69. Terlalu Lelah

255 20 18
                                    

Ceklek

"Loh gak dikunci? Pasti udah dandan orangnya" ucapnya lalu menutup pintu.

Sean berjalan ke dapur untuk mencari kesayangannya namun tidak ada. Ia lepas pakaian kotornya lalu berpindah ke kamar.

"Lucunya si bayi lagi ketiduran" sambil mengecup kening Jake.

Sayup sayup Jake membuka kedua matanya. Matanya yang sembab membuat ia sedikit kesulitan membuka.

"Kamu ketiduran?" Tanya Sean sambil meletakkan jaketnya.

Jake menggeleng lemas, "baru bangun hehe maaf"

Ya benar, sekarang sudah menunjuk pukul sepuluh  dan posisi pinti tidak terkunci. Jadi tidak ada salahnya Sean berpikir sepertu itu.

"Dari semalem?" Sean menyipitkan netranya.

Dan Jake hanya tersenyum sebagai jawaban.

"Kamu laper gak?" Tanya Jake sambil membenarkan posisinya untuk bersandar dikepala ranjang.

"Aku gak terlalu laper yang, kenapa?"

"Aku belum sempet bikin sarapan. Kamu mandi dulu aja biar aku bikinin sarapan dulu, eh jatuhnya makan siang deng" Jake menyibak selimutnya.

"Kamu tidur aja yang, aku gak terlalu laper" Sean ingin menidurkan Jake namun ditolak.

Setengah jam kemudian, Sean sudah mandi dan Jake sudah menyiapkan sarapan di atas meja. Sean tersenyum menghampiri si kecilnya lalu mengecup berkali kali kedua pipi itu.

"Makasih sayang, harusnya kamu gak perlu repot repot kayak gini"

Jake berjalan pincang dan menahan rasa perih dan sakit itu. Sialan, lubangnya kembali sobek, kali ini lebih sakit daripada punya Sean. Karena Jonathan melakukan dengan kasar dan memaksa.

"Filmnya sedih banget ya sampe bikin mata kamu bengkak" goda Sean.

"Hah iya haha" refleknya, bahkan Jake lupa dengan film yang di tontonnya.

Setelah selesai dengan sarapannya, Jake segera membersihkan mangkuk bekas itu. Hanya mangkuk bekasnya Sean karena Jake sedang tidak napsu makan.

Dengan langkah kecil dan hati hati Jake menahan perih dibagian bawahnya. Sebisa mungkin ia harus menyembunyikan itu dadi Sean karena mungkin bisa membuatnya marah?

"Kakinya kenapa?" Tanya Sean ketika sadar jika kesayangannya berjalan aneh.

"Kakinya kenapa? Kok jalannya aneh? Kamu abis jatuh darimana?" Sean khawatir.

"Dari kamar mandi hehe kepeleset" Jake tersenyum memperlihatkan deretan gigi putihnya.

Sean buru buru bangkit dan mengecek seluru kaki Jake namun tidak ada luka sedikit pun.

"Mana yang sakit?" Sean terus mencari cari apapun itu yang menjadi sumber luka kekasihnya.

"Mana yang?" Sean mulai tidak sabaran.

Jake hanya diam. Bingung menjawabnya. Juga ia sedang ketakutan.

"Kamu?" Ucapnya menggantung.

Jake menelan ludah berat, menatap netra kekasihnya itu dengan bergemetar.

"Jalan kamu aneh, kamu abis tidur sama siapa?"

Deg.

"Aku gak tidur sama siapa siapa kok!" Jawabnya sedikit membentak.

"Kamu tidur sama siapa?" Ulangnya.

"Aku gak tidur sama siapa siapa Sean. Aku dirumah sendiri"

"Kamu tidur sama siapa?!" Kali ini Sean meninggikan suaranya.

Listen To Me || SUNGJAKE [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang