Ambition And Love

2.4K 142 26
                                    

Oh Sehun - Kim Jongin / Romance / Drama / Alternatif Universe / Mature / Yaoi / OS /

Note: This's Boys love story. Man x Man. Cerita yang menampilkan hubungan sesama pria! Don't like, don't read! Just feel free to leave this story!

Warning: Rating M for Mature content. NC-18!!
Offensive Language. Hard Yaoi. Out of Carachter. Typo. Top! Sehun. Always Bottom! Jongin.
Bit Rape scene!! Bit obsessed!

.
.
.

.
.
.

Jari-jari kecilnya menekan tuts piano, nada indah mengalun memenuhi ruangan mewah itu. Anak perempuan berusia dua belas tahun itu nampak mahir memainkan nada lagu 'Fur Elise' karya Ludwig Van B.

Ia mendongak, tersenyum menatap sang guru. Pria tinggi balik tersenyum, namun hanya tipis.

Hingga lantunan lagu berakhir dengan sempurna. Tak ada nada yang sumbang sedikitpun. Anak perempuan berusia dua belas tahun itu cukup jenius memainkan karya sang Ludwig. Padahal usianya masih begitu dini. Jika diasah, sang guru yakin anak itu akan menjadi seorang pianis hebat.

"Bagaimana Ssaem? Aku melakukannya dengan baik' kan?!" Sang anak bertanya dengan nada penuh antusias.

Sang guru mengangguk singkat, dia menepuk-nepuk pucuk kepala anak perempuan itu sembari berucap, "Good job, Saebin-ah."

Anak perempuan bernama Kim Saebin tersenyum lebar, merasa senang sekaligus bangga mendapatkan pujian dari guru private piano-nya.

"Lanjutkan latihannya." Sang guru berucap singkat. Membuat rambut panjang yang di kuncir dua itu bergerak-gerak karena ia mengangguk kelewat semangat.

"Baik!" Saebin berseru. Jari-jari kecilnya kembali menekan tuts piano dengan semangat. Kali ini lagu dari Ludovico Einaudi 'Fly' ia mainkan.

Sebenarnya tak heran untuk anak usia dua belas tahun itu begitu mahir memainkan grand piano. Pasalnya Saebin sudah belajar memainkan benda itu sejak usianya delapan tahun.

Guru private-nya yang dulu sedang cuti melahirkan, jadi sekarang ia punya guru les private baru. Baru dua mingguan ini guru tampannya itu mengajarinya.
Tinggi, tampan dan juga baik walaupun menurut Saebin laki-laki itu jarang tersenyum dan sedikit kaku. Gurunya itu juga jarang bicara. Ia akan memuji Saebin dengan kata yang sama, seperti 'good job' ataupun 'great'.

Tapi baginya itu sudah pujian yang luar biasa. Pasalnya guru private-nya itu adalah seorang pianis hebat. Pria itu terkenal dengan permainan piano-nya yang memukau. Mengantongi banyak penghargaan besar.

Oh Sehun. Seorang pianis profesional, melakukan pertunjukan solo, bermain dengan ansambel atau orkestra. Dia juga sering mengadakan konser solo-nya yang dihadiri oleh orang-orang terkenal. Karyanya di kagumi banyak orang. Pertunjukannya di puji-puji setinggi langit oleh orang-orang penyuka seni. Ditambah paras rupawan yang menggoda kaum hawa. Tubuh profesional, tinggi tegap dengan otot-otot yang tak berlebihan. Ekspresi dingin yang selalu ia tunjukkan di depan publik itu menambah kuat aura Alpha-nya.

Dia mendapat julukan si tangan emas.
Karena itulah Kim Saebin begitu bangga bisa mempunyai guru private piano seorang Oh Sehun. Ia bahkan sampai pamer pada teman-teman sekolahnya.
Selain tentunya ibunya harus mengeluarkan biaya lebih yang mahal, jadwal pria itu juga padat. Tak sembarang orang bisa menjadi murid didiknya. Tapi beruntungnya ia bisa dilatih oleh seorang Oh Sehun.

Alunan musik masih terdengar. Saebin masih memainkan nada 'fly' tanpa kendala. Tapi sang guru private justru tak terlihat begitu memperhatikan anak perempuan itu. Ia sibuk menatap kesana-kemari. Melirik ke penjuru isi rumah besar itu. Seolah ia sedang mencari seseorang.

SeKai's Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang