dikira belum berpawang

155 25 14
                                    



part 2nya nih.

selamat membaca

***

(papanya bima kan maen visualnya ya)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(papanya bima kan maen visualnya ya)

Siang itu nara mengunjungi sebuah kantor dengan membawa lunchbag berisi masakan rumahan yang dia buat sendiri.

Gadis itu berjalan ragu menuju meja resepsionis dengan ekspresi wajah sungkan. 

"Permisi mbak, saya mau ketemu pak cakra bisa?"
Petugas front office itu tersenyum ramah membalas sapaan nara "pak cakra ya? Maaf apa ibu sudah ada janji sebelumnya? "

"Duh, saya belum janjian sih mbak, kalau gitu biar saya telfon langsung deh mbak" Nara menekan tombol panggil pada nomor mertuanya itu, namun saat panggilannya sudah tersambung nara justru melihat cakra berjalan keluar dari lift bersama beberapa pria berjas sambil menerima telfonnya.

"Pp-ppapa.. " Panggil nara sembari mengakhiri panggilan telfonnya.

"Lhoh nara? Kok nggak bilang mau kesini? "

"Maaf pah, tadinya mau surprise ajak mama juga. 

Tapi mamanya lagi staycation ya sama temen-temennya di bali" Jawab nara.

"Iya, kemarin mama sempet mau ajak kamu juga. 

Tapi karena kamu udah mulai aktif kuliahnya, sama mau pindahan rumah juga kan? 

Mama jadi nggak tega, takut kamu kecapekan"

"Iya, mama sempet chatt juga sih pah.

Oh iya, papa udah makan siang belum? Aku bawain makanan nih"

"Makanan? Wah kebetulan sekali, papa tadinya mau keluar makan juga.

Yaudah yuk keruangan papa" Ajak cakra.

Namun sebagian pria berjas yang sebelumnya keluar dari lift bersama cakra mendekati mereka.

"Wah, asyik sekali pak cakra punya anak perhatian banget, cantik lagi.

Gimana kalau kita besanan aja pak cakra?  Kebetulan anak saya sudah lulus kuliah di melbourn dan rencananya mau bantu-bantu kerja dikantor saya sebelum saya pensiun"

" Waduh, gimana ya pak Bimo?

Sayangnya anak saya ini udah punya gandengan" Jawab cakra sambil tertawa kaku. 

" Nggak masalah,baru pacar kan? Masih bisa di aturlah. Iya kan nak? "

Nara tertawa kaku sambil mengangguk singkat untuk merespon ucapan pria bernama bimo itu, kemudian melirik mertuanya yang kini terlihat menahan tawanya.

PARAMOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang