Please vote before you enjoy this chapter 🍵
Pagi hari ini gadis berponi sedang berusaha membujuk ketiga kakaknya untuk pergi beraktivitas seperti biasa. Mereka menolak permintaan Lisa karena mereka ingin menemani Lisa dirumah sakit.
Tapi adiknya itu tetap ingin ketiganya pergi menjalankan hari seperti biasanya. "Ayolah Unnie,aku tidak apa-apa. Ada eomma dan Krystal Unnie yang akan menemani ku disini."
"Tidak Lisa kami tetap ingin berada disini menemanimu. Aku tidak masalah membolos satu hari." Ujar Rosé yang semakin menenggelamkan wajahnya dileher Lisa yang keduanya sedang berbaring.
"Unnie,aku tahu hari ini kelasmu sedang mengadakan ujian. Kau harus mengikutinya." Lisa berusaha menjauhkan kepala Rosé yang semakin dalam menyembunyikan wajahnya.
"Ish Unnie geli. Ayo sekolah Unnie." Lisa tertawa keras setelah Rosé berakhir dengan menggelitiki leher dan pinggangnya,karena gemas dengan suara adik nya Rosé semakin ingin menjahili Lisa dengan aksinya.
"Baiklah. Aku akan sekolah,tapi setelah aku pulang kau harus menghabiskan waktu denganku." Ucap Rosé tepat diwajah Lisa yang mengusap alis adiknya.
"Nee."
Rosé turun dari ranjang kemudian masuk kedalam kamar mandi dan melanjutkan kegiatannya membersihkan diri.
"Unnie kau juga---"
"Tidak,aku tidak mau." Ucap Jisoo dan Jennie berbarengan menolak permintaan Lisa. Adiknya itu memajukan bibirnya saat kedua kakaknya itu menolak secara bersamaan. Sejak tadi keduanya memang tidak menanggapi ucapan Lisa yang menyuruhnya untuk pergi ke kampus.
"Unnie ingin disini menemani adikku yang sangat cerewet ini." Jisoo mendudukkan dirinya disofa besar diruangan itu, tapi tak lama dering telepon dari ponsel Jisoo berbunyi nyaring.
"Astaga. Sepertinya takdir sedang berpihak padamu Lisa." Jisoo memperlihatkan layar ponsel pada semua keluarganya yang menampilkan telpon dari dosennya,Jisoo kembali berdiri dan berjalan sedikit menjauh dari mereka untuk berbicara dengan dosen nya itu.
Lisa tersenyum menampilkan smrik nya saat dirinya merasa menang untuk membujuk Jisoo pergi ke kampus. Yoona pun ikut tertawa melihat Lisa yang bangga dengan dirinya sendiri karena tidak perlu capek-capek membujuk kakaknya itu.
"Siapa yang akan mengantar ku sekolah?" Ucap Rosé yang sedang memakai sepatunya.
"Jennie Unnie saja." Jawab Lisa dengan sangat semangat. Jennie yang mendengar namanya disebut langsung bangun dari duduknya hendak memprotes ucapan Lisa.
"Ayo Unnie aku tunggu kau diluar. Bye adik Unnie,segera sembuh nee." Rosé mencium seluruh wajah adiknya dengan gemas. Dan dilanjutkan dengan mendapatkan kecupan dari ibunya.
Sepeninggal Rosé,Jennie menurunkan bahu nya lemas. Niat hati ingin merawat adiknya tapi mungkin semua nya akan sia-sia. Tidak apalah setelah pulang dari kampus Jennie akan menghabiskan waktu bersama Lisa.
"Hah~ kau benar-benar membuatku kesal Lisa. Unnie pamit pergi,setelah pulang kau harus menghabiskan waktu denganku." Jennie mengambil tas nya dan ikut menghujani ciuman diwajah adiknya.
"Eomma aku akan pergi kuliah. Jika ada apa-apa cepat hubungi aku. Dan kau,jaga Lisa dengan benar jika sampai Lisa terluka ku bunuh kau." Ujar Jennie yang bergitu kasar pada Krystal yang tengah menatap kearah Lisa. Ancaman Jennie selalu menjadi alarm baginya untuk lebih menjaga gadis Kim dengan baik.
"Nee." Krystal membungkuk pada Jennie yang berlalu meninggalkan ruangan itu. Demi apapun Krystal lebih takut pada Jennie dibandingkan dengan Yoona karena gadis bermata kucing itu pernah membuatnya hampir kehilangan nyawa akibat dari kelalaian nya menjaga Rosé.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breath 'L'
RandomAku hidup untuk mempertahankan satu kebahagiaan. Tuhan memberi ku kesempatan untuk membalas kebaikan kalian. Jika sudah tak diinginkan aku memilih kembali bersama Tuhan.- L -Second story.