" Balas Rosé dengan berdehem karena mulutnya yang penuh dengan makanan.
"Apa ada lagi?apa perlu aku membawakan mu makanan? minuman atau ramen jika kau mau?"
"Yaa! kau pikir aku kelaparan hah?aku hanya meminta kau membawa bajuku untuk Lalice,hanya itu. Kau paham?" Rosé membanting garpu dan berdiri menatap tajam pada Krystal yang malah menahan tawanya melihat Rosé marah seperti itu.
"Nee baiklah." Krystal menutup mulutnya kerena tidak bisa menahan tawanya. Lalu dia pergi meninggalkan ruangan itu.
Jisoo dan Jennie bahkan ikut tertawa melihat adiknya yang terlihat kesal itu. Krystal adalah bodyguard wanita pribadi yang Yoona khususkan untuk menjaga Rosé dan kedua putrinya juga.
Dia 3 tahun lebih tua dari Jisoo, Rosé tidak menyukai Krystal karena dia selalu melarang Rosé untuk menghabiskan waktu diluar bersama teman-temannya. Krystal sangat patuh pada perintah Yoona jika atasannya itu berkata tidak untuk Rosé maka dia akan melaksanakannya.
"Rosé-ya. Jangan terlalu membencinya,aku selalu kasian jika melihatnya selalu kau marahi." Jisoo menarik lengan Rosé untuk kembali duduk.
"Unnie,apa kau tidak lihat. Bahkan dia menertawai ku, untuk apa aku kasihan padanya. Dia tidak pernah ada dipihak ku." Jennie hanya menggeleng mendengar gerutuan sang adik.
Bukan hanya Rosé yang tidak akur dengan Krystal tapi dirinya pun tidak akrab dengannya. Namun Jennie bersikap lebih tidak menganggapnya ada dan selalu bersikap dingin pada Krystal.
"Kapan Lalice akan bangun Unnie?" Tanya Rosé pada Jennie.
"Aku pikir sebentar lagi dia akan bangun---"
Eughh~
Lenguhan kecil keluar dari mulut Lalice, matanya perlahan terbuka membuat ketiga gadis Kim membulatkan matanya lalu beranjak dari duduknya dan langsung mengerubungi Lalice.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breath 'L'
RandomAku hidup untuk mempertahankan satu kebahagiaan. Tuhan memberi ku kesempatan untuk membalas kebaikan kalian. Jika sudah tak diinginkan aku memilih kembali bersama Tuhan.- L -Second story.