01. Pentolan Sekolah

2.7K 81 3
                                    

Masih pagi ini Sean sudah dibuat kecewa karena waktu dia meminta Jake untuk ditemani ke kantin, Jake menolak dengan alasan dia sudah ada janji dengan Haidar.

Haidar disini dijuluki sebagai pentolan disekolahnya, dengan dua temannya yaitu Nathan dan Jeriko. Kalo Sean sendiri bilang mereka kadang-kadang bisa jahat bisa baik juga.

 Kalo Sean sendiri bilang mereka kadang-kadang bisa jahat bisa baik juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Nathan, Jeriko, Haidar)


"Jake?" Haidar yang tiba tiba datang dari arah yang tidak diketahui pun mengejutkan Jake yang sedang ngobrol dengan Sean. Sean menoleh dan mendapati 3 pentolan sekolah itu yang membuatnya menghela nafas lalu tersenyum.

"Itu Jake udah ada Haidar, jangan sampe dia nunggu lama" Sean bukan mengusir Jake dari sini, tetapi Sean tahu apa yang akan terjadi jika Sean menahan Jake untuk pergi.

Haidar dengan tatapan cueknya merangkul pundak Jake dan memberikan Sean senyuman miringnya. Sean membalasnya dengan senyuman saat Jake dibawa pergi oleh mereka.

"Bentar Sean, nanti sama aku lagi ya" Teriak Jake yang mulai menghilang dari pandangannya.

Sean tersenyum tipis mendengarnya, dirinya sedikit kecewa namun untuk merasa benci mungkin tidak bisa. Sean memutuskan untuk pergi ke kantin sendiri, walaupun dia sedikit takut tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.

Sean pergi ke kantin sendiri dengan membawa satu buku untuk dirinya baca saat dikantin nanti. Ia berjalan sedikit menunduk, karena dirinya takut dengan suasana ramai.

Sean memilih tempat duduk dibagian pojok yang sepi, dengan pemandangan bak sampah dan kebon. Bau tidak sedap, tetapi Sean tetap memaksanya.

Sembari menunggu makanannya datang, Sean membaca buku yang ia bawa tadi. Ia fokus membaca dengan cermat dan damai. Tiba tiba suara tinggi membuatnya terjengkit lalu menoleh cepat.

"KAK SEAN!!!!" Laki laki itu berlari kecil dan bersemangat menghampiri Sean yang masih dibuatnya terkejut. Dirinya memegang dadanya sambil mengusapnya karena jantungnya mau copot mendengar suara tadi.

"Sabian, hey. Ngagetin aja" Sean menghela nafas saat Sabian sudah ada didepannya.

Sabian tersenyum dan telunjuknya mengarah ke bangku yang ada disebelah Sean.
"Boleh kak?"

Sean mengangguk pelan lalu mengelap bangku itu dengan tangannya sendiri.
"Eh jangan kak, tangannya kotor"
Sabian menarik tangan Sean agar berhenti membersihkan bangku itu.

Sabian duduk lalu menopang dagunya dengan tangan. Ia memandang Sean yang tengah membaca buku. Hening lama membuat Sean menoleh.

Listen To Me || SUNGJAKE [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang