Jake merebahkan tubuhnya diatas tubuh Sean yang bersandar di sofa. Tangan Sean bergerak memainkan rambut Jake dengan lembut.
Sedari tadi Jake mengoceh menceritakan hal-hal yang terjadi hari ini. Sean selalu mendengarkan dengan cermat apa yang keluar dari mulut Jake. Walaupun Jake sering meninggalkannya sendirian, namun perasaan benci akan hal itu sama sekali tidak bisa Sean lakukan.
Apapun kejelekan Jake, akan tetap Sean terima.
"Hayo tadi Jake ngapain aja sama Haidar, ngambek nih soalnya ditinggal terus" Sean menekan pipi Jake dengan gemas sembari menanyakan hal yang ia curigai pagi tadi.
Jake diam sebentar lalu terkekeh, membuat Sean mengerutkan keningnya.
"Ih aku lupa cerita, tadi Jake ciuman sama Haidar diruang alat"
Seketika tangan Sean mendadak berhenti, sebelumnya jari jemarinya memainkan kedua pipi Jake. Walaupun bukan pertama kalinya Jake seperti itu, namun siapa yang tidak sakit hati mendengar orang yang kita sayangi berciuman dengan orang lain.
Sean menelan ludah, sebisa mungkin untuk tidak mengacaukan suasana.
"Pasti Jake ya yang cium duluan" Sean terkekeh sebagai pengalihan sakit hatinya.
"Ih kok tau, Sean ih. So sweet banget" Jake mendongakkan kepalanya menatap Sean.
Sean tersenyum dengan hatinya yang mulai tertusuk karena mendengar ucapan laki-laki yang ada didepannya itu.
"Haidar aja dicium, Sean enggak juga nih?" Sean menggembungkan pipinya dan memutar bola matanya. Jake tertawa, bibirnya ia majukan dan mencium kedua pipi Sean secara bergantian.
"Dah"
Sean masih terdiam menatap Jake yang masih mendongak menatapnya, membuat Jake tertawa.
"Apa? Udah kan?"
Sean memutar bola matanya dan menunjuk bibirnya sendiri. Seakan akan meminta Jake untuk menciumnya. Jake memahami maksud Sean, ia sedikit mensejajarkan wajahnya dengan wajah Sean dan kembali menciumnya.
Cup
Sean tersenyum malu, rasanya semua itu terjadi dalam sekejap mata. Tangan Sean bergerak ke belakang untuk memegang tengkuk Jake, kemudian sedikit menekannya.
Mereka berdua tenggelam didalam ciumannya.Jake tersenyum merasakan hal yang juga dirasakan oleh Sean. Ia mulai menghisap bibir bawah milik Sean yang membuat sang lawan mendesah pelan.
"Shh, nakal ya"
Mendengar itu membuat Jake semakin ingin menggoda Sean. Jake tahu, dengan menciumnya saja Sean menjadi luluh dan juga penurut.
Setelah beberapa menit mereka bermain dengan bibirnya, Sean melepaskan lumatannya. Kedua netra itu saling bertemu dan masing-masing mengembangkan senyumannya.
Sean menatap tulus Jake yang ikut tersenyum saat itu. Kalau alam mengijinkan, Sean ingin sekali menikahi Jake dan hanya Sean yang Jake miliki.
"Bibir kamu tuh buat Sean aja, jangan bagi-bagi sama Haidar" ucap Sean diiringi oleh tawa.
"Haidar bilang suruh nungging tapi aku nggak mau, aku tolak terus Haidar malah minta cium" Jake menjelaskan dengan pipinya sedikit menggembung.
"Kok bisa nungging segala? Jangan aneh-aneh Jake, Sean nggak suka" Sean kelepasan, dirinya tidak bisa menyembunyikan rasa cemburunya.
Jake itu milik Sean, jangan ada yang berani ngambil apa yang ada dibadan Jake, oke?
Namun alam berkata lain, Sean selalu menciut saat bertemu dengan Haidar dan kawan kawannya. Dirinya terlalu takut untuk menghadapi pentolan sekolah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Listen To Me || SUNGJAKE [END]
FanfictionPlease jangan salah lapak #bxb "Mau semaksa apapun aku ngakuin kalo kamu itu pacar aku, mereka lebih percaya kalo yang jadi pacar kamu itu si Haidar" Sean menjelaskan dengan nada sedikit tegas. #1 jakehoon (1-2-2024)