mertua yang hangat 2

185 34 21
                                    

Sssttt...!!!

Surprisee...!!! 

Bonus buat kalian yang selalu baik kasih votes dan ninggalin komentar.

***

happy reading..!!

***

Nara berdiri sambil menyadarkan tangannya pada pagar balkon, memandangi taman besar dibagian samping rumah bima sambil tersenyum lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nara berdiri sambil menyadarkan tangannya pada pagar balkon, memandangi taman besar dibagian samping rumah bima sambil tersenyum lembut. Gadis itu tengah menunggu bima yang pamit pergi kekantornya sebentar untuk mengurus pekerjaannya yang sedikit bermasalah.

"nara.." gadis itu menoleh dan mendapati cakra berjalan menghampirinya dengan dua cangkir kopi ditangannya.

"ii-iiya pah, ada apa ya?" jawab nara, pria paruh baya itu menyodorkan satu cangkir ditangannya kepada nara.

"mungkin bima akan pulang terlambat, kamu menginap saja disini malam ini"

"aku nggak masalah kalau harus pulang sendiri kok pah, kasian juga kak bima kalau harus anterin aku juga nanti kecapekan." jawab nara setelah menerima cangkir dari tangan cakra.

"menginap saja, kebetulan papa dan mama Cuma mempekerjakan supir dan ART cabutan.

Jadi kita Cuma berdua saja kalau bima pulang ke apartemennya"

"kak bima nggak tinggal disini pah?" pria itu bergeleng sambil tersenyum, lalu menyesap kopinya dan ikut memandangi taman besar di bawah mereka.

"anak itu terlampau mandiri, sampai-sampai lulus SMA saja dia memutuskan sendiri untuk kuliah diluar negeri tanpa membicarakan terlebih dahulu dengan kami dan langsung membeli apartemen begitu berhasil menghasilkan banyak uang" cakra tertawa kecil saat menceritakan tentang anak semata wayangnya itu.

"oh ya? Memangnya mama sama papa nggak mau ya kak bima kuliah di luar negeri?"

"bima anak kami satu-satunya, orang tua mana yang mau jauh-jauh dari anaknya?

Tapi anak itu benar-benar keras kepala, makanya mama sama papa jadi bolak-balik ke singapur Cuma buat jengukin anak itu. 

Tapi anak kurang ajar itu selalu saja sibuk sendiri sama organisasi kemahasiswaannya sampai-sampai kita sering dicuekin kalau datang kesana" kisah cakra sambil geleng-geleng kepala, sementara nara hanya menanggapinya dengan tawa kecil.

"kak bima orang seperti apa sih pah?"

Cakra menoleh sekilas menghadap nara lalu tersenyum lembut "bima anak yang baik dan hangat, kelihatannya saja dingin dan angkuh. Tapi aslinya dia sangat perhatian dan manis, dia Cuma tidak tau cara menunjukkan dan mengekspresikan kasih sayang secara terbuka.

PARAMOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang