kisah bersama ayah (1)

109 20 28
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


 Flashback>>>


"AYAAAAH...!!

OOOOHH... AYAAAHHH..!!!

KOPINYA NARA TAROK DI KURSI BELAKANG YA..! " Teriak nara yang kemudian menghilang dibalik pintu kamar mandi.

Tak lama seorang pria dengan setelan celana kerja dan kemeja slimfit berwarna biru berjalan menuruni tangga.

"Astaga, anak itu nggak bisa apa ya manggil orang tua dengan cara biasa aja? 
Sekalian aja memanggilku tok dalang" Gerutu dannar sambil geleng-geleng kepala, kemudian mengambil sepatu kerjanya untuk dia pakai dihalaman belakang rumahnya sembari menikmati kopi buatan nara.

Tak lama nara muncul di ambang pintu " Come on bro, tuan putri sudah siap beraksi" Ajak nara yang sudah berseragam rapi, lengkap dengan ransel di belakang punggungnya.

"Tunggu, apa kamu bertambah tinggi? " Tanya dannar dengan alis berkerut sambil menelisik penampilan nara yang menurutnya sedikit berbeda.

"Mm-mmaksudnya yah? "

Dannar tampak menggaruk dagunya dengan wajah berfikir "seingat ayah minggu lalu rok itu masih seukuran dibawah lutut"

Nara menggaruk belakang telinganya sambil tertawa kaku " Ah ii-ini, kayaknya ketuker punya temen pas jam olah raga minggu kemarin yah. Nanti nara tuker lagi deh" Jawab nara beralasan.

"Oh ya? Coba ayah lihat" Dannar berjalan mendekati nara yang masih berdiri di ambang pintu, lalu memutar tubuh gadis itu membelakanginya dan dengan santai melipat bagian pinggang rok gadis itu.

Membuat pemiliknya seketika menepuk pelan keningnya sendiri karena baru mengingat kebiasaan orang tuanya yang selalu menamai seragam sekolah maupun pakaian kerja mereka dengan jahitan bordir.

" Aaaa,,, tertukar ya?

Apa temanmu juga bernama Jennara? " Selidik dannar sambil bersedekap dada.

" Heheheheee...

Ayah ih, apa-apa dinamain, kuno banget. bikin nara malu aja"

" Kamu ini, dinamai saja kamu masih bisa bilang tertukar apalagi enggak?

Sudah, besok ayah pesankan seragam baru lagi sama om doni, awas kamu kalo berani dipendekin lagi.

Ayah pendekin juga jatah uang jajan kamu" Ancam dannar sambil menyentil pelan kening putrinya itu.

"Ah ayah, nggak keren banget. Masak rok Dibawah lutut sih? Kan nggak fleksibel yah buat gerak"protes nara sambil mengekori langkah ayahnya yang sudah lebih dulu masuk kedalam rumah.

" Keren apanya? kamu cuma akan mengundang perhatian dari laki-laki hidung belang.

sudah, Ikuti saja peraturan yang ada di sekolah jangan membuat ayah pusing terus donk sayang, nanti ayah suruh om doni lebih ketat ngawasin kelakuan kamu disekolah pokoknya"

PARAMOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang