34. Aku Dirumah Sendiri

415 26 7
                                    

Seminggu kemudian, semakin hari semakin terlihat kedekatan dua kakak beradik ini. Sedangkan Nathan yang dulu selalu dengan Haidar lama kelamaan mulai menjauh. Tak mungkin jika ia terus memaki sahabatnya itu, ia akan mencari cara agar si tuli itu bisa pergi dari kehidupan sahabatnya dengan sendirinya.

Banyak mulut yang tidak suka dengan kedekatan Haidar dan Sean. Karena Haidar dulunya adalah pentolan sekolah yang suka membully. Kini berganti dengan Haidar yang kalem dan berteman dengan si tuli. Tentu itu juga membuat Nathan sedikit khawatir dengan sahabatnya. Ia tak mungkin membiarkan nama Haidar jelek hanya karena si tuli.

"Dar lo nggak rugi apa temenan sama tuli" ucap Nathan blak-blakan didepan Sean.

Sean hanya bisa diam walaupun sebenarnya juga sakit hati.

"Ngomong apaan sih lo Nat"

"Banyak yang ngomongin lo gara-gara lo akrab sama dia" Nathan melempar tatapan sengit ke Sean.

"Terus hubungannya sama gue apa?"

Makin lama Nathan geram karena temannya itu selalu membela si tuli.

"Yang penting gue nggak ngerugiin mereka kok"

Nathan menghela nafas lelah, "yaudah gue mau ke kelas dulu. Kalo ada apa-apa telpon gue" Nathan bangkit saat usahanya sia-sia.

Haidar hanya mengangguk lalu melakukan tos sahabat seperti biasanya. Sean tersenyum dan mengangguk namun Nathan justru memutar bola matanya malas.

"Semoga nggak ketularan tuli deh lo, sayang banget cakep-cakep kok-"

"Nathan" potong Haidar dengan lembut.

Nathan langsung pergi begitu saja. Jika kalian bertanya dimana Jeriko dan Jake mereka diurusannya masing-masing. Jeriko akhir-akhir ini selalu bersama Jinan karena mengingat hari kelulusan semakin dekat. Sementara Jake itu masih menghindari Haidar karena malu.

Sean juga sebenarnya tidak ingin diantara dua sejoli ini, namun Haidar selalu memaksanya untuk ikut gabung. Itu membuat Sean selalu merasa bersalah ke Nathan.

"Dar kayaknya bener kata Nathan. Kita nggak seharusnya akrab kayak gini apalagi sampe makan bareng dikantin"

Haidar terkekeh, "gue nggak terlalu mikirin reputasi mau diomongin yang jelek-jelek ya bodo amat. Gue juga nggak ngerugiin mereka kok" Haidar berusaha menenangkan kakaknya.

"Tapi banyak yang nggak suka kita akrab kayak gini Dar"

"Gue susah payah buat nyuri perhatian kakak cuma karena mereka nggak suka terus gue harus ngelepas gitu aja? Jangan ngaco deh kak"

Bisa apa Sean kalo sudah seperti ini.

"Nathan kayaknya marah sama kamu" lagi-lagi Sean berpikiran buruk.

"Dia orangnya emang gitu, biarin aja" Haidar menghabiskan minumannya dengan sekali teguk.

"T-tapi"

"Berarti kakak mau kalo Jake jadi pancingan lagi?"

Sepertinya Haidar sudah tahu kelemahan kakaknya itu. Dan Sean tidak suka jika hal buruk terjadi lagi dengan Jake. Sean lemah jika itu sudah berhubungan dengan Jake.

"Dar, Jake itu bukan barang atau alat yang kamu gunain buat mancing sesuatu" tutur Sean lembut.

Melihat tingkah posesifnya itu membuat Haidar tertawa.

"Iya kak iya, sayang banget sama pacarnya dasar" tak sengaja Haidar mengacak surai milik Sean.

Sean tak tertawa karena hal itu tidak lucu sama sekali.

Listen To Me || SUNGJAKE [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang