SeKai's Love Story

Love, Enemy In The Mafia Gang

Oh Sehun - Kim Jongin

Mafia! Sehun x Mafia! Jongin / Mafia AU / Romance (?) / Action / Mature / NC 21 / Smut / Yaoi / OS /

Cast: Top! Sehun. Bottom! Jongin. And other cast.

Note: This's Boys love story. Man x Man. Cerita yang menampilkan hubungan sesama pria! Don't like, don't read! Just feel free to leave this story!

Warning: Rating M for Lime and explicit sex scene. Mature content. Offensive Language. Hard Yaoi. Out of Carachter. No children allowed! Typo! Porn.
Mafia! SeKai. Enemys to Lover (not sure)

Summary:
Kim Jongin and Oh Sehun are leaders of rival mafia gangs.

.
.
.

Jongin berdecak kesal, nyaris menendang meja yang berada di hadapannya. Duduk di single sofa besar berwarna merah yang di lapisi kain beludru hitam super halus. Kedua tangannya mengepal kuat saat salah satu bawahannya melapor padanya, jika transaksi jual beli senjata api telah gagal.

Jongin memang tidak turun tangan sendiri. Dia menunjuk Chanyeol, sang Consigliere.
Consigliere memiliki tugas yang sangat penting. Ia adalah orang kepercayaan, tangan kanan, hingga teman dekat sang bos Mafia yang pendapatnya bisa menjadi bahan pertimbangan saat mengambil keputusan.

Karena itulah Jongin menyuruh Chanyeol untuk melakukan transaksi jual beli senjata api ilegal dengan kelompok Gangsters terbesar dari Las Vegas. Namun transaksinya gagal dan ia kehilangan kesempatan untuk masuk ke pasar ilegal di Russia.

Karena Jackson Wang, pria keturunan Amerika- China, pemimpin Gangsters dari Las Vegas telah membuat kesempatan dengannya jika mereka bisa bekerjasama kemungkinan besar Jackson akan membantu Black Lotus masuk ke pasar gelap di Russia. Karena Jackson kenal dekat dengan Bos besar dari bandar narkoba terbesar di Rusia itu.

Namun rencananya gagal karena Wolfgang tiba-tiba ikut campur dalam transaksi mereka.

"Jadi mereka tiba-tiba datang mengacau dan menggagalkan transaksi kita?" Jongin bertanya pada salah satu bawahannya.

"Yeah begitulah, Bos." Johnny berucap singkat. "Pemimpin dari Wolfgang juga titip salam untuk Bos."

Jongin mendelik sebal, menatap Johnny dengan tajam. Siap melempar gelas tinggi berbahan kristal yang masih berisi seperempat latte miliknya ke arah Johnny kalau saja Mark tidak menghalanginya.

"Bos, tenang. Marah tidak akan menyelesaikan masalah." Mark berucap. "Lagipula sayang kalau gelasnya pecah."

Johnny mendelik, menatap Mark. Ingin sekali menjitak kepala itu. Dikira Mark membelanya karena kasian padanya, tahunya hanya sayang pada gelas mahal itu.

Benar juga. Jongin mengembuskan nafasnya dengan kasar. Katakan dia aneh, karena meminum latte menggunakan gelas tinggi yang biasanya digunakan untuk menikmati wine, tapi itu sudah menjadi kebiasaannya. Dia tidak suka wine, tapi dia tetap bisa menikmati latte menggunakan gelas berkaki tinggi khusus untuk wine itu. Tidak ada yang bisa melarangnya, karena dia adalah The Big Boss dari Black Lotus.

"Apa yang dikatakan si pemimpin Wolfgang itu padamu?" Jongin bertanya, mencoba menenangkan dirinya setiap kali pemimpin Wolfgang- rivalnya, saingannya, musuhnya atau apalah itu terdengar di telinganya.

"Dia bilang.." Johnny berucap ragu. Dia yakin setelah ini Jongin pasti benar-benar akan marah dan gelas kristal itu benar-benar akan meluncur kearahnya.

"Bilang apa?" Jongin tak sabaran, menatap tajam.

"Dia bilang.. sampaikan salamku untuk Bos-mu yang cute itu."