71. I Need You

333 25 4
                                    

"Bang" panggil Sabian sambil memberikan kantong plastik berwarna putih itu.

Dengan tak bersemangatnya ia ambil dan buka, "darimana?" Kenapa jantung Jake tiba tiba saja berdebar.

"Beli lah, lagi pengen yang manis manis kebetulan lewat didepan yang jual" jawabannya membuat Jake kecewa.

Ia kira ini dari Sean. Ia berharap Sean mau membujuknya seperti biasanya.

Jake mengangguk paham lalu mulai memakan souffle pancake itu. Enak, seperti biasanya. Namun kenapa nafsunya tak seperti biasanya.

"Sopannya enak, lembut"

Mendengar itu membuat Jake langsung melempar tatapan sengit, "apaan sih sopan sopan, ini souffle pancake yang jelas"

"Iya tapi kalo disingkat kan sopan" Sabian menjawab.

"Gak Bian, yang boleh bilang sopan cuma Sean!" batinnya menjerit.

"Aneh lo ganti ganti nama"

"Dih" lirik Sabian.

Disela sela menyantap makanan manis itu tiba tiba saja Jake terpikirkan tentang rencananya untuk berlibur selama satu mingguan. Ucapan Sabian mungkin benar jika ia mengajak berlibur kemungkinan besar hubungan mereka akan menjadi baik lagi.

"Bi anterin ke rumah Sean ya?"

"Mendadak?" Kagetnya.

"Nanti kalo udah mandi, ini dihabisin dulu. Enak hehe dulu Sean sering beliin" gumamnya diakhir kalimatnya.

Sabian mengulas senyuman melihat abangnya yang terlarut dalam kesedihan.

• LTM •

Sore hari, Jake dan Sabian sudah berada dirumah Sean. Terlihat sepi seperti biasanya namun terasa asing baginya. Biasanya Jake selalu menyiram tanaman didepan ini, sekarang Sean membiarkan tanaman itu mati kering.

"Lo jangan masuk, tunggu didepan aja" ancamnya.

"Iya bawel" sial, kalimatnya membuat Jake teringat sesuatu.

Tok tok tok

Jake sudah mempersiapkan dirinya untuk menemui pacarnya itu. Ia sudah menyiapkan kata kata untuk membujuk Sean.

Tok tok tok

Kedua kalinya ia ketuk namun tidak ada jawaban. Ia beralih ke arah jendela, menyipitkan netranya untuk melihat apakah masih ada penghuninya. Bibirnya tersenyum senang ketika mendapati Sean yang sedang duduk disofa kamarnya.

Tok tok

Kali ini yang diketuk adalah jendela. Senyumnya mendadak hilang kala Sean tidak menjawab bahkan untuk menyadari pun tidak.

Tok tok

Ketukannya lebih keras namun tetap saja Sean hanya diam.

"Masuk aja! lama banget lo bang, kayak gak pernah nginep aja" teriak Sabian dari atas motor.

"Berisik! Ini mau masuk"

Benar juga, kayak gak pernah nginep aja. Bahkan Jake sudah tinggal berbulan bulan kan disini?
Dengan langkah takut ia memberanikan diri untuk masuk. Dan tempat yang ia tuju adalah kamarnya.
Kamar yang memiliki banyak cerita dan kenangan.

Listen To Me || SUNGJAKE [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang