54. Belanja Bulanan

223 26 6
                                    

"DING DONG PAKET!" Sapanya sembari meletakkan kotak bekal diatas meja Sean.

Sean menoleh lalu tersenyum mendapati wajah si kecil.

"Kamu yang buat?" Katanya sambil membuka.

Jake mengangguk mengamati Sean yang tengah mengendus endus masakannya itu.

"Dimakan aja mumpung masih anget"

"Boleh" dengan semangatnya ia langsung menyantap nasi goreng ala Jake.

Jake tahu Sean belum makan jadi ia abai soal kerakusannya. Melihat masakannya dilahap membuat hatinya menghangat. Kenapa tak daridulu ia seperti ini. Sean lebih ceria.

"Pelan pelan gak ada yang minta"

"Enak hehe" Sean tersenyum hingga menyisakan garis lurus dimatanya.

Seperti tak pernah terjadi hal apapun kemarin, Jake kembali dengan sifatnya yang manja.

"Aku mau ke mall temenin ya?"

Sean menoleh, "kapan?"

"Niatnya sih sore nanti, kamu mau kan?" Jake menggenggam tangan Sean yang nganggur.

Sean diam sejenak, kemarin ia berjanji untuk yang terakhir kalinya ijin. Disisi lain juga ia berjanji untuk selalu ada untuk Jake setelah kejadian kemarin.

"Tapi aku ke cafe"

"Yah yaudah deh kapan kapan aja" Jake menghela nafas kecewa sambil memanyunkan bibirnya.

Melihat itu Sean jadi berpikir dua kali.

"Yaudah aku temenin tapi aku gak bisa lama lama, aku ijin dulu sama Haruto" ucapnya lalu membuka ponselnya.

"Beneran?" Sean hanya berdehem.

"Makasih" Sean mengangguk.






Sebelum mengantarkan pacarnya ke mall untuk berbelanja, Sean memutuskan untuk pergi ke cafe walaupun sekedar meminta ijin. Tampak Haruto sedang membersihkan kaca dan Sean menghampirinya.

"Kesambet apa lo jam segini udah dateng?" Haruto mengerutkan kening menatap Sean yang tertawa kecil.

"Anu—Juna udah dateng?" Katanya sambil melirik ke meja kasir.

"Liat sendiri, mau apa?" Haruto kembali fokus untuk mengelap kaca.

Sean mengulum bibirnya ke dalam, sedikit takut untuk memulainya.

"Masukku kan masih satu jam lagi, nanti semisal aku telat maaf ya, kamu gak perlu bersih bersih sama Juna biar aku aja yang beresin semuanya"

"Kenapa lagi?" Haruto sedikit menekan usapan pada kaca.

"Mau nemenin Jake" gugupnya.

"Lagi? Katanya udah janji kemarin terakhir ijin" ketusnya.

"Iya tapi setelah kejadian itu aku jadi gak berani buat ngelepas Jake sendirian" Sean menatap Juna yang tengah melambai dari meja kasir lalu tersenyum.

"Ruto?" Panggil Sean ketika tidak ada respon apa apa.

"Ck lama lama gue tonjok tuh bocah lo, tiap hari nyusahin aja" mendadak emosinya memuncak sampai melempar kain itu ke meja lalu berbalik menatap malas Sean.

Sean menggertakkan giginya merasa tak terima pacarnya disebut nyusahin.

"Jake gak nyusahin sama sekali Ruto!" Nafasnya memburu.

"Bela terus, Daniel juga belain lo kan? Jake emang gak nyusahin lo, tapi yang kena susahnya tuh kita. Mikir dikit, lo mau kerja apa mau pacaran? Kita sama sama punya pacar tapi gue gak se-alay lo tuh?" Saking emosinya Haruto meremas botol cairan pembersih itu.

Listen To Me || SUNGJAKE [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang