52. Obsesi

346 23 11
                                    

Sean sangat kecewa sampai ia mengabaikan Jake begitu saja. Tanpa kabar, tanpa kepedulian jika si kecil juga lelah karena seharian menggantikannya.

Jika benar itu karena Jonathan, Jake merasa bersalah karena memang mereka belum ada kata putus. Ucapan Sean semalam cukup membuatnya diam seribu bahasa. Sakit.

"Sean" manggil Jake.

Mereka tak lagi bersama, Sean memutuskan untuk pindah bangku disamping Jeriko tanpa mengatkan apapun kepada Jake. Jake yang paham situasi harus menerimanya.

Jake menghela nafas kala Sean mangabaikan sapaannya.

Entah kerasukan setan darimana Sean tega mengabaikan pacarnya itu. Biasanya Sean akan diam ataupun memaklumi.

Haidar yang sadar karena satu hari ini tidak ada yang membuatnya iri. Menghampiri dan duduk disamping Jake yang sibuk dengan buku bukunya.

"Berantem lo" tanya Haidar yang jelas sudah tahu jawabannya.

Jake hanya menggeleng.

"Ya elah. Masalah apa sih? Kayaknya serius banget"  tambahnya, lagi lagi Jake hanya menggeleng.

Yang biasanya diantar jemput pacar, kini Jake akan menggunakan transportasi umum. Sebelum itu, Jake berlari ke arah parkiran untuk menemui Sean.

Bisa dilihat si empu nama sedang mengenakkan helm. Jake berlari mendekat dengan nafas tak beraturan.

"Sean please dengerin aku dulu" pintanya.

"Aku lagi pengen sendiri" ketusnya.

Tatapan itu begitu dingin, Jake hampir menangis saat Sean malah menyalakan mesin motornya.

"Sean please .. Jonathan bilang apa aja ke kamu?" Kali ini Jake memegang lengan Sean mencegahnya untuk tidak kabur.

"Sean" Jake meremas lengan itu tak kuat melihat sikap dingin dan cueknya.

"Pulang" jawabnya singkat.

Jake menggeleng kuat menolak.

"Aku emang belum putus, tapi aku udah gak pernah komunikasi sejak kamu chat aku. Jadi—"
Kalimatnya menggantung.

"Jadi ayo kita sampai sini aja" dinginnya.

"Ck apaan sih enggak!" Tolaknya cepat.

"Aku udah nyerah buat dapetin kamu, kamu menang kali ini. Maaf kalo aku gak bisa nepatin janji buat sama sama terus. Aku pamit"

Sean melajukan kendaraannya hingga genggaman dilengannya terlepas.

"Sean kamu lebih percaya sama dia?" Suaranya mengecil.

"Sean lo udah dapetin gue sepenuhnya!" Teriak Jake.

"Sean—ck sialan lo Jo!" Umpatnya menyerah.

Jake menatap kepergian Sean yang tak peduli itu. Menghentakkan kakinya ke tanah dengan kesal.

"Ih ini serius kita udahan?!" Gumamnya tak percaya

• LTM •

⚠️🚫

"Mau kemana bang?" Tanya Sabian melihat Jake yang grusak grusuk keluar kamar.

"Bukan urusan lo" ketusnya.

"Anying?"

"Abang mau kemana?" Tanya bunda.

"Mau k-kerumah Jojo" jawabnya ragu.

Listen To Me || SUNGJAKE [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang