Malam itu Sean menangis sambil memeluk tubuh Jake yang kedinginan karena ditelanjangi paksa. Ia terus menyumpahi dirinya sendiri karena sifatnya yang tak becus menjaga pacarnya.
Ia terus menangis memeluk tubuh kecil itu dengan segala penyesalan dan kebodohannya.
"I hate you''
"Aku tahu" jawabnya dengan suara bergetar. Tangannya masih setia melingkar ditemani oleh air mata yang tak kunjung berhenti.
"Pembohong"
"Tampar aku sampai pingsan please, aku pantes dapet itu ..." ia mengguncangkan tubuh Jake dan berusaha menyuruh Jake untuk menampar wajahnya.
"Ayo tampar aku. Pukul yang kenceng. Jambak aku yang. Maaf..."
Sakit.
"Jangan nyuruh telpon kalo ujung-ujungnya nggak diangkat. Jangan sok peduli kalo aslinya sibuk"
"Aku ketiduran yang, maaf" Sean menunduk memperhatikan Jake yang bermain dengan jemarinya sendiri.
"Gue benci lo! Gue tau lo normal kan? Jangan sok paling sayang sama gue deh kalo aslinya yang lo suka tuh cewek" kali ini topiknya mengarah yang tak Sean duga.
Normal? Apa yang Jake maksudkan.
"Cewek apanya Jake?, Jelas-jelas aku cuma sayang sama kamu. Buat jadi aku yang sekarang, yang bisa sama kamu bahkan sampe jadi pacar kamu. Itu hal yang mustahil. Sulit buat dapetin kamu yang. Mana mungkin ak-"
"Terus yang di cafe apa? Cewek itu siapa!" Isaknya semakin kencang membuat Sean tertampar keras.
"Di cafe apanya sih yang? Aku kan kerja" Sean belum bisa mencerna apa yang ia maksudkan.
"Totalitas banget ya sampe nyengar-nyengir sama cewek. Gatel banget"
"Aku masih nggak paham. Tapi kalo itu bener aku kayak gitu aku minta maaf"
"Bisanya cuma minta maaf tapi nggak pernah berubah"
"Yang..."
"Gue benci lo! Benciii bangetttttttt!!!!!!!"
• LTM •
Seusai dari rumah Jake dengan kondisinya yang berantakan, kini Sean terbaring lemah di atas kasurnya. Ia demam tinggi dan alasannya karena terlalu memikirkan sang pacarnya.
Sakit hati ketika tahu ada orang yang melakukan hal tak senonoh terhadap pacarnya. Bahkan dirinya sendiri tidak pernah bahkan tidak ingin merusak.
Ia balut tubuh lemah itu dengan selimut. Mengeratkan pelukannya pada guling.
Yang, aku ijin nggak masuk ya |
Kyknya aku demam |Masalah yang kemarin saja belom selesai, Sean masih belum menyerah untuk membujuk Jake.
| Mana yang sakit?
| Nanti aku kesana deh tapi
Nunggu selesai sklhSean tersenyum, pusingnya seketika mereda. Syukur Jake masih peduli tentang kesehatannya. Ia mengetikkan beberapa pesan dengan sangat bahagia.
Pusing sama mual |
Ulu hati nya juga || Nggak ke dokter?
Nggak kuat jalan yang 🙁|
| Udah makan blm?

KAMU SEDANG MEMBACA
Listen To Me || SUNGJAKE [END]
FanfictionPlease jangan salah lapak #bxb "Mau semaksa apapun aku ngakuin kalo kamu itu pacar aku, mereka lebih percaya kalo yang jadi pacar kamu itu si Haidar" Sean menjelaskan dengan nada sedikit tegas. #1 jakehoon (1-2-2024)