SeKai's Love Story

Red Thread - 01

Oh Sehun - Kim Jongin

Sehun x Jongin / Alternatif Universe / Office AU / M / Romance / Yaoi / Three Shoot /

Main cast: Sehun x Jongin

Note: This's Boys love story. Man x Man. Cerita yang menampilkan hubungan sesama pria! Don't like, don't read! Just feel free to leave this story!
Dia

Warning: Rating M for save.
Offensive Language. Hard Yaoi. Out of Carachter. No children allowed! Typo. Top! Sehun. Always Bottom! Jongin.

Remake story from ffn. SN fanfic 'Red Thread' by Barbara123, dengan sedikit perubahan.

Summary: Benang merah itu sudah ada sejak awal untuk mereka. Namun hubungan antara 'the straight and the gay' memang tidak bisa dibayangkan sesusah apa. Apalagi ditambah kehadiran bocah berumur delapan tahun yang tidak ada imut-imutnya.

.
.
.

"Naeun! Kalau kau tidak makan makananmu, kau nanti tidak tambah tinggi, loh!"

"Naeun! Kalau kau tidak cepat-cepat mandi, nanti kuman akan betah menempel di tubuhmu!"

"Naeun! Kalau kau nonton tv dengan jarak dekat seperti itu, nanti monsternya akan keluar dari…"

"Berisik. Cepat pergi kerja. Aku mau sekolah."

Mau tidak mau, Kim Jongin hanya bisa melongo kaget melihat putri kesayangannya bersikap seperti itu. Kim Naeun- putrinya yang berumur delapan tahun, memang biasanya tidak banyak omong. Namun akhir-akhir ini, sifat menyebalkannya itu menjadi semakin parah untuk anak seumurannya.

"Jongdae hyung, sebenarnya apa salahku sih?!" Direktur muda itu berkaca-kaca sembari mengusap foto putrinya yang dia pajang di atas meja kerjanya.

Jongdae hanya bisa menghela napas. Bukan hal yang baru lagi Jongin bersikap seperti ini. Kejadian ini sering terjadi. Jadi dia sendiri pun sudah enggan untuk menyikapi.

"Jangan mendramatisir keadaan, Jongin. Bukankah sikapnya yang seperti itu padamu sudah biasa?" Jongdae berucap, tapi ucapannya sama sekali tak Jongin dengarkan. Dia justru masih sibuk menatap foto Kim Naeun. Putrinya yang sangat berbeda dengan kepribadiannya. Fisiknya pun tak sama.

Anak perempuan itu punya rambut hitam panjang sedikit ikal. Di foto yang Jongin pajang di mejanya, Naeun sama sekali tidak tersenyum. Berbeda dengan Jongin yang tersenyum kelewat lebar hingga mata bulatnya menyipit bak bulan sabit. "Kenapa putriku bisa sedingin dan sekaku itu ya? Sangat berbeda sekali denganku.."

"Karena dia anak angkat."

Jongin mendelik mendengar perkataan Baekhyun. "Sekali lagi kau berkata seperti itu, ku pukul pantatmu, Baek."

"Sorry bos." Baekhyun mengangkat bahu, berucap dengan santai. Lagipula dia' kan hanya menjawab pertanyaan Jongin tadi.

Jongin tahu apa yang Baekhyun katakan itu memang benar. Faktanya memang begitu. Tapi mau tidak mau ucapan Baekhyun barusan membuat Jongin kembali tersadar. Jika memang Naeun bukanlah anak kandungnya. Dia mengadopsi Naeun dari panti asuhan yang dulu juga pernah merawatnya. Dia berhutang budi pada panti asuhan itu. Berkat tempat itu, dia bisa diadopsi oleh pasangan suami-istri yang baik. Membesarkan dirinya hingga ia sesukses ini. Menjadi seorang direktur utama, mengelola sebuah perusahaan.
Jadi setelah sukses dalam karirnya, Jongin memutuskan untuk kembali ke panti asuhan itu. Memutuskan untuk mengadopsi seorang anak, dan pilihannya jatuh pada Naeun. Anak perempuan berambut hitam legam, berkulit putih, seputih salju. Dengan mata bulat.

Jongin sebenarnya masih muda. Umurnya masih 26 tahun pada waktu ia mengadopsi Naeun. Dulu baginya, karir adalah yang utama. Ia tak pernah berpikir untuk menikah, memiliki keluarga kecil ketika itu. Namun, pemikirannya berubah ketika dia melihat anak kecil itu.