SeKai's Love Story

Beast and the Beast - 1

Oh Sehun x Kim Jongin

Prince! Sehun x Siren! Jongin / Royal AU / Mature / Romance / Fantasy / BL / Yaoi

Cast: Top! Sehun. Bottom! Jongin. And other cast.

Note: This's Boys love story. Man x Man. Cerita yang menampilkan hubungan sesama pria! Homo! Don't like, don't read! Just feel free to leave this story!

Warning: Rating M for Lime and explicit sex scene.  Mature content. Offensive Language. Hard Yaoi. No children allowed! Royal Kingdom AU! Setting in Europe. Abad - 20 (dekade 1900-an)
Lil' bit Greek Mythology! Fairy tale.
Out of Carachter. Typo! Prince! Sehun. Siren! Jongin. Fantasy! Hate to Lovers! Smut! Alternate Universe - Royalty!
Remake!

Summary: Bukan sebuah dongeng beauty and the Beast, melainkan Beast and the Beast.

.
.
.

Desir angin mengalun, berhembus kencang. Langit biru membentang, diselingi terik sinar matahari membagi kehangatan melalui cahaya menyilaukan mata para pemandang. Gerak gemulai ayunan kubik air, derit kayu berderak seirama, kicauan segerombolan burung mengepakan sayap menari dilangit biru. Tepat dilepas penghubung antara samudra atlantik dan samudra pasifik - jalur barat laut, sebuah kapal besar ditunggangi sekelompok manusia mengarungi raksasa perairan terbesar dilaut Karibia.

"Turunkan layarnya!" Bariton khas nan tegas dari nahkoda kapal memecah kesunyian yang tersaji diantara gemuruh ombak laut.

Menyambut titah yang dilayangkan sang kapten, para anggota kru bertugas mengemban perintah. Menarik tali-tali tambang yang kokoh, mengulurkannya dalam tarikan kuat. Bergotong royong bersama kru-kru lain hingga layar yang tergulung rapi mencapai puncak tiang kapal, terbentang lebar. Berada tepat didepan kemudi kapal, teropong perak tersemat pada kedua tangan lelaki yang mengenakan pakaian bangsawan ala abad pertengahan ia rentangkan. Memantau keadaan sekitar guna menghindari bahaya.

"Kau terlalu bersemangat, anak muda." Derap telapak sepatu menuruni tangga kayu terdengar dari arah belakang tubuh si lelaki. "Tak perlu terburu-buru mengambil tindakan, kau bukan orang pertama yang melakukan pelayaran ke samudra luas." Bulu angsa putih pada lingkaran topi lelaki tua tersebut berkibar tertiup angin. Menatap kru-kru kapal bertugas dibawah mereka dari bagian navigasi.

"Aku memang bukan orang pertama yang melakukan pelayaran ke samudera. Fernando de Magelhaens adalah orang pertama yang berlayar dari Eropa ke barat menuju Asia. Orang Eropa pertama yang melayari Samudra Pasifik, dan orang pertama memimpin ekspedisi yang bertujuan mengelilingi bola dunia, mengarungi samudera membawa armada tak lebih dari delapan belas awak menaiki lima buah kapal kecil. Rela meninggalkan spanyol hingga berakhir menyedihkan, mati ditangan suku pribumi Filipina." Si lelaki masih bertahan dengan teropong disebelah mata kanannya menatap keadaan sekelilingnya. "Tapi aku tidak akan mengikuti jejaknya. Aku memiliki cara tersendiri tanpa harus melanggar batas kemampuan diri seperti yang dilakukan Magelhaens. Menemukan rute laut dari barat ke negeri Timur mengemban tugas seperti diamanatkan King Henry VII, bila dilakukan sesuai perencanan matang... namaku akan terukir didalam sejarah. Dan aku yakin tak akan bernasip sama seperti Magelhaens, Sir John."

John tertawa keras, menyusuri lantai kayu yang terletak dilantai dua. "Setidaknya Magelhaens memiliki prestasi yang paling berani sepanjang masa walaupun dia memaksakan dirinya hingga mati begitu saja. Pelayaran Magelhaens merupakan tonggak sejarah Abad Penjelajahan, dan yang mengantarkan mu pada impian melayari samudra luas."

Si lelaki muda menyunggingkan seringai tipis. "Apa yang tak bisa ku hadapi dalam pelayaran ini, Sir? Dididik dalam lingkungan terpelajar oleh para pendahulu yang mengabdi pada kebangsawanan inggris mengarungi samudra, tidak ada yang bisa melawanku sekalipun hal itu berkaitan dengan gelombang laut." Angkuh sang lelaki memutar kemudi kapal ke kiri. "Mary Anne, tidak akan kalah menghadapi terjangan gelombang pasang." Berucap tegas disertai cerminan raut wajah bangga tersirat diwajah si lelaki sembari mengagumi kapal mereka, Mary Anne.