My Thesis Advisor - Part 2 (End)

2.7K 205 131
                                    

Oh Sehun x Kim Jongin

Lecturer! Sehun - College! Jongin / Romance / College AU / Mature / NC 21 / BL / Yaoi / 2S /

Cast: SeKai. Top! Sehun. Bottom! Jongin. And other cast.

Note: This's Boys love story. Man x Man. Cerita yang menampilkan hubungan sesama pria! Don't like, don't read! Just feel free to leave this story!

Warning: Rating M for Lime and explicit sex scene.  Mature content. Offensive Language. Hard Yaoi. Out of Carachter. No children allowed! Typo! Remake from SN fanfic by Frau Fraude.






.
.
.



Hari yang membahagiakan untuk Jongin adalah saat tanggal di mana dirinya akan maju untuk seminar hasil telah ditentukan, sebuah amplop berwarna putih dibawanya untuk diberikan pada dua dosen pembimbingnya agar di hari nanti mereka bisa datang dan mendampinginya. Karena Chanyeol sudah kembali pergi ke Ulsan, maka amplop undangan seminar ini akan dititipkannya pada Sehun saja.

Jongin berjalan ringan, senyum manis mengembang di wajahnya karena bebannya sedikit berkurang, dan tak terasa semakin dekat skripsinya akan selesai. Sambil bersiul kecil dia mengangguk pada beberapa office boy yang bekerja di gedung dosen fakultasnya, melangkahkan kakinya menaiki tangga‒menuju lantai dua.

Seperti biasa sebelum masuk ke ruang dosen, ia merapikan rambutnya, mengecek penampilannya lagi, lalu jari tan-nya meraih kenop pintu memutarnya dan membuka pintunya sedikit, mencoba mengintip. Dia sudah memiliki janji bertemu hari ini dengan Sehun.

Baru saja dia ingin menyapa sang dosen, lagi-lagi dia melihat pemandangan yang harusnya tidak dia lihat. Sehun sedang duduk di kursinya dengan Sejong yang mendesak menumpukan berat tubuhnya pada sang dosen. Gadis bersurai hitam itu menatapnya dengan kesal saat menyadari kehadiran Jongin disana.

Tersadar dengan apa yang sejak tadi dilihatnya Jongin segera menutup pintu, "Ma‒Maaf!" wajahnya merah padam, tanpa harus berpikir dua kali dia segera melangkahkan kakinya dengan cepat, menjauhi tempat itu, sejauh mungkin. Sejauh kakinya dapat melangkah.

Tapi gerakannya tertahan karena tangannya telah ditarik oleh seseorang, iris kecoklatannya menatap liar, mencari tahu siapa yang telah menghentikannya. Dan matanya membulat lebar, saat Sehun mengejarnya, menarik lengannya dengan telapak tangannya yang besar, perbedaan suhu di tubuh keduanya membuat Jongin meremang.

"Mau kemana?" tanya sang dosen dengan napas yang sedikit tersengal, keringat tampak menetes dari pelipis putih itu. Sepertinya lelaki itu segera berlari dan mengejarnya.

"A‒Ah!" Jongin tampak panik, apalagi banyak orang yang menatap mereka. Tenggorokannya terasa kering, lidahnya kelu walau hanya untuk mengeluarkan sebuah kata.

Sehun yang menyadari suasana yang mereka timbulkan sudah menarik banyak perhatian orang-orang akhirnya melepaskan genggamannya, menghela napas dan menyisir rambutnya yang sedikit berantakan ke belakang. "Ikut aku," ucapnya pelan nyaris seperti sebuah bisikan.

Jongin mengikutinya, menatap langkah bersepatu kulit hitam mengkilap di hadapannya. Mencoba mengenyahkan berpasang mata yang menatap menyelidik dirinya, rasa ngilu menyayat hatinya, entah kenapa dia merasa sakit saat melihat gadis itu dan sang dosen, ini bukan pertama kalinya dia melihat mereka bersama dalam kedekatan yang intim. Bahkan di waktu lalu apa yang dilihat menimbulkan asumsi yang tak baik olehnya.

Jongin tersadar dari lamunannya saat dirinya di bawa sang dosen untuk duduk di sofa, duduk bersampingan dengan Sehun. Jongin tampak panik, irisnya menyapu ruangan, ingin segera beranjak pergi dari tempat itu. Tapi lagi-lagi telapak tangan besar menahannya, membuatnya reflek terhempas di sofa.

SeKai's Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang