Please vote before you enjoy this chapter 🍵
.
.Pukul dua pagi dini hari ini Kim bersaudara bersama Yoona ikut mengantarkan Rosé menuju Bandara Incheon untuk keberangkatan gadis Blonde itu menuju Melbourne. Rasa kantuk memang masih mencekik semua gadis itu.
Bahkan Lisa masih asik menutup matanya memeluk Rosé didalam mobil dengan erat. Dengkuran halus kedua gadis itu menjadi melodi bagi yang mendengar nya. Kedua kakaknya bahkan sesekali memotret adik mereka yang menggemaskan itu.
Mereka tidak menyangka jika Rosé yang dulunya sering mereka manja kini dapat bersikap dewasa dengan menjaga adik kecilnya itu dengan baik.
Rosé membuka matanya saat dirasa tenggorokannya cukup kering. "Unnie haus." Ucap Rosé pada kedua kakaknya agar memberikan air untuknya saat ini.
Mendengar suara serak adiknya Jisoo sebagai kakak sulung dengan sigap memberikan sebotol air minum untuk Rosé. Dia terlihat kehausan hingga menghabiskan setengah air dari botol itu dan setelah haus nya hilang Rosé memberikan botol tersebut pada Jisoo.
Rosé mengusap-usap matanya dan melihat adiknya yang tengah tertidur damai memeluk dirinya. Dengan rasa kantuk yang masih ada, Rosé tersenyum mengusap lembut surai adiknya. Wangi harum yang rambut Lisa ciptakan benar-benar candu bagi semua orang.
Rosé membenarkan posisi tidur Lisa membuat adiknya itu semakin menenggelamkan wajahnya dileher Rosé. Dan kini Rosé yang balik memeluknya dengan erat. "Apakah masih jauh eomma?"
"Tidak, sebentar lagi kita sampai. Bangunkan adikmu perlahan saja." Ucap Yoona yang ikut membereskan barang-barang yang dia bawa.
Bukan hanya Krystal yang akan menemani Rosé diluar negeri nanti namun Yoona memutuskan untuk ikut bersama putrinya itu menemani nya berlomba. Ini mungkin akan menjadi memori yang indah jika ibunya dapat hadir melihat penampilan Rosé.
Semalaman Rosé merengek pada Yoona untuk tidak membawa Krystal diperjalanan kali ini. Rosé hanya malas untuk sekedar melihat kehadiran Krystal,tapi ibunya tetap berkata sama saat mereka berada dimeja makan.
Namun saat melihat anggukan patuh Rosé yang terpaksa menerima Krystal menemaninya di Melbourne nanti,Yoona menjadi kasihan. Sekesal itu Rosé pada Krystal hingga dia memohon padanya.
Maka dari itu untuk menjaga mood Rosé,Yoona memutuskan untuk ikut dalam perjalanan Rosé ke Melbourne kali ini. Mendengar itu Rosé sangat senang hingga tidak bisa mengendalikan dirinya.
Mobil mereka dan mobil dibelakangnya yang mengangkut koper-koper sudah sampai diparkiran bandara. Mereka semua keluar dan mulai masuk kedalam bandara.
Sembari menunggu proses penerbangan selesai mereka semua berkumpul disatu titik dan saling mengingatkan satu sama lain. Mereka semua berpelukan seakan perginya Rosé dan Yoona akan sangat lama.
"Kalian berhati-hatilah. Jaga Lisa dengan baik jangan sampai dia terluka, eomma dan Rossie akan segera kembali dengan membawa kabar yang baik."
Satu persatu kening putrinya dia tandai dengan kecupan hangat. Tak terasa Kim bersaudara sudah sangat besar dan begitu cantik.
"Rossie,kau juga harus bisa menjaga eomma. Lakukan yang terbaik agar mendapatkan hasil yang baik pula. Nikmati setiap moment yang hadir dalam waktu mu,arra?." Itu adalah wejangan Jennie pada Rosé yang memberikan banyak kecupan untuk adiknya itu.
"Lihatlah,mereka semua sangat mendukung apa yang Rosé Unnie lakukan. Tapi apa mereka akan mendukung ku jika mengetahui bahwa aku menjadi seorang model?" Ucap Lisa dalam hati yang hanya memperhatikan bagaimana keluarganya mensupport apa yang menjadi keinginan Rosé itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breath 'L'
RandomAku hidup untuk mempertahankan satu kebahagiaan. Tuhan memberi ku kesempatan untuk membalas kebaikan kalian. Jika sudah tak diinginkan aku memilih kembali bersama Tuhan.- L -Second story.