"Berarti kamu gak ke cafe?" Tanya Jake sembari mengusap surai laki laki di bawahnya.
Sean menggeleng laku tersenyum, "aku udah ijin sama mas Daniel sehari. Gak kuat kalo kelamaan berdiri"
Dengan jawaban itu Jake langsung melompat dari kasur dengan girangnya. Membuat Sean yang tiduran ikut terjengkit kaget.
"Asikkkkkk Sean dirumahku yeayy jadi ya dirumahku udah ditungguin bunda" racaunya.
Sean mengerjap beberapa kali mencoba memahami kalimat itu. Jake berjalan mendekat lalu menguyel uyel pipi Sean.
"Gemesnya, ya ya nanti jadi ke rumahku" bisa dibilang Jake kegilaan sekarang karena senyam senyum sendiri.
"Udah sekarang ayo mandi udah aku siapin air anget, terus kita pulang yeay" perintahnya sambil mengacak surai hitam itu dengan gemas.
Sean merengek, kepalanya belum sepenuhnya sembuh namun si kecil terus menerus menganggunya. Dan ia sama sekali tidak marah.
"Enggak mau, dingin" tolaknya kembali membalut tubuhnya dengan selimut.
"Ish cepet mandi gak!? Udah aku siapin air anget" Jake menarik narik selimut itu.
"Mandiin" rengek Sean selayaknya anak kecil.
Jake menghela nafas lelah, "iya udah ayo buruan tapi"
Dan Sean langsung tersenyum mesum, ia langsung membuang selimut itu lalu merentangkan tangannya membuat Jake mengernyitkan dahi.
"Apa?"
"Peluk dulu" pintanya.
Jake langsung menjitak kening Sean tak peduli si empu masih pusing.
"Akh, sebentar aja biar ilang sakitnya" dan Sean belum menyerah.
Jake mengiyakan saja, ia tarik punggung laki laki itu lalu memeluknya. Dengan senang hati Sean membalasnya lalu mengeratkan. Menyalurkan rasa hangat dari masing masing. Sean mendusel manja diperpotongan leher Jake. Jake tersenyum, ia mengusap usap surai hitam itu lalu menepuknya dua kali memberi sinyal agar Sean segera melepaskan pelukan itu.
"Kurang lama"
"Ditungguin bunda Sean" Jake melambatkan ucapannya.
"Iya iya" finalnya.
Kemudian Jake membantu Sean menuju ke kamar mandi. Bisa dilihat bocah dua tahun itu sudah setengah telanjang di bathup. Jake menarik kursi kecil untuk dirinya duduk.
Membasahi surai itu dengan sangat hati hati menyisir dengan jemarinya. Sean menikmati setiap usapan lembut hingga terbayang waktu dirinya kecil sering dimandikan oleh bundanya.
"Liat sini punggungnya aku gosokin" Sean otomatis berbalik membelakangi Jake.
Jake memenuhi tangannya dengab sabun cair lalu menggosokan ke punggung Sean hingga berbusa. Sedikit menekan dan memijat karena Jake tahu Sean pasti kelelahan.
"Enak banget yang sambil dipijit" Saking enaknya Sean sambil memejam.
"Iya sini aku pijitin, capek banget pasti ya?" Sean mengangguk.
Jake memijit, menekan, memukul mukul pelan dibagian pundak dan punggung lelaki itu.
Beberapa saat setelahnya mereka selesai dengan kegiatannya. Sudah rapi dengan pakaian yang Jake pilih.
"Yang aku bagus gak pake ini?" Tanya Sean sambil memutarkan badannya.
"Bagus kok udah ayo berangkat" cueknya.
"Yang serius, apa aku ganti aja yang lebih formal gitu?" Sean masih bimbang.
"Ck udah bagus itu, udah aku pilihin juga. Udah ayo berangkat" kesalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Listen To Me || SUNGJAKE [END]
FanfictionPlease jangan salah lapak #bxb "Mau semaksa apapun aku ngakuin kalo kamu itu pacar aku, mereka lebih percaya kalo yang jadi pacar kamu itu si Haidar" Sean menjelaskan dengan nada sedikit tegas. #1 jakehoon (1-2-2024)