Red Thread - 02

1.7K 147 27
                                    

Oh Sehun - Kim Jongin

Sehun x Jongin / Alternatif Universe / Office AU / M / Romance / Yaoi / Three Shoot /

Main cast: Sehun x Jongin

Note: This's Boys love story. Man x Man. Cerita yang menampilkan hubungan sesama pria! Don't like, don't read! Just feel free to leave this story!
Dia

Warning: Rating M for save.
Offensive Language. Hard Yaoi. Out of Carachter. No children allowed! Typo. Top! Sehun. Always Bottom! Jongin.

Remake story from ffn. SN fanfic 'Red Thread' by Barbara123, dengan sedikit perubahan.

Summary: Benang merah itu sudah ada sejak awal untuk mereka. Namun hubungan antara 'the straight and the gay' memang tidak bisa dibayangkan sesusah apa. Apalagi ditambah kehadiran bocah berumur delapan tahun yang tidak ada imut-imutnya.

.
.
.

- Previous -

"Naeun. Aku tidak bisa berteman dengan Jongin seperti apa yang kau pikirkan." Sehun menyusupkan jari-jarinya di balik rambut, mengusapnya, "Aku suka dengan papamu."

"Aku tahu. Aku juga suka Paman." Naeun langsung menjawab.

"Bukan suka yang seperti itu." Sehun gemas. Bagaimana caranya membuat si anak sok-mau-tahu ini paham? "Aku menyukai Jongin seperti…" Ucapan Naeun terhenti ketika dia merasakan tepukan keras di bahunya. Sehun mengerutkan kening, melotot ke arah Seulgi. Namun, wanita itu justru mendelik tajam, membuat Sehun mundur selangkah.

"Paman Sehun suka dengan papa-mu seperti rasa sukanya dengan milk tea, Naeun-ah." Seulgi tersenyum lebar. "Apa yang mau kau katakan pada anak kecil, hah?!" Seulgi mendesis menatap Sehun.

"Dan Papa benci Sehun seperti rasa bencinya saat makan sayuran?"

Apa? Sehun menaikkan sebelah alisnya.

"Tapi sayur baik untuk tubuhnya. Jadi dia harus suka dengan sayur itu. Iya kan? Karena itu Papa harus suka dengan Sehun. Iya kan?" Naeun menatap Seulgi dengan matanya yang bundar, membuat Seulgi tersedak. "Iya kan?" Mata anak itu semakin melebar.

"Good job, Seulgi. Penjelasan yang bagus sekali." Sehun berucap dengan nada sarkastik. "Iya. Jongin harus menyukaiku."

"Sudah kuduga." Naeun menganggukkan kepala dengan wajah serius. "Aku harus membuat kalian berteman. Demi kebaikan Papa." Naeun berjalan pergi menjauhi mereka, masih memasang wajah serius.

Sesaat, Seulgi dan Sehun hanya berdiri mematung di depan lift. "Kau tahu." Seulgi berucap. "Kau semakin lama semakin licik, Oh Sehun-ssi. Memanfaatkan kepolosan Naeun? Aku tidak tahu kalau kau selicik itu."

Sehun hanya mendengus. "Aku tidak memanfaatkannya. Dia sendiri yang mau membuat kami berteman."

"Tapi anak itu tidak pernah benar-benar menyukai seseorang sampai seperti ini. Selama ini Naeun hanya peduli pada Jongin." Seulgi menatap Sehun dengan tatapan menuduh. "Dia bahkan tidak segitu pedulinya padaku. Kau apakan anak itu sampai dia peduli padamu?"

"Aku tidak melakukan apa-apa. Kami hanya… mirip saja."

Seulgi mendengus. "Kau yakin dia bukan anak kandungmu?"

                      .......

"Kau yakin dia bukan anak kandungmu?"

"Dengan siapa? Kau tahu aku tidak bisa tidur dengan wanita."

Seulgi tersedak. "Sialan! Entah kenapa dunia ini kejam sekali. Pria hot sepertimu tidak tertarik pada wanita? Memang tidak adil." Seulgi menggerutu. "Sudah ya. Enjoy makan malamnya. Oh, aku tidak ikut. Ada kencan." Seulgi tersenyum. "Awas kalau kau macam-macam pada Jongin lagi. Dia itu tidak bisa tidur semalaman, karena ulahmu."

SeKai's Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang