Private Room

3.3K 222 41
                                    

Oh Sehun - Kim Jongin

Oh Sehun x Kim Jongin / Alternatif Universe / Romance / Drama / Mature / Yaoi / OS /

Cast: Top! Sehun. Bottom! Jongin. Sehun x Jongin slight Ravi x Jongin and other cast.

Note: This's Boys love story. Man x Man. Cerita yang menampilkan hubungan sesama pria! Don't like, don't read! Just feel free to leave this story!

Warning: Rating M for save. Mature content. Offensive Language. Hard Yaoi, BL, OOC, Typos and, Plotless, Lime, Posesif Sehun! Slut Jongin! Lmao

Summary: Yang Sehun dan Jongin ketahui, tidak ada yang boleh masuk ke kamar mereka- tak terkecuali, siapapun.

.
.
.

Suara langkah tapak kaki terdengar menggema di lorong yang di lalui oleh beberapa orang. Beberapa pasang mata menatapnya dengan pandangan berbeda-beda. Tidak ada yang berani menyapa, hanya melihat dari kejauhan lalu saling berbisik atau mencibir. Wajah manisnya yang mendongak saat berjalan menujukan sikap arogan yang kentara.

Kaki jenjang berbalut sepatu hitam itu berhenti tepat di depan salah satu pintu coklat berukuran sedang. Sebelah tangannya meronggoh saku celana, mencari kunci kamar.

Memasukan kunci pada lubang kunci lalu memutarnya hingga bunyi 'klik' pelan terdengar. Pintu terbuka, dengan cepat ia masuk ke dalam.

"Hey, lihatlah! Ternyata benar, jika orang-orang menjijikkan seperti mereka selalu berada di kamar itu." Satu bisikan dari salah satu orang yang sedari tadi meliriknya di ujung lorong terdengar cukup kencang untuk ukuran orang yang menggunjingkan seseorang.

Orang di sebelahnya terkekeh. "Kau seperti lupa saja. Dari dulu bukankah tempat itu selalu menjadi tempat orang-orang seperti itu." Sekarang gelakan tawa bersautan seiringnya pintu kamar bernomor 69 itu tertutup.

Tanpa bantingan, dan tak ada teriakan serta makian. Orang yang dibicarakan terlihat tidak peduli, dan bersikap acuh. Dia sudah terlalu sering mendengar perkataan seperti itu, jadi baginya dia sudah kebal.

Lagipula untuk apa dia marah? Karena diejek dengan kata-kata menjijikan oleh orang yang  belum tentu tidak lebih baik darinya? Kheh!
Dia tidak punya waktu untuk meladeni manusia bermulut kotor.

'Klik!'

Jongin menyalakan kontak saklar, hingga lampu menyala terang membuat kamar asrama yang terbilang mewah itu terlihat dengan jelas. Menghela nafas kecil, Jongin menaruh tas ranselnya di bawah ranjang miliknya. Ranjang yang ia tinggalkan selama dua minggu ini karena masa liburan musim panas. Dan kini, masa liburannya sudah berakhir itu artinya ia kembali menghadapi rutinitas sebagai seorang mahasiswa di salah satu universitas swasta ternama di kotanya.

Mata bulat Jongin melirik ke sudut ruangan, disana terdapat satu lagi ranjang—yang sepertinya pemiliknya juga sudah kembali menempati kamar ini. Karena kamar asrama ini memang di rancang khusus untuk dua orang.

Jongin menautkan alisnya, lalu terkekeh. "Si pucat itu sudah kembali?" Dia menggumam, lalu Jongin mengalihkan perhatiannya pada satu lemari besar disana. Berwarna coklat terang, dengan beberapa tempelan—hiasan—aneh dengan kata-kata seperti motivasi yang sengaja ditempel pihak universitas.

Berdecak malas, ia mulai membongkar barang bawaannya.
Tidak banyak, karena sudah ada baju-bajunya di lemari itu.
Jongin hanya membawa beberapa celana dalam, pakaian santai, beberapa buku dan juga boneka beruang sedang. Dia mengeluarkan semuanya. Pakaian dalamnya berserakan di atas ranjang, sengaja di susun disamping pakaian santai.

"Hey room mate, kau datang juga?" Suara bariton terdengar. "Kupikir kau asik berlibur hingga lupa diri." Kekehan mengejek itu membuat telinga Jongin gatal.

SeKai's Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang