SeKai's Love Story

Runaway

Sehun x Jongin

Oh Sehun - Kim Jongin / Romance / AU / Mature / NC 21 / Smut / BL / Yaoi / PWP? / OS /

Cast: SeKai. Top! Sehun. Bottom! Jongin

Note: This's Boys love story. Man x Man. Cerita yang menampilkan hubungan sesama pria! Don't like, don't read! Just feel free to leave this story!

Warning: Rating M for Lime and explicit sex scene.  Mature content. Anal sex. Offensive Language. Hard Yaoi. Out of Carachter. No children allowed! Typo!

Summary: Tepat di hari pernikahannya, Jongin di culik oleh seseorang.

.
.
.

Jongin meremas kedua tangannya dengan kuat. Ia gugup, sangat sangat gugup. Kedua telapak tangannya kini bahkan berkeringat. Perutnya mulas, seperti terlilit. Bukan, bukan karena dia ingin buang air besar, tapi memang ini sudah jadi kebiasaannya kalau dia merasa gugup.

Berdiri di depan cermin full body, Jongin mengamati penampilannya. Tuxedo putih melekat di tubuhnya. Ada bross motif bunga yang tersemat di dada kirinya serta dasi kupu-kupu yang melingkar di lehernya. Rambut kecoklatannya di tata rapi membentuk 'comma hair'- poni yang melengkung pada salah satu sisi sementara keseluruhan rambutnya dibentuk lurus.

Satu kata, sempurna.

Tapi itu semua tidak mampu menenangkan dirinya. Saat melihat pantulan dirinya yang berpakaian seperti ini justru semakin membuat Jongin gugup. Jongin masih belum percaya kalau ia akan segera menikah. Dan beberapa jam lagi statusnya akan berganti. Ia akan menjadi suami dari gadis pilihan Ayahnya. Anak dari pengusaha kaya raya. Dan ia yakin pernikahan ini juga akan menjadi jalan untuk kedua perusahaan milik ayahnya untuk bekerjasama dengan perusahaan milik ayah gadis yang akan ia nikahi.

Dia akan menikahi gadis cantik, berstatus sosial tinggi, terpelajar, anggun dan bla-bla-bla lainnya. Hingga mungkin hampir semua pria iri padanya karena bisa menikahi gadis itu. Tapi..

"Hufft.." Jongin menghembuskan nafasnya. Kali ini sudah berapa kali ia menghembuskan nafas dalam sehari? Namun rasa gugup itu masih tidak mau menghilang.

Click!

Bunyi suara pintu terbuka. Jongin menoleh, menatap seseorang yang baru saja memasuki ruangan khusus yang di sediakan untuk calon pengantin pria.

Seorang pria tinggi besar memakin baju pelayan, namun pria itu memakai masker dan juga kaca mata.. hitam? Kenapa ada pelayan yang berdandan seperti itu?

"Apa acaranya akan segera dimulai?" Jongin bertanya pada si pelayan. Namun si pelayan itu hanya diam. Orang itu justru semakin mendekat, berjalan ke arahnya sembari mengeluarkan selembar sapu tangan?

"Hey, aku tanya apa acaranya su-mphh!" Matanya membulat saat hidungnya di bekap menggunakan sapu tangan oleh si pria.

Jongin berontak, tapi percuma tenaga orang asing ini begitu kuat. Kepalanya terasa pusing, mendadak pandangannya berputar. Jongin semakin tercekat saat ia melihat orang itu melepas maskernya. Setelahnya, yang ia tahu matanya mulai memberat dan pandangannya menggelap.

Jongin jatuh tak sadarkan diri.

.
.
.

Jongin membuka kedua matanya secara perlahan karena terusik oleh suara berisik yang memasuki gendang telinganya. Kelopak mata tan itu terbuka. Mengerjap selama sesaat guna mengembalikan fokus pengheliatan-nya. Membuka-tutup matanya lebih dari tiga kali menghilangkan pandangan yang nampak buram kala menatap segala penjuru arah. Suasana gelap dalam sebuah kamar yang sepi terlihat dimata laki-laki bersurai kecoklatan itu, walaupun kantuk masih mendera hingga ia sulit membuka mata dengan sempurna.