SeKai's Love Story

Handsome Cop

Sehun x Jongin

Oh Sehun - Kim Jongin / Alternatif Universe / M / Romance / BL / Yaoi / OS /

Note: This's Boys love story. Man x Man. Cerita yang menampilkan hubungan sesama pria! Don't like, don't read! Just feel free to leave this story!

Warning: Rating M for Lime.  Mature content. Offensive Language. Hard Yaoi. Out of Carachter. Typo! Top!
Sehun. Bottom! Jongin. Cop! Sehun.

Summary: Ditangkap oleh polisi ganteng?  Seorang Kim Jongin justru merasa apes. Atau mujur?

.
.
.

Pemalakan oleh sekelompok pemuda mulai meresahkan warga sekitar. Banyak laporan yang mengatakan jika mereka menjadi korban pemalakan atau memeras uang dari warga.

Pemalakan adalah tindakan dimana seseorang mengambil sesuatu langsung kepada pemiliknya dengan paksa tanpa memperdulikan pemiliknya ikhlas dalam arti rela diambil barangnya atau tidak.

Jika warga tak memberikan apa yang mereka minta, aksi kekerasan lah yang akan diterima para warga. Karena takut, tentu para warga memberikan apa yang para preman itu inginkan. Ada yang berupa, uang, makanan, ponsel, bahkan perhiasan atau barang berharga lainnya.

Lokasi pemerasan berada di jalanan sepi menuju kereta bawah tanah, pasar, kios-kios kecil, bahkan sampai ke rumah makan sederhana.

Karena keamanan serta kesejahteraan warga dinilai mulai tak aman, pihak Seoul Metropolitan Police mulai menindaklanjuti laporan ini dengan tegas.
Tak tanggung-tanggung, hukuman pidana-lah yang akan mereka terima. Berupa penjara paling lama sembilan tahun jika memenuhi unsur-unsur tertentu.

Pria berseragam kepolisian hitam dengan rompi hitam bertuliskan 'POLICE' di belakang punggungnya sedang memperhatikan segerombolan preman yang sepertinya sedang menunggu warga yang lewat untuk melancarkan tujuan mereka berupa pemalakan.
Ia duduk didalam mobil patrolinya, ditemani oleh tiga anak buahnya.

Oh Sehun seorang Superintendent General di Seoul Metropolitan Police. Atau panggil saja dia sebagai Jendral pengawas. Tugasnya sebagai pemimpin, mengawasi anggota timnya di dalam kantor polisi. Berada di tingkat ke tiga dalam ranking kepolisian.

Mata tajamnya terus mengawasi, ia belum menyuruh anak buahnya untuk bergerak- meringkus sebelum ada pergerakan dari para preman yang ia perkirakan berkisar berumur dua puluhan.
Ada lima orang, dan semuanya terlihat masih begitu muda.

'Anak ingusan semua heh?!' Sehun membatin meremehkan.

Satu yang menjadi objek fokusnya. Diantara kelima pemuda itu, entah kenapa ia terfokus pada pemuda dengan rambut agak panjang setengkuk, rambut kecoklatan dengan kulit kecoklatannya. Tinggi, menjurus kerampingan untuk ukuran seorang laki-laki.

Dilihat dari penampilan, Sehun sudah bisa mengira jika para preman itu hanyalah pemuda-pemuda yang mungkin pengangguran. Tak memiliki pekerjaan hingga berakhir memalak para warga. Tapi tetap saja, jika tindakan mereka saat ini mulai meresahkan, ia harus turun tangan sendiri. Ia tak bisa meremehkan mereka, sekalipun para preman itu hanyalah pemuda urakan.

"Chief, apa perlu kita ringkus mereka sekarang?" Salah satu anggotanya yang duduk di bangku kemudi mobil bertanya.

"Belum, tunggu hingga mereka melakukan pergerakan. Saat itulah kita akan meringkus mereka." Sehun berucap, nadanya datar. Apalagi ekspresinya, dingin.

Jaemin- anggota kepolisian junior yang tadi bertanya padanya hanya mengangguk. Sedikitnya ia merasa terintimidasi oleh sang kepala pemimpinnya. Aura pria berkulit putih itu benar-benar ngeri. Tegas, berwibawa dan juga kaku bercampur menjadi satu. Mungkin itulah yang membuat Superintendent General muda itu disegani di divisi kepolisian.