Bantal

2K 171 18
                                    

Sehun - Jongin

...

"Ugh!"

Sehun mengerang sembari menggerakan lehernya dengan gerakan kaku. Lalu ia memijat leher bagian kirinya dengan pelan. Ekspresinya terlihat datar, tapi alis tebalnya mengernyit.

"Kenapa?" Jongin yang sedari tadi memperhatikan tingkah kekasihnya, mengernyit heran.

"Leherku sakit. Sepertinya salah posisi saat tidur. Atau mungkin bantalnya yang mulai tak nyaman dipakai." Ia menjelaskan. Masih dengan memijat pelan lehernya yang terasa nyeri. Lehernya seperti kaku, ototnya tertarik hingga saat ia mencoba untuk menoleh-pun rasanya sakit.

Jongin mengangguk mengerti. Sehun sering mengalami ini. Jika tak salah 'bantalan' namanya. Salah posisi saat tidur, atau bantal yang digunakan memang sudah tak nyaman memang sering mengakibatkan hal semacam ini. Tak berbahaya tapi merepotkan juga. Karena efek nyerinya bisa berlangsung beberapa hari.

Jongin sendiri tak pernah mengalami hal itu. Karena ia selalu tidur berbantalkan lengan Sehun. Atau terkadang dada bidang itu dengan seenaknya ia jadikan bantal. Intinya, Sehun adalah bantal guling pribadinya.

"Bagaimana jika besok kita beli bantal baru?" Jongin berucap, "Besok kita tak ada jadwal syuting apapun' kan?" Seingatnya sih tidak ada. Karena baru dua hari berikutnya mereka akan pergi ke Indonesia untuk melakukan tour konser.

"Ide bagus!" Sehun menjawab kelewat semangat. Jarang-jarang mereka bisa pergi berdua saja dengan bebas. Sekalipun berkencan, mereka lebih sering menghabiskan waktu berdua di apartemen Jongin. Karena keduanya yang berprofesi sebagai publik figur, seorang idol yang tentu hampir seluruh penjuru negara tahu siapa mereka berdua.

Menjadi anggota EXO, keduanya di kenal sebagai duo maknae. Karena diantara kesembilan anggota, mereka berdua lah yang termuda. Menyandang status 'bestie', 'band mate', orang diluaran sana tidak tahu saja jika status keduanya lebih dari itu.

Beruntungnya mereka berdua bisa menutupi hubungan keduanya dengan embel-embel 'bandmate' atau 'teman sebandnya'. Jadi tidak akan ada yang tahu jika keduanya sebenarnya sudah menjalin hubungan kekasih cukup lama.



.
.
.





Keduanya berjalan di pusat perbelanjaan yang cukup lenggang di hari biasa. Untungnya mereka pergi bukan di saat hari libur. Jika iya, sudah dipastikan tempat ini akan penuh sesak oleh orang-orang. Dan bisa dipastikan mereka tidak akan merasa nyaman. Inilah salah satu resiko menjadi publik figur, merasa tak bebas sekalipun ditempat umum.

Mereka berjalan kearah bagian furniture berada. Dimana ditempat itu menjual berbagai perabot rumah seperti, ranjang, bantal, sofa, kursi, selimut dan lain sebagainya.

Sehun melihat-lihat beberapa bantal berbagai ukuran, tentu dengan varian harga yang berbeda-beda sesuai kualitas.

"Sehun, yang ini saja!" Jongin berseru, suaranya cukup lantang tapi berhubung ditempat itu tak banyak orang jadi beruntungnya ia tak menjadi pusat perhatian. Jongin menunjukan bantal berukuran sedang yang ia pegang. "Ukurannya pas dan tidak terlalu tinggi, tidak akan membuat lehermu sakit lagi."

Sehun mengamati, mengambil bantal itu dari tangan Jongin lalu menepuk-nepuknya pelan. "Boleh juga, tapi-"

"Halo? Ada yang bisa saya bantu, tuan?"

Suara seorang wanita mengalihkan perhatian keduanya. Dilihat dari seragam serta tata bicara, sudah dipastikan wanita ini pelayan disini.

"Kami sedang mencari bantal." Jongin berucap, membetulkan beanie hat yang ia kenakan. Berharap si pelayan tak mengenalinya. Toh sekalipun si pelayan tahu siapa mereka, Jongin berharap wanita itu akan diam. Demi menjaga privasi mereka. Sehun pun melakukan hal yang sama. Ia menurunkan sedikit topi yang ia kenakan.

SeKai's Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang