30. Breath : Trust me

3.1K 390 22
                                    

Please vote before you enjoy this chapter 🍵

Gadis bermata kucing itu tengah terduduk di salah satu kursi tunggu dikoridor dimana adiknya dirawat. Bayang-bayang dimana Lisa kesakitan membuatnya merasa lelah dengan pikirannya sendiri.

Lisa mengalami alergi berat pada strawberry dan itu yang membuatnya mengalami anafilaksis atau reaksi alergi berat pada tubuhnya. Mereka hampir saja kehilangan Lisa dari hidupnya,para petugas medis berusaha keras untuk mengembalikan jantung Lisa agar berdetak kembali.

Dan sekarang Lisa baru saja keluar dari ruang ICU setelah para dokter berusaha keras untuk membuat Lisa tenang dari kejangnya.

"Bagaimana keadaan Lisa nak?" Kim Soon Jae berjalan menghampiri Jennie yang sedang termenung keras memikirkan keadaan adiknya. Jennie memeluk kakeknya karena merasa syok dengan keadaan Lisa.

"Aku takut Haraboeji. Aku takut Lisa meninggalkan ku lagi." Tangis Jennie penuh sesak,disana Jisoo sedang menenangkan Rosé yang sama hal nya dengan Jennie sedang menangis.

"Adikmu gadis yang kuat. Dia tidak akan pergi kemanapun karena dia akan selalu bersama kita semua. Kita harus lebih baik menjaganya."

Kim Soon Jae mengusap air mata Jennie dengan lembut, kemudian menyuruh Rosé dan Jisoo agar mendekat padanya. Dia memeluk ketiga cucunya itu dengan amat kasihan. Cinta tulus mereka benar-benar nyata untuk Lisa.

"Lisa baru saja dipindahkan dari ruang ICU, jantung Lisa sempat berhenti dan tidak ingin kembali berdetak." Kim Soon Jae sangat terkejut dengan penuturan Jennie,dia tidak tahu keadaan cucunya akan separah itu.

"Lisa akan segera sadar,percaya pada Haraboeji." Mereka mengangguk dan semakin yakin bahwa Lisa nya akan baik-baik saja.
...........

Mereka semua tengah berkumpul diruang rawat Lisa. Meski keadaan nya berangsur membaik tapi bayangan kesakitan Lisa tidak bisa mereka lupakan dalam ingatan mereka.

Disini Yoona yang merasa sangat bersalah karena membuat putrinya harus terbaring dirumah sakit akibat kelalaian nya sendiri. Setelah mendengar penuturan dokter jika Lisa mengalami alergi berat pada strawberry,Yoona seakan menjadi benci pada buah tersebut.

Mata Lisa perlahan mulai terbuka. "Hei,adik Unnie sudah bangun." Tanya Jennie yang mengusap air matanya sendiri yang menetes.

Kesakitan yang adiknya alami tidak akan pernah Rosé lupakan saat dimana hidup Rosé seakan terhenti saat mengetahui jika adiknya hampir meninggalkan dirinya untuk selamanya.

"Saya menyarankan anggota keluarga menyimpan obat epinefrin untuk berjaga-jaga jika kejadian ini kembali terjadi. Karena sepertinya kejadian ini bukan yang pertama kalinya bagi nona Lisa." Ujar seorang dokter yang baru saja selesai melakukan pemeriksaan pada Lisa.

"Nee,khamsamnida dokter."

Ucap Yoona pada dokter tersebut yang sudah memeriksa secara intensif tubuh Lisa sejak kemarin. Dokter tersebut pergi dari ruang rawat Lisa. Mereka semua kembali terfokus pada keadaan Lisa,dimana keningnya berkerut karena merasa tidak nyaman dengan keadaannya.

Dengan tangan yang lemas itu,Lisa hendak melepaskan masker oksigen yang membuatnya risih dan tidak nyaman. Namun Rosé segera menahan tangan Lisa agar tidak melepaskan nya.

"Kau masih membutuhkannya sayang,tenangkan dirimu." Mendengar suara lembut ibunya Lisa mengerjapkan matanya. Setelah mendapatkan kesadaran penuh,nafas Lisa menjadi lebih cepat dan ternyata Lisa kembali menangis.

"Eomma.." Lisa menangis keras karena dirinya pun merasa takut dengan keadaannya sendiri. Lisa sungguh ketakutan saat merasakan kembali rasa sesak yang mencekik tenggorokannya.

Breath 'L'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang