Sequel - Honey Trap: Sweet Trap

2.4K 219 35
                                    

Oh Sehun x Kim Jongin

Mafia! Sehun - Collage! Jongin / Romance / Alternatif  Universe / T / BL / Yaoi / OS /

Cast: SeKai. Top! Sehun. Bottom! Jongin. And other cast.

Note: This's Boys love story. Man x Man. Cerita yang menampilkan hubungan sesama pria! Don't like, don't read! Just feel free to leave this story!

Warning: Rating M for save. Offensive Language. Hard Yaoi. Out of Carachter. No children allowed! Typo! Mafia! Sehun. College! Jongin.

Sequel Honey Trap - Sweet Trap





.
.
.








"Wendy, ada apa dengan adikmu?" Jaejoong berucap pada anak perempuannya sembari melirik Jongin yang berdiri di meja kasir cafe, berdiri tak jauh dari mereka, sedang melayani pengunjung cafe. Pasalnya Jongin akhir-akhir ini begitu manis sikapnya, tidak lagi bandel seperti kemarin-kemarin. Rajin membantunya di cafe dan ini tak biasa baginya. Biasanya putra bungsunya itu tak pernah membantunya di cafe dan lebih memilih pergi dengan teman-temannya bermain game.

"Aku tidak tahu. Tapi semenjak beberapa hari yang lalu dia tidak pernah membuat masalah lagi, ibu." Wendy berucap, ikut mencuri-curi pandang ke arah Jongin yang sedang tersenyum manis pada salah satu pengunjung cafe. "Dia juga tidak memalak orang di jalan lagi." Wendy menatap ibunya curiga, "Apa ibu memberi Jongin uang jajan lebih?" Gadis itu menatap Jaejoong dengan tatapan menyelidik. Kalo iya, ini namanya diskriminasi! Walaupun dia punya uang sendiri dari cafe mereka tetap saja jika ibunya semakin memanjakan Jongin, anak itu bisa semakin tidak tahu diri.

"Tentu saja tidak!" Jaejoong berseru, "Ibu sengaja tidak memberinya uang jajan lebih agar dia tak membuang-buang uang untuk gadis gebetannya!" Wanita yang masih cantik di usia lima puluh tahun itu bersedekap dada, masih mencuri-curi pandang pada anak bungsunya. Jaejoong tahu gadis yang di taksir putranya tak lebih dari gadis materialistis dan dia tidak suka itu.
Karena itulah Jongin sering ngambek padanya dan berujung memalak para pejalan kaki di jalan kecil yang tak jauh dari cafe mereka.

"Setidaknya dia mengalami peningkatan ibu. Tidak lagi membuat masalah dan tidak membuat kita pusing-"

"Aku bisa mendengar semuanya!" Tiba-tiba Jongin berucap. Percuma saja ibu dan kakaknya berbisik-bisik jika jarak mereka saja cukup dekat dan dia bisa mendengar dengan baik apa yang ibu dan kakaknya katakan.

Wendy dan Jaejoong tersenyum kaku sembari menatap Jongin, lalu setelahnya ibunya itu menyeret Wendy untuk kembali ke dapur. "Jaga meja kasir dengan baik Jongin!" Ibunya berteriak dari arah dapur dengan sangat keras membuat pemuda tan itu mendengus geli.

Jongin akui beberapa hari ini memang dia tidak lagi melakukan pemalakan. Dia hanya trauma, takut jika dia memalak orang lagi, kejadian beberapa saat lalu itu terulang lagi. Dia tidak mau salah memalak orang yang ternyata orang itu adalah seorang ketua Mafia. Bisa saja suatu saat nanti yang dia palak adalah anggota polisi yang sedang menyamar, kan lebih menyeramkan. Dia bisa di hukum dan terkena sangsi. Ibunya pasti akan marah besar nanti. Jadi belajar dari pengalaman, Jongin memutuskan untuk berhenti memalak orang.

Drrrrrt!

Drrrrt!

Jongin mengernyit saat ponselnya bergetar. Dia dengan cepat meraih ponsel yang ada di kantung celananya, lalu menatap layar ponselnya. Sedetik kemudian dia mendengus sebal saat tahu siapa orang yang mencoba menghubunginya.

Jongin mengacuhkan panggilan itu, dia membiarkan ponselnya bergetar di atas meja kasir. Dia sudah terlalu hapal dengan nomor itu. Nomor yang setiap lima menit sekali selalu menelponnya dan selalu Jongin acuhkan. Siapa lagi jika bukan si Oh sialan Sehun. Pria itu, ketua mafia itu, yang berkulit putih nyaris pucat itu selalu mengganggunya. Jongin pikir, mungkin karena Sehun tidak punya kesibukan lain  hingga pria itu terus menghubunginya, membuat Jongin benar-benar terganggu karenanya.

SeKai's Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang