Sean sedang menyendiri dipojok ruang kelasnya. Ini sudah menjadi kebiasaannya sejak ia masuk disekolah ini. Bukannya tidak memiliki teman, hanya saja dia tidak suka kebisingan.
Setiap jam istirahat berlangsung, Sean hanya membaca buku, pergi pun kalo Jake mau menemaninya.
Jake tak kunjung kembali membuat Sean sedikit khawatir. Dirinya ingin mencarinya, tetapi dia takut jika Haidar dan temannya menyakitinya lagi.
Sean sedang fokus membaca buku, dirinya tidak peduli tentang kebisingan dan keributan yang ada dikelas saat ini. Sampai-sampai dirinya tidak sadar bahwa berkali kali dirinya dipanggil oleh temannya, Raditya.
"Eh Radit, maaf keasikan baca jadi enggak sadar kalo ada yang manggil"
Raditya mengangguk, jempolnya mengarah keluar kelas. Sean mengikuti gerakan tangannya, ada Sabian didepan pintu yang sedang melambai-lambai ke arahnya.
"Sabian?"
Sean menutup buku yang ia baca dan bangkit dari duduknya sembari merapikan seragamnya. Ia berjalan perlahan menuju keluar kelas.
"Kenapa disini? Jake lagi nggak dikelas" tanya Sean sambil menggaruk tengkuknya.
Sabian menggeleng cepat saat mendengar ucapan Sean. Bukan kakaknya yang Sabian cari, tetapi Sean sendiri.
"Bian nggak nyari abang kok, Bian kesini cuma mau ngasih ini ke kak Sean" Tangan Sabian mengulur ke depan dengan sebuah kotak kecil berwarna merah muda.
Sean sedikit terkejut, dia tidak berulang tahun hari ini. Mengapa Sabian memberinya hadiah.
"Loh ulang tahun kakak masih lama, Sabian" Sean menahan kotak itu karena dirinya merasa tidak pantas untuk menerimanya.
Sabian tetap keukeuh, ia terus mendorong kotak itu sampai Kak Sean mau menerimanya.
"Kak please jangan nolak, Bian udah rencanain ini lama banget"Sean menghela nafas melihat adek kelasnya itu berwajah muram. Sean tersenyum dengan terpaksa ia mau menerima kotak pemberian dari adek kelasnya itu, Sabian.
"Karena Bian ngeyel, kakak terima ya" Sean meraih kotak itu dengan sangat hati hati.
Ia sedikit menggoyangkan kotak itu untuk mengetahui apa isi yang ada didalamnya."Eh kak jangan! Bukanya dirumah aja ya hehe, Bian ke kelas dulu. Dah kakak ganteng" Sabian mendadak pergi meninggalkan Sean dengan kotak berwarna merah muda itu.
Sean tersenyum simpul saat Sabian membalikkan badannya dan kembali melambaikan tangannya sebagai ucapan selamat tinggal.
Sean belum sempat mengatakan terima kasih kepadanya, dia berniat untuk menemuinya sepulang sekolah. Sean melihat kotak berwarna merah muda itu lalu mengusapnya sedikit.
"Lucu banget Sabian"
Setelah beberapa detik mematung menatap kotak berwarna merah muda itu, Sean berbalik dan ingin kembali membaca bukunya tadi. Belum sempat dia masuk ke dalam kelas, tubuhnya mendadak terhuyung ke belakang karena menabrak Jeriko yang juga ingin masuk ke kelas.
"Ck, minggir. Ganggu orang lewat aja"
Umpat Jeriko kesal karena membuat seragamnya ternodai akibat bersentuhan dengan Sean. Sean mengganggapi lantai untuk mencari kotak pemberian Sabian tadi.
Sayang, kotak itu justru terinjak oleh Jeriko yang sedang berlari. Sean menyipitkan matanya melihat kotak itu terlindas tak sempurna. Dengan cepat dirinya bangkit dan meraih kotak berwarna merah muda itu.
Terlambat, Jeriko lebih dulu mengambil kotak itu dan melemparnya keluar kelas. Sean melongo melihat kotak itu terbang tinggi dan menghilang.
"Jeriko jangan" ucap Sean yang langsung berlari ke arah kotak itu pergi. Jeriko tertawa puas melihat Sean menderita karenanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Listen To Me || SUNGJAKE [END]
FanficPlease jangan salah lapak #bxb "Mau semaksa apapun aku ngakuin kalo kamu itu pacar aku, mereka lebih percaya kalo yang jadi pacar kamu itu si Haidar" Sean menjelaskan dengan nada sedikit tegas. #1 jakehoon (1-2-2024)