Ancaman bima

175 31 15
                                    


last but not least..

happy reading..!

***

Kedua gadis itu serentak berlari keluar menghampiri pria yang sudah beberapa menit yang lalu menunggu diluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedua gadis itu serentak berlari keluar menghampiri pria yang sudah beberapa menit yang lalu menunggu diluar.

"ii-iini dokumen yang bapak maksud?" tanya nara ragu, sedang renata turut menantikan jawaban dari pria itu.

"ah, benar mbak.

Mari ikut saya kedepan untuk melihat langsung barang yang dikirim" ajak pria itu yang langsung di indahkan oleh nara dan renata.

Gadis-gadis muda itu kembali terkejut dengan mata membelalak saat sebuah truk besar mundur dan menurunkan sebuah mobil berjenis mini john cooper work berwarna hitam didepan nara dan renata yang masih tertegun.

Entah karena nyawa mereka yang belum terkumpul karena baru saja bangun tidur atau memang karena benar-benar takjub dengan hadiah yang baru saja bima kirimkan untuk nara.

"ini berkas dan kuncinya saya kembalikan ya mbak, silahkan tanda tangan bukti terimanya" kata pria tadi sambil menyodorkan kertas dan pulpen kepada nara.

Nara menggaruk kepalanya dengan wajah bingung, tak jauh berbeda dengan renata yang kini mulai beraksi heboh dengan bertepuk tangan dan melompat kecil seolah baru saja mendapat mainan baru.

Dengan tangan sedikit bergetar nara membubuhkan tanda tangan pada kertas ditangannya, kemudian menyerahkan kepada petugas dealer yang mengantar hadiah besar itu.

"baik, terima kasih.

Kami pamit ya, selamat atas mobil barunya.

Hati-hati dalam berkendara.

Mari,,," pria itu pun bergi setelah masuk kedalam mobil truk pengantar.

Renata berjalan mendekati mobil baru nara kemudian membelai lembut kap depan mobil itu dengan ekspresi takjub "aigo, mini cooper ini keluaran terbaru ra.

Termasuk jenis mobil sport yang paling cocok buat cewek, setau gue Cuma ada 12 unit di indonesia.

Gila, mobil gue langsung kebanting anjir" seru renata.

Sementara nara yang selama ini tidak begitu peduli tentang hal-hal yang berbau kemewahan itu tampak semakin shock sambil memijat tengkuknya.

"lo mau tau harganya ra?"renata mendekatkan bibirnya ditelinga nara dan membisikan sesuatu.

Nara menoleh menghadap renata dengan mata membelalak lalu menutup mulutnya dengan telapak tangan. "HAAHHH..? SERIUS LO?" pekik gadis itu, setelah mendengar nominal yang renata bisikan padanya.

Nara mengacak rambutnya dengan frustasi, setelah dana pendaftaran berjumlah fantastis kali ini nara kembali dibuat tercengang oleh kelakuan calon suaminya yang kelewat royal kepadanya.

PARAMOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang