.
Dia - Sammy Simorangkir
.
Sean berdiri menatap pada bangunan kecil yang remang. Tangannya setia melingkar di pinggang ramping si kecil yang sedang menatapnya itu. Sesekali Sean sandarkan kepalanya pada bahu kecil walau harus sedikit merendahkan tubuhnya.
"Cafenya udah jadi, nanti malem aku pengen undang orang terdekat buat ngerayainnya sekalian ulang tahun kamu boleh ya?" Pinta Sean.
Jake mengeratkan genggaman tangannya di lengan Sean.
"Siapa aja?" Mengulur salah satu tangannya untuk mengusap surai yang lebih tinggi.
Sean sedikit terharu melihat perjuangannya yang luar biasa hingga dirinya berhasil berdiri tepat didepan impiannya bersama orang yang paling ia sayangi tentunya.
"Aku jadi cengeng" benar suara Sean mendadak bergetar dan air matanya seketika jatuh.
"Dih nangis" Jake yang menyadarinya pun langsung memukul lengan prianya.
Sean terkekeh, kenapa hal sepele ini bisa membuatnya sampai menangis. Sean memutar badannya berhadapan dengan kesayangannya itu lalu tersenyum. Dua menit ia hanya terdiam memperhatikan wajah cantik itu membuat Jake sedikit kesal.
"Kenapa sih?!" Kesalnya.
"Kamu cantik" refleknya tentu membuat Jake langsung salah tingkah.
"Brisik ah!"
"Sayang aku ada sesuatu buat kamu"
Seketika wajahnya berubah menjadi penasaran saat Sean merogoh saku celananya.
"Apa? Bisa gak?" Tanyanya ingin membantu.
"Bisa ini bentar-aduh aku bego banget ya yang.. ini buat kamu! Happy birthday ya!" Sean membukakam kotak kecil berwarna biru muda itu yang ternyata berisi dua cincin couple.
Kedua mata itu langsung berbinar menatap benda yang kemarin sempat diinginkannya. Jake menatap Sean tak percaya, Jake tahu cincin itu mahal tapi kenapa Sean bisa memilikinya, terlebih itu barang couple.
Yang diragukan malah tersenyum lebar, melihat si kecilnya sebahagia itu membuat Sean harus bekerja keras lagi untuk membahagiakannya.
"Kamu suka gak?" Belum sempat dijawab Jake langsung menerjang tubuh itu hingga sedikit terdorong ke belakang.
Memeluknya dengan sangat erat seperti tak mau kehilangan. Jake mendusel didada Sean untuk mengusap air matanya yang tiba tiba saja keluar. Sialan kenapa Jake malah menangis, bukannya malah senang.
"Kamu kenapa sih aa" rengeknya sambil menangis membuat Sean tertawa.
"Aku kenapa yang?"
"Benci banget sama Sean ih ngeselin!" Memukul mukul perut Sean.
Biarkan momen ini sedikit lama lagi, Sean tahu Jake ingin menangis. Bahkan pukulan itu sama sekali tak terasa. Jake terus memandangi cincin couple itu yang berkilauan.
"Cantik banget" pujinya.
"Kamu suka?" Tanya Sean yang jelas sudah tahu jawabannya.
Jake mengangguk cepat, "ih kok tau sih aku pengen ini?"
"Em sebenernya aku gak tau, cuma pas kemarin di mall kamu kayak liatin itu terus, aku juga sempet bingung kamu pengen cincin apa gelang yaudah aku beli cincin eh ternyata yang ku pilih couple jadi kamu bisa pake gantian" jelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Listen To Me || SUNGJAKE [END]
FanfictionPlease jangan salah lapak #bxb "Mau semaksa apapun aku ngakuin kalo kamu itu pacar aku, mereka lebih percaya kalo yang jadi pacar kamu itu si Haidar" Sean menjelaskan dengan nada sedikit tegas. #1 jakehoon (1-2-2024)