Apes

1.8K 140 42
                                    

Sehun - Jongin - Chanyeol

.....

"Sudah hyung?"

Suara Jongin mengalihkan perhatian Chanyeol yang sedang memperbaiki motornya. Entah kenapa motornya yang super gagah- seperti dirinya itu mendadak mogok. Mesinnya tidak mau menyala saat ia menyalakannya. Alhasil ia harus memperbaikinya saat ini juga, di depan kamar kos-kosan milik Jongin. Mencari bengkel terdekat pun rasanya percuma karena hari sudah larut dalam. Pukul sebelas malam lebih tepatnya.

"Belum, entahlah sepertinya ada yang bermasalah di bagian mesinnya." Chanyeol menghela nafas, "Harus di bongkar dan ini akan memakan waktu cukup lama." Chanyeol menambahkan. Sebagai anak motor, pecinta otomotif, dia bisa memperbaikinya. Tapi sekali lagi, masalah di mesin motornya kali ini sepertinya ada dibagian dalam mesin. Jadi dia harus membongkarnya untuk tahu lebih dalam.

Jongin menatap jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, "Sudah malam hyung. Lebih baik dikerjakan besok. Kau menginap di kamarku saja." Jongin memberi usul. Agaknya ia tak tega jika Chanyeol pulang malam-malam begini menggunakan bus. Lagipula bus di jam-jam tertentu seperti saat ini sudah jarang beroperasi. Kan kasihan.. jika Chanyeol harus menunggu lama di halte bus. Itupun jika masih ada bus yang beroperasi.

Dan lagi, Jongin juga merasa tak enak hati, karena dia juga Chanyeol di malam-malam begini datang ketempat kos-nya karena dia yang ingin makan galbi. Daging iga sapi yang dibakar. Jongin tidak minta Chanyeol untuk membelikannya, apalagi datang secara langsung khusus untuk mengantarkan galbi untuknya. Dia hanya iseng membuat status di sosial media-nya, mengatakan jika ia tiba-tiba ingin makan galbi tapi malas untuk keluar. Dan tak sampai setengah jam, Chanyeol datang membawakan makanan yang ingin ia makan. Tentu saja Jongin berterimakasih, mereka makan bersama di kamar kos-nya. Dan setelah selesai, Chanyeol pamit pulang. Tapi saat akan menyalakan mesin motor, motor itu tak mau menyala.

"Apa.. tidak apa-apa?" Chanyeol bertanya ragu. Entahlah, pertanyaannya memang sedikit konyol. Tentu saja tidak apa-apa. Apa yang dikhawatirkan jika mereka sama-sama laki-laki?

"Apa maksudmu dengan tidak apa-apa?" Jongin terkekeh kecil, "Tentu saja tidak apa-apa. Aku tidak menggigit saat tidur."

Chanyeol tertawa kaku sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Kan' benar, pertanyaannya terdengar konyol memang.

"Ayo masuk, sudah malam Hyung."

"Baiklah," Chanyeol mengikuti langkah Jongin memasuki kamar kos-nya. Meninggalkan motornya disana.

..........

"Hyung, kau tidur di atas tak apa' kan?" Suara Jongin mengalihkan perhatian Chanyeol yang sedang sibuk mencharge ponselnya. Dia menatap Jongin yang sedang membuka lemari, mengambil selimut untuknya. Dia menatap ranjang bertingkat yang memang di bagian atasnya kosong karena hanya Jongin yang menempati kamar itu. Pemuda tan itu tak memiliki teman sekamar. Mungkin Jongin ingin lebih private. "Bagian atas bersih kok, aku membersihkannya setiap hari walaupun tak dipakai."
Jongin menejelaskan. Dia memang selalu rutin mengganti seprainya walaupun ranjang bagian atas tak di pakai sama sekali. Dia hanya tak suka kamarnya berdebu dan bau apek itu saja.

"Tak masalah." Chanyeol dengan cepat menggeleng. Baginya kamar Jongin itu sangat rapi dan juga wangi. Sangat jarang untuk ukuran kamar seorang laki-laki yang rapi dan wangi seperti ini.  Biasanya kamar laki-laki indentik berantakan, banyak pakaian kotor dimana-mana dan juga bau rokok.
Kamarnya saja begitu berantakan. Tapi Jongin tidak. Justru dia betah disini. Apalagi ada beberapa boneka beruang dan juga bunga segar di dalam vas. Memang Jongin hobi mengoleksi boneka beruang. Bukan berarti Jongin mirip seperti wanita ya. Baginya memang wajar-wajar saja jika seorang laki-laki mengoleksi benda lucu seperti itu.

SeKai's Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang