Please vote before you enjoy this chapter
Sinar matahari mulai menyoroti penglihatan nya karena tirai besar itu sudah terbuka lebar oleh seseorang. Lisa mengerutkan keningnya dan mulai membuka matanya perlahan.
"Putri eomma sudah bangun sayang." Tiba-tiba Yoona duduk disamping ranjang Lisa.
"Eomma." Lisa langsung terbangun dan memeluk Yoona dengan erat, suaranya mulai bergetar seperti akan menangis lagi.
"Sttt.. sudah sayang kau tidak perlu menangis lagi. Tenang nak." Yoona mengusap punggung Lisa dengan lembut. Emosi Lisa benar-benar terserap oleh Yoona. Karena ibunya itu bisa merasakan perasaan sakit yang Lisa rasakan sekarang.
"Eomma,pria itu sangat jahat padamu. D-Dia duduk bersama perempuan lain eomma." Ucap Lisa dengan suara seraknya membuat Yoona harus kembali menitihkan air matanya.
"Tenang sayang eomma tidak apa-apa. Maaf kau harus melihat kejadian itu sendirian,hatimu pasti sangat sakit." Lisa menutup matanya saat ibunya mengusap dada bagian atasnya dengan penuh kelembutan.
Yoona tidak masalah jika harus kembali berpisah dengan Jung Suk karena Yoona lebih memikirkan perasaan keempat putrinya dibandingkan dengan kesedihan pada dirinya.
"Eomma." Panggil Lisa pada Ibunya. Yoona menatap Lisa sebagai Jawaban.
"Maafkan Lisa karena sebelumnya selalu berbuat kasar padamu. Maaf karena sempat menolak kehadiranmu dalam hidupku eomma, tolong cintai aku dengan utuh."
Yoona menggeleng,hatinya terasa sakit mendengar suara serak Lisa yang meminta maaf padanya dengan penuh penyesalan.
"Tidak sayang Lisa tidak perlu meminta maaf. Lisa anak yang baik,Lisa kesayangan eomma saat ini. Eomma akan menyayangi Lisa hingga akhir hidup eomma." Yoona menarik Lisa dalam dekapannya.
"Lisa harus bahagia hidup bersama eomma. Kita akan memulai kembali dari awal." Lisa mengangguk dalam dekapan ibunya. Usapan lembut Yoona membuat Lisa kembali ingin memejamkan matanya.
"Terimakasih Tuhan telah membuka hati Lisa agar menerima ku sebagai ibunya." Yoona benar-benar bersyukur kali ini,sangat tidak apa-apa dia kehilangan cinta Jung Suk jika gantinya dia mendapatkan cinta kasih putrinya Lisa.
.
.
.Lisa berjalan menuruni tangga membuntuti ibunya dengan menarik baju belakang Yoona. Lisa terlihat takut saat melihat Jisoo,Jennie dan Rosé disana. Lisa hanya takut mereka kembali menghakimi nya lagi.
"Duduklah Lisa." Ucap Rosé yang melihat Lisa hanya berdiri dibelakang ibunya. Rosé tersenyum saat Lisa menurut untuk duduk dikursi meja makan itu.
Lisa hanya menunduk,tidak berani untuk menatap mata ketiga kakaknya. Lisa hanya memainkan kuku nya karena rasa gelisah yang benar-benar mencekik hati nya saat ini.
Dari sudut matanya meski Lisa tidak menatap mereka, Lisa tahu jika Jisoo dan Jennie tengah menatap kearahnya.
Mereka sudah akan memulai makan tapi Lisa masih belum mengambil lauk apa yang akan dia makan. Lisa menatap kearah makanan yang tersaji, tapi menurut Lisa ada yang kurang disana.
"Kau mencari apa Lisa?" Tanya Jennie yang melihat Lisa seperti sedang mencari sesuatu.
"Ah aniya." Lisa terkejut dengan pertanyaan spontan Jennie padanya. Dengan cepat pula Lisa menggeleng,dan menurunkan bahu nya. Lisa hanya mengambil roti dan selai disaat banyak makanan yang tersaji.
"Hah~ tidak ada susu coklat lagi pagi ini." Lemas Lisa yang langsung memakan rotinya.
Hari ini Lisa dilarang untuk pergi ke sekolah. Bukan karena alasan apa-apa tapi Kim Joo Young meminta agar semua keluarga Kim dapat menyelesaikan permasalah Lisa dengan Nayeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breath 'L'
RandomAku hidup untuk mempertahankan satu kebahagiaan. Tuhan memberi ku kesempatan untuk membalas kebaikan kalian. Jika sudah tak diinginkan aku memilih kembali bersama Tuhan.- L -Second story.