SeKai's Love Story

Susu Nini Susu Cap Enak - Nenen The Series

Oh Sehun - Kim Jongin

Sehun x Jongin / Alternatif Universe / M / Mature / R18 / Romance? / Smut / PWP / Yaoi / OS /

Main cast: Sehun x Jongin

Note: This's Boys love story. Man x Man. Cerita yang menampilkan hubungan sesama pria! Don't like, don't read! Just feel free to leave this story!

Warning: Rating M for Mature. Very Explicit scene.
Offensive Language. Hard Yaoi. Out of Carachter. No children allowed! Typo!
Nipple fetish! Top! Sehun. Always Bottom! Jongin.

Summary: Kata Sehun, nenen-nya Nini itu enak. Segar dan manis. Cerita ini berisikan kegiatan nenen dan sedot menyedot!

.
.
.

Kim Jongin, pemuda sekitar dua puluhan. Seorang mahasiswa di salah satu universitas swasta. Hidupnya sederhana karena terlahir di keluarga yang sederhana pula.
Punya tiga kakak perempuan. Dan Jongin anak bungsu laki-laki satu-satunya.

Merantau ke ibu kota demi menyelesaikan pendidikannya. Kata ibunya, Jongin hanya perlu fokus pada kuliahnya saja. Masalah biaya, biar ibu yang menanggungnya. Tapi Jongin bukan pemuda yang bergantung dengan ibunya. Dia ingin mandiri. Apalagi dia punya hobi jajan dan juga belanja. Jadi dengan inisiatif diri sendiri, Jongin memutuskan untuk mencari pekerjaan tambahan setelah jam kuliahnya.

Awalnya Jongin bekerja di sebuah cafe sebagai pelayan, tapi karena kecerobohannya, ia dipecat. Selamat bekerja satu bulan Jongin sudah memecahkan tujuh gelas dan enam piring. Karena pemilik cafe tak ingin rugi, akhirnya Jongin di berhentikan.

Tapi perjuangan Jongin untuk mendapatkan pekerjaan sampingan tidak berhenti disitu saja setelah ia di pecat. Jongin justru semakin menggebu-gebu mencari pekerjaan tambahan. Dan saat temannya menawarinya bekerja di salah satu kedai susu di pinggiran kota, Jongin menerimanya.

Karena kerjanya juga mudah. Hanya mengantarkan susu pesanan ke perumahan dan cafe-cafe di kota setiap paginya. Yang susah bagi Jongin adalah, ia harus sedikit lebih awal bangun pagi. Awalnya malas, karena di pagi hari udara masihlah dingin dan juga sedikit masih petang. Masih enak untuk bergelung di dalam selimut yang hangat. Tapi setiap kali mengingat jika ia butuh uang tambahan untuk jajan dan sebagainya, semangat Jongin kembali memuncak.

Seperti saat ini, dia mengendarai sepedanya di pagi buta. Berkeliling di sekitar komplek perumahan mewah tempatnya pada Chaebol tinggal.

Biasanya Jongin hanya mendatangi rumah-rumah yang berlangganan susu di kedai tempatnya bekerja. Karena sudah hapal, jadi dia hanya butuh waktu satu jam untuk menyelesaikan tugasnya di komplek perumahan itu.
Lalu setelahnya Jongin akan beralih ketempat lain.

Jongin mengayuh sepedanya dengan kecepatan sedang. Hoodie cukup tebal ia kenakan karena memang pagi hari seperti ini udaranya benar-benar dingin sampai menusuk tulang.

Selusin botol susu nyaris selesai diantar saat jam menunjukkan pukul sembilan pagi. Botol terakhir ada di dalam kotak yang ia taruh dibelakang sepedanya, susu pesanan milik dari Mansion yang terletak paling ujung. Yang paling besar dan mewah.

Jongin menyandarkan sepedanya di pagar tinggi dekat pintu gerbang single yang biasanya di lewati oleh orang untuk keluar masuk kedalam Mansion.
Ia memencet bel pintu.

Lama, tak ada jawaban dari intercome, bahkan pintu itu tak terbuka sama sekali, Jongin kembali memencet bel pintu rumah itu.

Ia mengernyit. Tak biasanya bibi Hong- wanita paruh baya yang bekerja ditempat ini lama membukakan pintu. Biasanya bibi Hong akan segera membukakan pintu untuknya, karena tahu hari ini adalah jadwal susu dikirimkan.

Jongin menggosok kedua tangannya, karena merasa kedinginan. Rasanya tak enak saja jika ia menaruh susu kotak itu didepan gerbang. Bagaimana jika bibi Hong tidak tahu dan susu itu berakhir basi?
Jadi lebih baik Jongin menunggu hingga pintu itu dibuka.