SeKai's Love Story

Say You Love Me

Sehun - Jongin

Sehun x Jongin / Alternatif Universe / M for save / Yaoi / OS /

Note: This's Boys love story. Man x Man. Cerita yang menampilkan hubungan sesama pria! Homo!
Don't like, don't read! Just feel free to leave this story!

Warning: Rating M for save and
blood scene. Mature. Out of Carachter. No children allowed! Psycho! Jongin.

Summary: "Just say you love me tonight.. don't make me jealous tonight."

.
.
.

"Janji, kita akan terus selalu bersama-sama selamanya?" Jari kelingking kecil berkulit tan teracung, membuat anak kecil berusia sepuluh tahun, berkulit putih mengaitkan jari kelingkingnya pada jari kelingking si anak tan yang seumuran dengannya.

"Janji!" Anak kecil berkulit putih itu berucap mantap, "Aku akan selalu ada disisi Nini selamanya, akan selalu ada untuk Nini disaat Nini membutuhkan aku." Ucapnya tanpa ragu.

Nini, itu nama kecil. Nama panggilan kesayangannya. Kim Jongin nama aslinya tersenyum lebar membuat mata bulatnya menyipit bak bulan sabit. "Sehunnie yang terbaik! Sehunnie seperti Santa Claus, heheheh.. Sehunnie milik Nini.." gigi kecilnya yang tapi terlihat saat anak kecil itu terkekeh riang. Ia bertepuk tangan, keduanya duduk dibawah perosotan taman dekat sekolah mereka.

"Dan Nini adalah milikku."
Sehunnie, Oh Sehun berucap sembari membalas senyuman Jongin yang terlihat manis. Untuk anak seusianya, 10 tahun, ia jarang tersenyum. Lebih cenderung pendiam dan suka menyendiri. Dia seorang introvet, tak banyak teman. Tapi dia punya 'Nini' yang menjadi teman satu-satunya. Hanya Jongin yang mau berteman dengannya. Mungkin anak seusianya berpikir jika Sehun terlalu dingin, terlalu kaku untuk seorang anak-anak, jadi anak yang ingin berteman dengannya pun takut.

Tapi tidak dengan Jongin. Mereka bertemu saat mereka menginjak sekolah dasar kelas satu. Dulu, Jongin lah yang pertama kali menghampirinya. Mengajaknya berkenalan dan bermain bersama. Tentu awalnya Sehun mengacuhkan Jongin yang menurutnya, Jongin itu cerewet sangat berisik, tapi karena kegigihan si tan kecil, akhirnya Sehun luluh juga. Mereka jadi sering bermain bersama, bahkan Jongin sering menginap di rumahnya.
Hingga kebiasaan itu sering mereka lakukan hingga saat ini.

Itu janji anak-anak, tapi Jongin tak akan pernah melupakannya. Ia akan terus memegang janji Sehun padanya hingga kapanpun itu.

"Tuan muda.." Suara seorang pria dewasa terdengar, berdiri tak jauh dari tempat perosotan taman dimana keduanya duduk bersemangat disana. "Hari sudah mulai sore, kita harus pulang."

Yang dipanggil tuan muda beranjak berdiri, Sehun menepuk-nepuk pantatnya sendiri menyingkirkan debu yang menempel di celananya. "Antar Jongin pulang dulu." Ia berucap, nadanya terdengar memerintah. Well, dia memang tuan muda. Tumbuh di lingkungan orang kaya, berbeda dengan Jongin yang tinggal di perumahan biasa.

"Baik," si pelayan sekaligus supir pribadi keluarga Oh mengangguk singkat.

"Nini, ayo ku antar pulang." Sehun mengulurkan tangannya, tanpa pikir panjang Jongin meraih tangan itu lalu berdiri. Ia membiarkan Sehun menepuk-nepuk pantatnya, membersihkan celana sekolahnya dari kotornya debu.

Mereka berjalan bergandengan tangan, masuk kedalam mobil saat sang supir pribadi membukakan pintu untuk mereka. Rutinitas ini bukanlah yang pertama, Sehun seringkali mengantarkan Jongin pulang terlebih dahulu, atau Jongin justru akan menginap di mansion Sehun. Hal itu sudah berulang lama.

Mobil sedan hitam mewah melaju, menyusuri perumahan sederhana yang memang jaraknya tak begitu jauh dari sekolah mereka. Hingga rumah kecil bercat putih sedikit kusam terlihat di pandangan mata. Itu rumah Jongin.