Analogi dio

136 24 13
                                    


***

Part 2..

Selamat membaca

***


Bima tidak pernah menyangka akan mendengar alasan seperti itu dari mulut nara, selama ini bima hanya berfikir bahwa setelah menikah nara sekedar takut menjadi ibu dan merasa terlalu muda untuk mengemban tanggung jawab sebesar itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bima tidak pernah menyangka akan mendengar alasan seperti itu dari mulut nara, selama ini bima hanya berfikir bahwa setelah menikah nara sekedar takut menjadi ibu dan merasa terlalu muda untuk mengemban tanggung jawab sebesar itu. Dan apa yang tidak sengaja dia dengar dari obrolan nara dan renata di restoran tadi benar-benar membuka lebar pemikirannya yang terlalu sederhana selama ini.

Pemuda itu bersandar sambil memejamkan mata dan memutar-mutar ringan kursi kerjanya, kepalanya terasa ramai dan berisik. Hingga suara berat seseorang membuyarkan perkelahian antara hati dan pikirannya.

"Gue bisa ngerasain kekalutan lo sekarang bro, tapi gue juga ngerti kenapa istri lo bisa berfikir seperti itu" Kata pemuda itu, yang ternyata adalah dio.

Menegakkan punggungnya, kemudian menghela nafas kasar, Bima berujar dengan nada frustasi,

" Gue bingung bro, bukannya semua laki-laki selalu berupaya untuk membuat wanitanya bahagia, pasti mereka nggak mau kan bikin orang yang disayang susah?

Kenapa dengan semua yang gue Punya dia justru berfikir seperti itu? "

" Nggak semua perempuan terlahir matre bro, dan nggak semua perempuan mampu melawan rasa insecure-nya sendiri.

Lo pasti pernah denger istilah carilah pasangan yang setara, agar bicaramu tak di anggap sombong dan impianmu tidak di se-pelekan.

Gue rasa istri lo emang tipe perempuan yang lebih suka dilibatkan dalam perjuangan, dia butuh validasi tentang apa peran dia di hubungan ini.

Wajar sih kalau dia ngerasa jadi beban buat elo yang notabene orang baru, terus tiba-tiba dateng dihidup dia yang sebelumnya sangat mandiri dan nggak pernah mengandalkan orang lain.

Gue bahkan yakin banget, kalo istri lo itu belum biasa makek apapun fasilitas yang udah elo kasih ke dia sejauh ini" Terang dio yang kini sudah mendudukan diri pada kursi di seberang meja kerja bima.

Bima kembali melempar kasar punggungnya pada sandaran kursi sambil melonggarkan dasinya yang terasa mencekik. 

Memang benar nara belum banyak memanfaatkan fasilitas yang bima berikan, kecuali studio mini yang memang nara minta untuk dibangun disamping kamar tidur  rumah baru mereka. Bahkan mobil pemberian bima hanya nara gunakan sesekali saat mengunjungi kediaman orang tua bima dan gadis itu lebih sering mengendarai motor sport peninggalan ayahnya.

" Terus gue harus apa? Apa gue harus lepas ini semua dan memulai lagi dari nol? "

"Mungkin nggak perlu separah itu bim, lo bisa mulai dengan lebih terbuka sama istri lo.

PARAMOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang