SeKai's Love Story

Red Thread - 03 (Ending)

Oh Sehun - Kim Jongin

Sehun x Jongin / Alternatif Universe / Office AU / M / Romance / Yaoi / Three Shoot /

Main cast: Sehun x Jongin

Note: This's Boys love story. Man x Man. Cerita yang menampilkan hubungan sesama pria! Don't like, don't read! Just feel free to leave this story!
Dia

Warning: Rating M for save.
Offensive Language. Hard Yaoi. Out of Carachter. No children allowed! Typo. Top! Sehun. Always Bottom! Jongin.

Remake story from ffn. SN fanfic 'Red Thread' by Barbara123, dengan sedikit perubahan.

Summary: Benang merah itu sudah ada sejak awal untuk mereka. Namun hubungan antara 'the straight and the gay' memang tidak bisa dibayangkan sesusah apa. Apalagi ditambah kehadiran bocah berumur delapan tahun yang tidak ada imut-imutnya.

.
.
.

- Previous-

"Jadi Naeun tiba-tiba ketakutan melihat foto ini?" Junmyeon melirik foto yang Jongin sodorkan di atas meja. Dia mencoba aji mumpung, siapa tahu Junmyeon tahu sesuatu, atau pria ini mungkin saja bisa membantunya' kan? Jadi tak ada salahnya ia menceritakan semuanya pada kakak Sehun ini.

"Ya, itu foto ibuku." Jongin mengangguk singkat. "Untuk pertama kalinya aku menunjukkan foto ibuku pada Naeun, kupikir dia akan senang, tapi justru sebaliknya." Raut wajah manis itu berubah murung.

Junmyeon yang tadinya bersandar nyaman di sofa sedikit menegakkan punggungnya. Dia meraih selembar foto yang Jongin letakan di atas meja. Ia mengamati sesuatu dengan alis yang mengernyit jelas. Cukup lama Junmyeon terdiam mengamati foto itu, lalu ia menatap Jongin dengan pandangan serius. "Ini ibumu?"

Sekali lagi Jongin mengangguk, merasa heran dengan ekspresi Junmyeon yang terlihat serius saat ini. Tapi ia diam, justru Sehun lah yang bertanya. "Kenapa?"

Junmyeon melirik Sehun sekilas, lalu memperhatikan foto itu lagi, lalu kembali menatap Jongin. "Aku pernah bertemu dengannya."

Jongin dan Sehun terbelalak. "Apa maksudmu?!" Mereka bertanya bersamaan.

"Pantas wajahnya familiar saat aku melihat foto ini." Junmyeon berucap, "Dia istri dari teman ayah."

"Teman ayah?!" Sehun berseru, "Maksudmu ayah Jongin dan ayah kita berteman?"

"Ya, dulu." Junmyeon berucap singkat. Dia menaruh foto itu lalu punggungnya kembali bersandar pada sofa. "Itu sudah lama sekali. Mereka satu sekolah dulu. Aku rasa saat umurku sepuluh tahun aku bertemu dengan ibu Jongin, mungkin jika tidak salah. Karena itu sudah sangat lama." Junmyeon sendiri tidak yakin, kapan tepatnya karena itu sudah lama sekali. "Dulu kau masih sangat kecil, Sehun. Pasti kau tidak ingat. Tapi ibu Jongin pernah bertemu denganmu juga."

"Tunggu! Jadi sebenarnya orangtua kita saling mengenal satu sama lain, lalu Naeun yang ketakutan melihat foto ibuku. Sebenarnya apa yang terjadi?!" Jongin bertanya dengan nada kelewat frustasi. Dia tidak tahu apa yang sebenarnya sudah terjadi.

Apa ibunya dan Naeun saling berkaitan? Tapi rasanya itu tidak mungkin. Karena ibu Jongin sudah lama sekali wafat saat ia berusia lima tahun. Sedangkan di saat itu Naeun belum lahir bukan?

"Mungkin ayah tahu sesuatu." Junmyeon berucap dengan ekspresi datar di wajahnya.

.
.
.

Jongin tak mau menunggu lebih lama lagi untuk datang menemui ayah Sehun. Sekalipun mereka belum pernah bertemu sebelumnya. Tentu saja ia tak sendiri, ada Sehun dan juga Junmyeon yang menemaninya. Jadi ia tak perlu risau.

Pria paruh baya menatapnya datar. Duduk tegap terlihat kaku. Jika mata itu tak berkedip mungkin ia sudah mengira ayah Sehun itu seperti patung saja.

"Kau ingat jalan pulang?" Suara Siwon memecah keheningan. Dengan ekspresi datar, ia berucap pada putra keduanya yang juga sedang menatap datar.