Pubic Hair

2.6K 134 27
                                    

Oh Sehun - Kim Jongin

Sehun x Jongin / M / Alternatif Universe / R18 / Romance? / Yaoi / OS /

Note: This's Boys love story. Man x Man. Cerita yang menampilkan hubungan sesama pria! Don't like, don't read! Just feel free to leave this story!

Warning: Rating M for Mature.
Offensive Language. Hard Yaoi. Out of Carachter. No children allowed! Typo. Top! Sehun. Always Bottom! Jongin.
Yaoi, sexual frustation, teasing, pubic shaving.

Summary: Untuk mencukur bulu kemaluan, apa perlu bantuan?

.
.
.

Jongin menunduk, tangan kanannya memegang gunting, sedangkan tangan kirinya menarik turun celananya hingga sebatas lutut. Dia menatap selangkangannya, lebih tepatnya penisnya yang memiliki bulu-bulu kemaluan halus di sekitarnya.

Tidak terlalu banyak dan mengganggu, hanya saja Jongin tidak suka jika bulu-bulu kemaluannya mulai tumbuh sedikit panjang. Risih.

Jadi Jongin hari ini putuskan untuk mencukur bulu kemaluannya. Mumpung sekarang dia sedang punya waktu senggang. Hari ini dia tak ada jadwal kuliah, seharian bebas. Dan Jongin menghabiskan waktunya di kamar. Nonton tv, main game, makan cemilan lalu tidur. Begitu hingga hari sudah sore.

Jongin belum mandi dari pagi, jadi sekalian mandi sore, sekalian di mencukur bulu kemaluannya.

Jongin menggunakan alat cukur manual. Karena alat ini lebih dianjurkan agar pergerakan pisau cukur bisa dikendalikan, sehingga hasilnya maksimal dan bisa meminimalkan risiko infeksi.

Pertama-tama, Jongin mencukur bulu kemaluan menggunakan gunting bulu yang panjang terlebih dahulu agar proses pencukuran lebih mudah. Setelah bulu terlihat cukup pendek, dia menarik kulit lalu mencukur bulu secara perlahan searah dengan arah pertumbuhannya- dari atas ke bawah. Jongin menghidari mencukur dari bawah ke atas atau kiri ke kanan.

Nampak sudah ahli? Tentu karena dia sering melakukannya.

Awalnya di bagian depan, dibawah pusar- perut bawah, tak menemukan kendala. Tapi saat Jongin akan mencukur bulu kemaluan di bagian terdalam, dekat skrotum, ia cukup kesusahan. Dia harus menunduk lebih dalam, dan itu membuatnya pegal.

Merasa terganggu dan kurang leluasa karena celananya masih tersangkut di kedua lututnya, Jongin memutuskan untuk melepas celana itu. Ia menggantungkan celananya di gantungan baju. Lalu duduk di atas closet duduk yang penutupnya sudah ia tutup. Jongin duduk disana, membuka dua kakinya dengan lebar. Bersiap mencukur bulu-bulu kemaluan di bagian dalam hingga..

"Jongin, kau tau-"

Jongin nyaris saja melukai kulit penisnya saat mendengar suara bariton familiar yang tiba-tiba masuk kedalam kamarnya. Ia menjatuhkan alat cukur bulu kemaluannya, ekspresinya memucat saat melihat pamannya berdiri di ambang pintu toilet yang memang tak Jongin tutup sejak awal.

Lagipula siapa yang berpikir jika akan ada seseorang yang masuk ke dalam kamarnya tanpa mengetuk pintu dulu?!

"Paman!!" Jongin berseru, buru-buru berdiri dari duduknya. Meraih handuk kecil yang biasanya ia gunakan untuk mengeringkan wajahnya yang tergantung di gantungan wastafel. Ia menutupi bagian bawah tubuhnya menggunakan handuk kecil itu. "Kenapa masuk kamar Jongin tak ketuk pintu dulu?!" Si tan berseru, pipinya memerah. Tentu dia malu karena kepergok sedang mencukur bulu kemaluan.

Sang paman bukannya menjawab, justru malah menatap Jongin dengan mata memicing. Hal ini membuat Jongin semakin gugup. Tentu saja pamannya dengan jelas melihat dia yang sedang duduk mengangkang di atas closet, sedang mencukur bulu kemaluannya. Di bawah closet juga terdapat bulu-bulu halus yang berserakan. Benar-benar memalukan!

SeKai's Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang