68. Dan Lagi ?

280 14 1
                                    

"Sayang aku pengen liburan" dengan wajah penuh harapan.

Sean membalas dengan senyum manisnya, mengusap surai itu ke belakang dengan sedikit menyisirnya.

"Kamu pengen kemana ayo pergi kita tentuin tanggalnya"

Seketika netra itu berbinar, dengan semangatnya Jake sampai menggebrak meja didepannya itu. Melihat kesayangannya itu senang tentu Sean ikut senang.

"Em aku pengen ke pantai tapi kalo semingguan gapapa?" Tanya Jake sedikit takut.

Sean mengangguk, "kamu mau satu bulan juga gapapa yang, asal kamu seneng"

"Beneran ya?"

"Iya sayang"

"Tapi cafenya?"

"Tutup aja" jawabnya enteng.

"Sembarangan nanti dapet duit darimana dasar" hampir saja Jake menggampar muka polos itu.

Ting ~

Suara dari arah pintu membuat Sean bergegas untuk bangkit untuk menyapa. Jake pun langsung menata meja kerjanya itu.

Dua gadis berumur dua puluh tahunan itu tersenyum kepada Sean dan sedikit mengangguk.
Sean membalas senyuman itu dengan sangat ramah selayaknya ia bekerja.

Membuat hati Jake mendadak panas.

"Iya silahkan" ucapnya sedikit menekan.

Kedua netranya tak luput dari Sean yang masih berdiri disana. Jake terus melirik ke arah dapur memberi sinyal kepada Sean yang tidak peka.

"Apa?" Ucapnya tak bersuara.

"Masuk gak?!" Balasnya sambil melirik tajam.

"Iya sayang" jawabnya tanpa sadar membuat dua gadis itu menoleh kebingungan.

"Eh maaf kak" Sean langsung berlari menuju dapur.














"Disini gak boleh fotbar fotbar, apalagi sama masnya itu gak boleh" sambil menunjuk Sean.

"Itu sangat mengganggu privasi orang dan—"

"–ketenangan hati gue"

"Juga gak boleh foto diem diem ngerti, ini peraturan cafe udah ada sejak cafe ini pertama kali buka" ucap Jake panjang lebar yang tidak digubris sama keduanya.

Malah kedua gadis itu sibuk menebar senyuman kepada Sean. Membuat Jake ingin memukulnya.

"Gak boleh liat liat juga, semuanya gak boleh!" Jake berdiri di depan Sean dengan wajah merahnya.

Dengan kedua tangan mengepal disamping badannya membuatnya terkesan sedang marah. Sean hanya bisa menggeleng grli melihat kelakuan pacarnya yang super cemburuan itu.

"Apaan sih, sejak kapan ada aturan gak boleh foto diem diem. Kecuali gue foto dalem rumah lo apa gak foto ktp lo itu baru gak boleh. Gue cuma ngefoto masnya, lagian masnya juga pake baju gak ada yang salah kan?" Gadis itu mengelak.

"Terserah lah ini cafe gue" Jake tak mau kalah.

"Dih yang bilang ini cafe nenek gue siapa?!" Solotnya.

"Udah udah, jangan berantem" Sean akhirnya mau melerai.

Menarik Jake sedikit menjauh dan mengusap usap lengannya agar mau tenang.

"Itu ngeselin" Jake menunjuk gadis yang berambut panjang itu.

"Kok gue!?" Solotnya tak terima.

"Udah ya jangan berantem, ini masalah sepe—"

Listen To Me || SUNGJAKE [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang