"Sean" panggilnya dari kejauhan.
Sean tahu siapa pemilik suara itu. Ia hanya tersenyum sembari menghabiskan kue yang masih dikunyahnya tanpa menoleh.
Merasa kesal Jake menghampiri dengan langkah kecil.
"Ish! Ngeselin!" Kesalnya.
"Kenapa?" Tanya Sean masih menengadah ke langit untuk menghentikan darah di hidungnya.
"Inget kita udah putus ya!" Tekannya namun malah mendapatkan kekehan dari Sean.
"Iya terserah kamu"
Jake membuang nafas kesal, kenapa disaat seperti ini Sean belum mau membujuknya. Apa mereka benar benar putus.
Jake menghentakkan kakinya mendekati Sean yang masih terbaring lemah itu. Berlutut lalu sedikit mendorong bahu Sean.
"Ngeselin! Dasar!" Gerutunya.
Sean hanya terkekeh membiarkan si kecil itu memarahinya.
"Sean" panggilnya lagi.
"Iya yang?" Kali ini Sean menoleh menatap wajah si kecil dengan tatapan yang tidak dapat diartikan.
"Kita udah putus Sean" ulangnya.
"Iya Jake udah putus" jawabnya dengan santai.
"Jelek, gak suka" rengeknya.
"Terus gimana?"
Jake hanya terdiam, fokusnya kepada hidung milik Sean.
"Sakit?" Tanyanya menyingkirkan tangan Sean.
"Enggak, kayak digigit semut" godanya.
"Ihh serius" kesalnya mengundang tawa.
"Kenapa kesini? Katanya udah putus" Sean mengubah nada bicaranya menjadi sedikit serius.
"Iya udah putus kok, gak usah ngarep ya" Jake melirik.
"Kalo putus kenapa disamperin lagi?" Jujur Sean masih bingung dengan sikapnya.
"Kasian aja liatnya, takut mati kedinginan" gerutunya.
Sempat sempatnya Sean terkekeh, ternyata masih ada kepedulian.
"Ya gak apa apa kan udah gak ada hubungannya lagi, jadi kalo udah mati gak masalah kan?"
"Ish mulutnya!" Hampir saja Jake melayangkan tangannya.
"Gara gara Sean" rengeknya.
"Iya gara gara Sean" ulang Sean dengan lembut.
"Sean selingkuh" suara si kecil itu hampir hilang karena ingin kenangis.
"Iya Sean selingkuh"
"Ihh malah diomongin!"
Sean menggeleng pelan kemudian berusaha untuk bangkit. Sean terus memegangi kepalanya, karena terasa sangat berat dan pusing akibat telat makan.
Tentu hidungnya ia sumbat dengan punggung tangannya.Melihat itu Jake khawatir, tangannya membantu untuk menyamankan posisi Sean.
"Pelan pelan" paniknya saat tak sengaja tangan Sean terpeleset.
"Iya sayang" tuturnya lebih lembut dari biasanya.
Tentu pipi Jake memerah, melupakan bahwa ia yang sudah meminta putus. Jake membuang muka saat bertemu tatap dengan Sean.
Sialan, kenapa terasa canggung.
"Sebenernya aku mau ngasih kamu kue lucu tapi malah liat kejadian itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Listen To Me || SUNGJAKE [END]
FanfictionPlease jangan salah lapak #bxb "Mau semaksa apapun aku ngakuin kalo kamu itu pacar aku, mereka lebih percaya kalo yang jadi pacar kamu itu si Haidar" Sean menjelaskan dengan nada sedikit tegas. #1 jakehoon (1-2-2024)